Sambil menunggu jam
kuliah aku dgn Linda ngobrol-ngobrol di kantin kampus karena masih sejamman
perkuliahan kami di mulai, waktu sdh menunjukan jam 1 siang pastinya kantin
sangat ramai dgn mahasiswa lainya, kami lama mengobrol tiba-tiba aku di
kejutkan dgn tepukan tangannya ke pundakku.
cerita sex mahasiswi
bispakCerita Dewasa Teman Kantin Mahasiswi Bispak
“Hai aku gabung yah!”
resek banget nih orang bikin jantungan saja dlm hatiku”
Ternyata si Roni cowok
playboy yg minggu kemarin aku ngesex denganya.
“Penuh apa alasanmu
aja biar bisa deketin kita, heh?” goda Linda padanya
“Iya nih, dasarrr, tuh
disana kan banyak yg kosong, husss…husss…!!!” kataku dgn nada bercanda
“Maunya sih gitu,
cuman kalau aku duduk disana takutnya ada yg merhatiin, jadi mendingan aku
deketin sekalian” kelakarnya denga gaya khas seorang playboy
“Iiihhh ga tau malu
banget, jijay Loe!” sambil kucbit tanganya.
Akhirnya kami bertiga
menikmati makan dan ngobrol bersama. Harus kuakui Roni memang jagonya
berkomnukiasi dgn seorang wanita dan menarik perhatian mereka. Daalam 4 sekawan
geng ku saja dia sdh pernah ngesex dgn 3 diantaranya (termasuk aku), tinggal si
Mayg yg belum dia rasakan.
“Kalian kuliahnya
masuk jam berapa sih??” tanyanya
“Sy sih jam tiga
nanti, pulang tanggung” jawabku.
“Kalau sy sih bentar
lagi jam 1 masuk, BT deh jadwalnya Bu Dinah dosen killer itu” jawab Linda
sambil mengelap mulutnya dgn tisu.
“Haiii Ci.. hai
Linda!” sapa Mayg yg tiba-tiba nongol dan langsung duduk di sebelah Ratna.
Hari itu Mayg tampil
beda dgn rambutnya yg panjang itu dicat coklat sehingga nampak seperti cewek
indo. Dia terlihat begitu menawan dgn baju pink yg bahunya terbuka dipadu
celana panjang putih.
Kuperkenalkan Roni
pada Mayg, berbeda dgn kami bertiga yg dari fakultas yg sama, Sastra Inggris,
Mayg berasal dari Fakultas Ekonomi sehingga dia belum mengenal Roni. Begitu
kenal dgn Mayg, Roni langsung beraksi dgn kata-kata gombalnya. Dgn sifat Mayg
yg supel ramah itu mereka cepat akrab dan omongannya nyambung.
“Dasar buaya darat,”
begitu gumamku dlm hati.
Tak lama kemudian
handpone Linda berdering lalu dia pun berpamitan karena ada janji mau
mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan dgn temanya. Jadi sekarang tinggalah
kami bertiga.
“Sambil nunggu enaknya
kita ngapain yah, bosen kan disini terus?” kata Mayg setelah menghabiskan
makanan dan minumnya.
Ternyata dia sedang
menunggu kuliah jam 3 juga.
“Ke tempat kost sy
gimana? Sy sih sdh kelar nggak ada apa-apa lagi,” usul Roni.
Kami pun mengiyakan
ajakan Roni daripada menunggu 2 jam lebih di kampus, di tempat kostnya kan
banyak film jadi bisa nonton dulu. Setelah membayar kami bertiga langsung
berjalan ke gerbang samping kampus yg menuju tempat kostnya.
Setelah 10 menit
berjalan akhirnya kita tiba di tempat kost Roni. Kostnya besar dan bagus,
terdiri dari 2 lantai dgn kamar mandi di kamar masing-masing. Penghuninya
campur cowok cewek, tp menurut Roni penghuninya banyak ceweknya. makanya dia
betah banget tinggal di sini.
“Selamat datang di
istanaku, sori yah agak berantakan,” dia membukakan pintu dan mempersilahkan
kami masuk ke dlm kamarnya di lantai dua. Ini bukan pertama kalinya aku ke
sini, aku bahkan pernah ‘ngesex’ disini saat one night stand denganya.
Pada tembok kamarnya
terpasang beberapa poster mobil klasik, juga ada sebuah poster anime Naruto.
Foto pacarnya yg kuliah di luar negeri dipajang diatas meja belajarnya yg
sedikit berantakan.
Kami ngobrol-ngobrol
sambil menikmati makanan ringan hingga akhirnya obrolan kami mulai memanas dan
menjurus ke masalah sex. Roni tanpa basa-basi menawarkan nonton film xxx
koleksinya, dipilihnya salah satu CD xxx Jepang kesukaanya.
Kami bertiga hening
menatp layar komputer seakan terhanyut dlm adegan seorang wanita yg di gangbang
oleh beberapa pria, pejuh pria-pria itu berhamburan membasahi si wanita.
Darahku berdesir
serasa memanas dan selangkanganku mulai basah. Mayg di sebelahku juga mulai tak
tenang, dia terlihat menggesek-gesekkan kedua pahanya. Dan, si Roni.. oh dia
meremas-remas tangan Mayg, dia juga mulai berani mengelus lengannya.
Melihat reaksi Mayg yg
malu-malu dan sdh horny berat, Roni pun semakin bergairah dan semakin berani
mendekatkan mulutnya ke pundak Mayg yg terbuka. Mayg menggelinjang kecil
merasakan hembusan nafas Roni pada leher dan pundaknya
Karena sdh horny
berat, ditambah lagi Roni dan Mayg mulai beraksi, akupun tdk malu-malu lagi
mengekspresikan gairahku pada Mayg yg duduk disebelahku. Tanganku merayap lewat
bagian bawah bajunya dan terus menyelinap ke balik bh-nya.
Aku dapat merasakan
puting susunya semakin mengeras ketikika kupilin-pilin dgn jariku. Bibirku
salaing perpagutan dgnya, lidah kami saling beradu dan bertukar ludah dgnya.
Sementara Roni pun mulai menciumi leher dan pundaknya, disibakkan rambut itu
lalu di hembusnya harum tubuhnya sebelum ciumanya berlanjut ke belakang kuping
dan lehernya.
Mayg pun mulai medesis
menikmati perlakuan ini, tangannya mulai bergerak meraih batang kontol Roni yg
masih tertutup celananya, diraba-rabanya batang yg sdh tegang dan mengeras itu
dari luar. Ciuman Roni menurun lagi ke bahu Mayg sambil menurunkan pakaian dgn
bahu terbuka itu secara perlahan-lahan, suatu cara profesional dan erotis dlm
menelanjangi seorang wanita.
Aku pun juga ikut
menurunkan pakaian Mayg dari sebelah kiri sehingga pakaian itu sekarang
menggantung di perutnya. Dgn cekatan Roni menurunkan cup BH kanannya dan
langsung melumat toketnya dgn rakus.
Mayg mendesis
merasakan toketnya dilumat oleh Roni. Aku sekarang melucuti pakaianku sendiri
hingga bugil lalu mendekati Roni yg sdh merebahkan tubuh Mayg di kasurnya.
Kupeluk pinggangnya dari belakang dan melepaskan sabuknya disusul kancing dan
resleting celananya.
Roni berhenti sejenak
untuk membiarkanku melucuti dirinya, disaat yg sama Mayg juga melepasi
pakaiannya. Kini kami bertiga sdh dala keadaan bugil. Kami menyuruh Roni
rebahan di kasur agar bisa memainkan batang kontolnya. Kontol yg sdh tegang
kukulum kukocok dan kujilati, lalu kumasukkan ke mulutku.
Bersama dgn Mayg, kami
bergantian melayani batang kontol Roni dgn jilatan dan kuluman. Mayg melakukan
aktivitasnya dgn terngkurap diatas tubuh Roni dgn kata lain mereka dlm posisi
69, jadi Roni bisa menikmati memek Mayg sementara kami berdua menikmati batang
kontolnya.
Roni sangat menikmati
memek Mayg, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot liang memek itu,
terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Mayg mengerang
keenakan. Beberapa menit kemudian Mayg mengerang lebih panjang dan suara seruput
Roni terdengar lebih jelas, ternyata Mayg sdh mencapai orgasme pertama.
Roni merubah posisi,
Mayg disuruh telungkup di kasur dan bokongnya diangkat menungging, Roni sendiri
mengambil posisi di belakangnya dan mengarahkan batang kontolnya ke lubang
memek Mayg. Mayg merintih sambil mencengkram sprei menikmati batang kontol Roni
melesak masuk membelah bibir memek bawahnya.
Ketika batang kontol
itu masuk sebagian, Roni meyodokkan pinggulnya dgn bertenaga sehingga batang
kontolnya amblas seluruhnya dlm lubang memek Mayg. Tubuhnya tersentak dgn mata
membelalak diikuti dgn erangan nikmatnya.
Roni mengocok Mayg dgn
gerakan-gerakan yg erotis sehingga Mayg tdk sanggup berkata apa-apa selain
mengap-mengap keenakan. Kedua tangannya menjelajahi toket Mayg yg berukuran
sedang tp padat, kedua putingnya dipilin-pilin. Aku sendiri yg tdk tahan hanya
melihat mengambil posisi berselonjor di depan Mayg, kedua pahaku kubuka lebar
dan kudekatkan ke wajah Mayg.
“May.. jilatin punya
sy yah.. nggak tahan nih!”
Mayg mulai menjilati
paha dan memekku, lidahnya menari-nari menggelitik itilku yg sdh menegang
sementara tangannya meraih toketku dan mencubit-cubit puting susuku. Lidah Mayg
memberi rangsangan tak terkira pada memekku sehingga aku tak tahan untuk tak
mendesah.
Desahan kami pun
terdengar memenuhi kamar ini. Kami merubah posisi menjadi woman on top, Mayg
bergoyang di atas kontol Roni dan aku naik ke wajah Roni berhadapan dgn Mayg,
kini memekku dilayani oleh Roni dgn lidahnya.
Sambil terus bergoyang
aku berciuman dgn Mayg, aku kembali menikmati lidah sesama jenisku, kami
bercipokan sambil mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Ciuman Mayg terus turun
ke leherku hingga berhenti di toketku kananku, sebuah gigitan kecil disertai
hisapan pada daerah itu membuatku menggelinjang, disusul tangan Roni menjulur
dari bawah meremas yg kiri.
Oooohhhhhhhh..
sepertinya bagian sensitifku diserang semua, lidah Roni yg dikeraskan itu
menusuk masuk lebih dlm dan bergoyang menggelitik dinding memekku, tangannya yg
satu meremas dan sesekali menepuk bokongku yg bulat dan sekal.
Aku pun semakin erat
mendekap Mayg sambil satu tanganku meremas toketnya. Tak lama kemudian aku
merasa sesuatu yg mendesak keluar dari bawah sana, Ooohhhhh.. aku tak sanggup
lagi menahan cairan kenikmatan yg mulai membasahi memekku. Hal yg sama juga
dialami Mayg tak lama kemudian, dia melepas kulumanya pada puting susuku,
nafasnya makin memburu dan dia menaik-turunkan tubuhnya dgn lebih cepat.
Tubuh kami berdua
bergetar hebat dan erangan klimaks keluar dari mulut kami. Roni
menusuk-nusukkan jarinya ke memekku membuat cairan itu makin membanjir dan
tubuhku makin tak terkendali, aku mendesah panjang tanpa mempedulikan rasa
sakit dari kuku Mayg yg mencengkram lenganku.
Dgn rakus cairan
kenikmatanku diseruput Roni, memek Mayg juga mengeluarkan banyak cairan
sehingga menimbulkan bunyi kecipak air. Goyangan kami mulai mereda, kami
berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme barusan, kami menghimpun nafas kami yg
kacau balau, keringat seperti embun membasahi dahi dan tubuh kami.
Akhirnya kurebahkan
diriku ke samping dan Mayg jatuh di dekapan Roni. Roni menoleh ke samping
bertatapan muka dgnku lalu mengembangkan senyum, nampak mulutnya masih basah
oleh cairan kenikmatanku. Hebat juga dia, bisa membuat 2 wanita klimaks dlm
waktu hampir bersamaan, begitu pujiku dlm hati.
“Gimana girls, ready
for next round? Sy belum nyampe nih,” katanya sambil mengelus rambut Mayg.
“Hhh.. kamu berdua aja
dulu deh, sy ngumpulin tenaga dulu. Heh sialan kamu May, pakai cakar-cakaran
segala sakit tahu, nih!” omelku memperlihatkan bekas cakaran di lengan kiriku
yg sedikit berdarah sambil mencubit lengannya.
“Hehehehehe.. sory ya
Ci, tadi kan kita lagi lupa daratan, yg penting kan enjoy juga,” jawabnya
santai sambil tersenyum kecil.
Tak lama kemudian Roni
sdh membalikkan tubuh Mayg menjadi telentang dibawahnya, lalu kembali batang
kontolnya dimasukkan ke lubang memek Mayg diiringi desahannya.
Ranjang ini sdh mulai
bergoyang lagi oleh goyangan tubuh mereka. Sambil mengocok Roni meraih toketku
dan meremas lembut sebagai sinyal mengajakku segera bergabung.
“Bentar yah, sy mau
minum dulu nih, haus bagnet,” kataku sambil beranjak berdiri dan mengambil
sebuah gelas, aku membuka kran dispenser yg terletak di dekat jendela untuk
mengisi air.
Ketika sedang meneguk
air tiba-tiba aku samar-samar mendengar suara kresek-kresek di balik pintu.
Kutajamkan pendengaranku dan melihat ada seperti bayangan di celah bawah pintu,
pasti seseorang mengintip kami pikirku.
Aku tadinya bermaksud
untuk memberitahu mereka, tp sebaiknya kuselidiki sendiri karena mereka sedang
sibuk berpacu dgn nafsu sampai tdk begitu menghiraukanku. Kusingkap sedikit
tirai jendela untuk melihat siapa di luar sana, ada seseorang pria sedang
menempelkan telinganya pada pintu, dia juga berusaha mencari-cari celah untuk
mengintip, tp wajahnya tdk jelas.
Dlm pikiranku terbesit
sebaiknya kuajak saja dia untuk meramaikan, mumpung aku dari tadi belum
dimasuki batang kontol karena Roni sedang asyik ngenot Mayg. Maka sebelumnya
aku melihat dulu sekeliling apa ada orang lain lagi selain dia, letak kamar ini
cukup strategis agak ujung dan jauh dari keramaian.
Setelah yakin tdk ada
siapapun lagi selain pengintip ini kuberanikan diri membuka pintu
mengejutkannya. Perlahan kubuka pintu kamar dan.. hiya.. orang itu terdorong
masuk karena sedang menyandarkan tubuhnya pada pintu, dgn cepat pintu kembali
kututup. Orang itu benar-benar kaget, bingung, dan terangsang melihat
sekelilingnya bugil dan ada yg ngentot pula.
Roni dan Mayg yg
sedang berasyik-masyuk kontan ikut kaget, Mayg menyambar guling untuk menutupi
tubuh bugilnya dan berteriak kecil. Belakangan aku tahu dia adalah kacung di
kost ini, namanya Dadan, umurnya masih 17 tahun, anaknya tinggi kurus dan
berkulit sawo matang.
Tadinya dia cuma mau
memebetulkan pipa air yg bocor yg kebetulan harus lewat kamar ini, ketika
itulah dia mendengar suara-suara aneh dan terpancing untuk mendengar dan
mengintipnya. Dia langsung tertunduk-tunduk minta maaf berulang kali karena
dimarahi Roni yg merasa terganggu olehnya.
Namun ketika Roni
merenggut kerah baju pemuda itu dan hendak memukulnya buru-buru aku mencegah
dan menenangkan si Roni yg bertemperamen tinggi.
“Ehh.. sdh-sdh, dia
kan ga sengaja tadi, kita juga yg salah terlalu keras suaranya.. sdh kamu sana
aja terusin pestanya sama Mayg, biar dia, sy yg urus, lagian di sini kurang
cowoknya,” bujukku mengedipkan sebelah mata pada Roni.
Kuelus dada Roni dan
berusaha menenangkannya, setelah kubujuk-bujuk akhirnya Roni mundur juga.
“Tenang, kamu terusin
aja, biar sy urus yg ini”
Akupun tersenyum
padanya mencoba mengajak bicara sambil memegangi kedua lengannya, kurasakan
tubuhnya masih agak gemetar dan tertunduk, entah karena tegang, takut, atau
malu.
“Nama kamu Dadan ya?”
tanyaku dan dijawab dgn anggukan kepalanya.
“kamu tadi sdh ngeliat
apa aja Dan?” tanyaku lebih lanjut
“Belum ngeliat apa-apa
kok Mbak, sumpah.. sy cuma denger suara-suara terus sy cari tahu” jawabnya
terbata-bata
“Terus kamu tahu apa
yg kita lakuin barusan itu?” dijawab lagi dgn anggukan kepala.
“Kamu pernah ngerasain
gituan sebelumnya?”
“Belum pernah Mbak,
paling cuma nonton di VCD sambil onani”
“Ya sdh Dan, berhubung
kamu sdh disini gimana kalau Mbak ajarin kamu soal gituan,” aku tersenyum lagi
dan mengangkat wajahnya yg tertunduk, walaupun gugup tp matanya terus ke arah
tubuhku yg polos, sebentar-sebentar juga melihat ke arah Mayg.
“Sini Mbak lepasin
bajunya, biar lebih enak, ayo.. jangan malu-malu disini semua telanjang kok!”
kulucuti pakaiannya tanpa menunggu responnya, dia masih malu-malu menutupi
kontolnya dgn tangan.
Kusingkirkan tangannya
dan kugenggam batang kontol yg masih setengah tegang itu, aku berlutut di
depannya dan mulai menjilati batang kontol itu, kemasukkan bagian kepala
kontolnya ke mulutku dan kukulum pelan.
Aku melirik ke atas
melihat reaksi wajahnya dgn mata merem-melek dan menelan ludah memperhatikan
aku mengulum batang kontolnya. Makin kukocok benda itu terasa makin keras dan
bertambah besar, memang ga jumbo ukuranya sih, namanya juga ABG, tp kerasnya
lumayan.
“Emmmhhhh.. Mbak..
geli Mbak!” erangnya gemetaran.
“sdh jangan bawel,
dikasih enak-enakan malah cerewet, nanti juga ketagihan kok” jawabku.
Tiba-tiba terdengarlah
suara musik heavy metal mengalun di kamar ini, sambil terus menyepong
kulirikkan bola mataku ke arah suara itu. Ternyata si Roni memutar MP3 di
komputernya dan menyetel volume suaranya untuk meredam suara kami.
Kemudian mereka yg
tadinya melongo memperhatikanku mengerjai anak muda sdh mulai lagi dgn
kesibukan mereka. Kini Roni menaikkan kedua tungkai Mayg ke bahunya dan kembali
melesakkan batang kontolnya ke lubang memeknya.
Setelah beberapa
kumainkan batang kontolnya dlm mulutku, kontol itu mulai berkedut-kedut,
pemiliknya juga mendesah makin tak karuan. Akupun semakin dlm menelan batang
kontol itu hingga menyentuh daging lunak di tenggorokanku.
“Mbak.. Aaaahhhhh..
nikmat banget Mbak.. ooohhhhh!” desahnya panjang bersamaan dgn pejuhnya yg
ngecret di dlm mulutku.
Pipiku sampai kempot
mengulum dan menelan cairan kenikmatan itu dgn nikmat, tak setetes pun
tertinggal. Kemudian akupun bangkit berdiri sambil tetap menggenggam batang
kontolnya yg masih tegak tp agak berkurang tegangnya.
“Gimana Dan, pernah
diginiin ga sama cewek sebelumnya, rasanya gimana?” tanyaku dgn senyum nakal.
“Baru kali ini di
giniin Mbak.. he-eh emang nikmat banget,” katanya masih dgn nafas terengah-engah.
“Ini baru permulaan
Dan, masih banyak yg lebih nikmat kok, yuk sini deh!” kataku seraya menaikkan
bokong ke meja belajar dan mengangkangkan kedua belah paha mulusku.
Kubimbing batang
kontolnya ke arah lubang memekku yg terkuak lebar, setelah tepat sasaran
kusuruh dia menggerakkan pinggulnya ke depan. Blheesssss.. terbenamlah batang
kontol itu ke dlm lubang memekku diiringi desahan nikmat kami.
Tanpa kuajari lagi dia
mulai myodok-nyodokkan batang kontolnya ke memekku, sodokannya walaupun terasa
makin mantap tp rasanya masih ada yg kurang yaitu dia tdk memberi rangsangan
pada bagian sensitifku lainnya, maklumlah namanya juga perjaka, masih amatiran.
Aku harus terus
berinisiatif mengajarinya, maka kutarik kepalanya mendekati toketku yg
membusung, kusuruh dia mengulumnya sepuas hati. Barulah dia mulai berani
menjilati dan mengulum toketku, bahkan tangan satunya kini aktif meremas-remas
toketku yg lain.
Cerita sex terbaru,
Entah karena terlalu nafsu atau kelepasan dia gigit puting susuku yg kanan dgn
keras, sampai aku menjerit.
“Aahhhkkkk.. Dan
sakit, jangan keras-keras dong!”
Di seberang sana Mayg
sdh dibuat orgasme entah yg keberapa kalinya. Tak sampai 5 menit berikutnya
Roni pun mendesah panjang mencapai klimaksnya, dia mencabut batang kontolnya
dari lubang memek Mayg dan menumpahkan isinya diatas perut rata Mayg.
Merekapun roboh
bersebelahan, Mayg mengusap-ngusapkan pejuh itu ke tubuhnya dan menjilati
sisa-sisanya di jari. Dadan masih terus menyodokku dari depan, gairahku makin
memuncak saja, memekku terasa makin panas akibat gesekan dgn kontolnya, suara
erangan kami terlarut bersama dgn dentuman musik rock dari komputer.
Cerita dewasa
threesome, Bosan dgn posisi ini, dia memintaku ganti gaya. Sekarang kami
melakukannya dgn gaya berdiri, aku berpegangan pada tepi meja sambil disodok
dari belakang, dgn posisi demikian tangannya lebih bebas menggeraygi toketku yg
bergantung, puting susuku dipilin-pilin terkadang agak kasar sampai benda itu
mencuat tegang.
“Dan.. cepetin dong..
Mbak sdh mau nyampe nih..!!” aku mengerang lirih saat kurasakan klimaks sdh
diambang.
“Aaaaahhhh..
ooohhhhh.. sy juga.. kok rasanya tambah.. nikmat Mbak” sahutnya dgn menambah
sodokkanya.
“Keluarin di.. dlm
aja.. jangan cabut kontol kamu.. oohhh” kataku dgn suara bergetar.
Kamipun mencapai
orgasme bersama, tubuhku bergetar hebat, aku menjerit seolah mengiringi lagu di
komputer, kepalaku terangkat dan mataku merem-melek.
Si Dadan juga
mengerang nikmat merasakan orgasme pertamanya bersama seorang wanita. Pejuhnya
menyembur banyak sekali di dlm rahimku, pejuh itu juga membasahi daerah
selangkanganku serta sebagian meleleh turun ke pahaku.
Tubuhku lemas jatuh
terduduk di kursi terdekat. Kubentangkan lebar pahaku agar bagian itu mendapat
angin segar, soalnya rasanya panas banget setelah begitu lama bergesekan.
lubang memekku nampak menganga dan sisa-sisa pejuh masih menetes sehingga
membasahi kursi di bawahnya.
“Mbak sy mau lgi donk,
abis memek Mbak nikmat banget sih, sekali lagi yah Mbak!” pintanya sambil
menggenggam batang kontolnya yg masih tegang mengeras itu di dekat wajahku.
“Iyah, tp bentar yah,
Mbak istirahat dulu,” jawabku sambil mengusap keringat di wajahku dgn tisu.
Kulihat Roni bangkit
dan mendekatiku, batang kontolnya sdh dlm posisi siap tempur lagi setelah cukup
istirahat.
Dia mengelus rambutku
dan meraih tanganku untuk digenggamkan pada batang kontolnya.
“Yuk, Ci.. sambil
kumpulin tenaga, kasih senjata gua amunisi dulu dong!” pintanya.
Akupun menjilat
mengulum batang kontol itu. Melihat si Dadan yg melongo aku pun menarik
tangannya menyuruh berdiri di sisi kananku. Maka dihadapanku sekarang
mengacunglah dua batang kontol yg saling berhadapan dan masing-masing kugenggam
dgn kedua tanganku. Kugerakkan tangaku mengocok keduanya, mulutku juga turut
melayani silih berganti.
Merasa cukup dgn
pemanasan, Roni menyuruhku berhenti, dan menyuruhku berdiri dulu, lalu dia
duduki kursi itu baru menyuruhku duduk lagi di pangkuannya. Dgn agak kasar dia
menyuruh Dadan menyingkir
“Heh, minggir loe..
kali ini giliran gua tahu, jangan ganggu lagi!”
“Eeeh.. sdh jangan
galak ah, gitu-gitu juga dia kan yg bantu-bantu kamu orang di sini” sahutku
mengelus lengan Roni.
“Dan kamu minta Mbak
yg itu aja buat ngajarin kamu,” lanjutku,
“May mau ajarin dia
bentar kan, masih pemula nih.”
Sekarang Dadan tdk
segrogi saat pertama main dgnku, dia menindih tubuh Mayg yg masih terbaring.
Mayg mengajarinya teknik berciuman, nampaknya Dadan cepat dlm mempelajari
teknik-teknik bercinta yg kami ajarkan, sebentar saja dia sdh nampak beradu
lidah dgn panasnya bersama Mayg.
Tangannya juga kini
lebih aktif menjelajahi tubuh Mayg memberi rangsangan. Mayg yg gairahnya sdh
bangkit lagi merespon dgn tak kalah hebat. Dia berguling ke samping sehingga
dia kini di atas Dadan.
Lidahnya tetap
bermain-main dgn lidah lawannya sementara tangan lembutnya meraih batang kontol
pemuda tanggung itu serta mengocoknya, Dadan mengerang tak karuan menghadapi
keliaran Mayg. Mayg membimbing batang kontol itu memasuki lubang memeknya, dgn
posisi berlutut dia turunkan tubuhnya hingga batang kontol itu melesak masuk ke
dlm memeknya.
Kemudian mulailah dia
menaik-turunkan tubuhnya dgn gencar membuat pemuda tanggung itu gelagapan.
Kedua tangan Dadan meremas kedua toket Mayg dgn penuh nafsu.
Di tempat lain aku
sedang asyik menggoyangkan tubuhku di pangkuan Roni. Mememkku dihujam kontolnya
yg sekeras batu itu. Otot-otot memekku serasa berkontraksi makin cepat memijati
miliknya.
Tangannya yg
mendekapku dari belakang terus saja menggeraygi toketku. Kutengokkan wajahku
agar bisa berciuman denganya, lidah kami saling melumat dan beradu dgn
panasnya.
Tak lama kemudian
mulutnya merambat ke kupingku, dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku
merinding dan makin terbakar birahi. Bibirnya terus mengembara ke tenguk,
leher, dan pundakku.
Tanpa terasa goyangan
tubuh kami semakin liar sampai kursinya ikut bergoyang, kalau saja bahannya
jelek mungkin sdh patah tuh kursi. Posisi ini berlangsung hampir 20 menit
lamanya karena kami begitu terhanyut menikmatinya. Selama itu terdengar dua SMS
yg masuk ke hp ku namun tak kuhiraukan agar tak merusak suasana.
Akhirnya akupun tak
bisa menahan orgasmeku, tubuhku kembali bergetar dahsyat, pandanganku serasa
berkunang-kunang. Mengetahui aku akan segera keluar, dia makin bergairah,
tubuhku ditekan-tekan sehingga batang kontolnya menusuk lebih dlm, tangannya
pun semakin kasar meremasi toketku.
“Oohhhkkkk..!” erangku
bersamaan dgn lagu mp3 yg hampir berakhir.
Kugenggam erat lengan
Roni dan menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melandaku. Aku
merasakan cairan kenikmatan yg mengalir hangat pada selangkanganku. Akupun
akhirnya bersandar lemas dlm dekapannya, batang kontolnya tetap menancap di
memekku, nafas kami tersenggal-senggal dan keringatpun bercucuran dgn derasnya.
Kemudian dia angkat
tubuhku hingga batang kontolnya keluar dari lubang memekku, tangan satunya
menyelinap ke lipatan pahaku. Diangkatnya tubuhku dgn kedua lengan, aku
menjerit kecil saat dia tiba-tiba menaikkanku ke lengannya karena kaget dan
takut jatuh.
Dibawanya aku ke
ranjang lalu diturunkan di sana, nafasku masih terengah-engah belum teratur
sehingga nampak sekali dadaku turun naik seperti gunung mau meletus. Tepat
disebelah kami Dadan sedang menindih tubuh bugil Mayg dgn gerak naik-turun yg
cepat. Mayg hanya bisa menggelinjang dan mengerang nikmat, rambutnya sdh kusut
tak karuan, matanya menatap kosong pada kami.
“Lagi yah Ci, dikit
lagi tanggung gua belum nyampe nih,” pinta Roni sambil merenggangkan kedua
pahaku.
Aku hanya terdiam dan
pasrah saja mengikuti apa maunya. Dgn lancar batang kontolnya yg sdh basah dan
licin itu meluncur ke dlm lubang memekku, aku mengerang dan mencengkram sprei
saat dia hentakkan pinggulnya hingga seluruh batang kontolnya masuk.
Lagu dari komputer
entah sdh berganti berapa kali, kali ini yg mengalun adalah lagu yg dipakai
soundtrack film ‘Armageddon’. Lagu ini mengiringi pergumulan kami dlm babak
ini.
Perkasa juga si Roni
ini, dia masih sanggup menyodokku dgn kecepatan tinggi sampai tubuhku
terguncang hebat, padahal sebelumnya dia sdh membuatku dan Mayg orgasme,
kekuatannya jauh lebih meningkat dibanding ketika pertama kali one night stand
dgnku setahun lalu. Aku menggenggam tangan Mayg dan bertatapan wajah denganya
“Sdh berapa kali May?”
tanyaku bergetar
“Ga tahu.. sdh aahh..
keenakan.. ga ngitung .. lagi,” jawabnya dgn mata merem melek.
Aku makin tak
terkontrol lagi, kepalaku kugelengkan ke kiri-kanan, sesekali aku menggigit
jari saking enaknya sodokan Roni.
Dia mempermainkan
birahiku dgn sengaja tdk menyentuh toketku membiarkannya bergoyang-goyang
seirama badanku, sehingga aku sendiri yg berinisiatif meraih tangannya dan
meletakkannya di toketku , barulah dia mulai memilin-milin putingku membuatku
semakin terbakar. Akhirnya akupun sdh tdk kuat lagi, perasaan itu kuekspresikan
dgn sebuah erangan panjang dan menarik sprei di bawahku hingga berantakan.
“Udah dulu donk,
Ronn.. gua gimana bisa kuliah nanti!” pintaku dgn nafas terengah-engah.
Tubuhku basah kuyup
seperti mandi saja, habis AC kamarnya lagi error sih, sementara ini cuma ada
kipas angin berukuran sedang, sedangkan iklim di Jakarta tahu sendiri kan
seperti apa gerahnya.
Paham dgn keadaanku,
dia biarkan aku beristirahat, di ciumnya bibirku dgn halus disertai sedikit
kata-kata manis dan pujian, setelah itu dia beralih ke Mayg untuk menuntaskan
hajatnya yg tinggal sedikit lagi. Kuusap dahiku yg bercucuran keringat lalu
kulirikkan jam tangan, setengah jam lagi jam tiga, harus segera siap-siap
kembali ke kampus.
Mayg yg sedang dlm
posisi dogie digarap dari dua arah oleh mereka. Dadan yg menyodoknya dari
belakang akhirnya klimaks, dia mengeluarkan kontolnya dan menyemburkan pejuhnya
di punggung dan pantat Mayg.
Si Roni yg sedang
ngentot mulut Mayg juga tak lama kemudian menyusul, dia mengerang sambil
menahan kepala Mayg pada kontolnya. Mayg sendiri hanya bisa mengerang tertahan
dan matanya merem melek menerima semburan pejuh Roni, nampak cairan putih itu
meleleh sedikit di pinggir bibir mungilnya.
Roni ambruk di sisiku
dgn memeluk Mayg yg menyandarkan kepalanya ke dada bidangnya, si Dadan terduduk
lemas di bawah ranjang. Setelah staminaku mulai stabil, perlahan aku bangkit
menuju kamar mandi dgn langkah gontai. Disana aku mencuci muka, dan
membersihkan ceceran pejuh di tubuhku dgn air. Mayg masuk ketika aku sedang
duduk di toilet buang air kecil.
“Huh.. ngagetin aja
kamu, rambut kusut acak-acakan kaya kuntilanak gitu lagi!” ujarku.
“Kuntilanak bajunya
putih woi, nggak telanjang gini,” jawabnya asal, lalu menyalakan kran wastafel.
Setelah selesai
mebersihkan diri, kami memakai kembali pakaian kami untuk kembali kuliah. Saat
itu jam sdh menunjukkan hampir jam tiga, maka itu kami agak terburu-buru sampai
aku melupakan hp ku sehingga pulang kuliah aku harus balik lagi ke sini untuk
mengambilnya.
Kamipun bergegas
kembali ke kampus dgn berlari-lari kecil, mana ruang kuliahku di lantai 3 lagi,
aku sampai ke kelas terlambat 5 menit, untung belum melebihi toleransi
keterlambatan. Di kelas pun aku tdk bisa fokus karena selain masih lelah,
dosennya, Pak Iwan ngomongnya juga slow motion, bikin ngantuk saja sehingga
beberapa kali aku menguap. Temanku di sebelah bahkan bertanya
“Baru bangun tidur
kamu Ci? Kok kusut gitu”-cerita pesta sex- karena make up ku memang agak luntur
waktu cuci muka tadi.
“Iyah nih masih
ngantuk tadi di tempat kost temen belum cukup tidurnya,” jawabku tersenyum
dipaksa.
EmoticonEmoticon