Berikut ini ada
kisahku bersama seorang pelacur yang tidak bisa kulupakan
selamanya. Sebagai
perkenalan, aku adalah seorang pemuda yang mempunyai wajah tampan,
berkulit putih
sehingga banyak wanita yang tergoda
terhadapku, namun aku belum bisa menerima para
wanita itu sebagai
teman istimewa, dan aku tidak mau memanfaatkan mereka hanya
untuk iseng saja.
Tetapi sebagai
laki-laki normal tentu aku mempunyai
kebutuhan sex yang
tidak bisa aku pungkiri, dan aku tidak mau pada saat menikah
nanti aku tidak
mempunyai pengalaman apapun di atas tempat tidur. Belum lama
ini akhirnya aku
memutuskan untuk pergi ke tempat yang menyediakan wanita.
Pada suatu hari di
bulan Februari 2013 hujan turun
rintik-rintik, dan
matahari tidak muncul seharian. Kaki aku melangkah masuk ke
salah satu diskotik
yang lumayan terkenal di kota Jakarta. Hari ini adalah
untuk kedua kalinya
aku melangkahkan kaki aku ke tempat ini.
Begitu masuk, aku
langsung naik ke lantai 2 diskotik
tersebut. Di sana aku
melihat ada beberapa pria sedang duduk di sofa sambil
merokok. Mungkin
sedang menunggu wanita langganannya. Seorang bartender menyapa
aku dengan ramah,
“Haloo Boss, mau yang
mana nich..” Aku lalu melihat
foto-foto yang ada di
meja, aku akhirnya minta bantuan bartender itu untuk
memilihkan untuk aku,
karena foto yang ada begitu banyak.
Lalu bartender itu
bertanya,
“Sukanya yang besar
apa yang kecil?” tanyanya ramah. Aku
agak bingung juga
menjawabnya. Akhirnya aku minta yang sedang-sedang saja. Lalu
ia menunjuk satu foto
sambil berkata,
“Ini orangnya baik
sekali, service-nya juga bagus,” dan aku
langsung
menyetujuinya.
Di belakang meja
terdapat 2 orang wanita cantik sexy, salah
seorang dari mereka
sambil memberikan kunci ke bartender yang akan mengantarkan
aku, terus menyanyikan
lirik lagu dari Sephia,
“…Selamat tidur
kekasih gelapkuuu…” secara berulang-ulang.
Aku bisa merasakan
bahwa lagu itu ditujukan untuk
menggodaku. Mungkin ia
heran mengapa orang seperti aku harus datang ke tempat
itu, sedangkan mungkin
banyak wanita yang bersedia tidur denganku tanpa
dibayar. Lalu aku
diantar ke satu kamar sambil diberikan pengaman, di kamar
tersebut belum ada
siapa-siapa.
Setelah menunggu 5
menit, terdengar suara ketukan di pintu.
Saat aku membuka pintu
terlihat seorang wanita muda yang sangat manis berusia
sekitar 20 tahun. Lalu
aku menyalaminya, dan ia pun menyebutkan namanya Vonny.
Lalu ia duduk di
ranjang sedangkan aku di kursi. Aku coba mengajaknya ngobrol.
Ia menceritakan bahwa
ia berasal dari sebuah tempat di Jawa. Dari
pembicaraannya,
beritaseks.com aku mengetahui bahwa di tempat tersebut ada
lebih dari 300 wanita.
Dalam hati aku
berpikir betapa kerasnya persaingan di sini.
Dari cara bicaranya
aku tahu bahwa Vonny bukanlah orang yang berpendidikan.
Suaranya sangat lirih
bahkan aku kadang-kadang hampir tidak mendengar apa yang
diucapkannya.
Pandangan matanya sulit untuk dilukiskan, mungkin sudah terlalu
banyak cerita pahit
terlukis di sana dalam usianya yang masih muda itu. Dari
cara bicaranya aku
tahu bahwa Vonny mempunyai hati yang soft and very kind.
cerita hot 2016,
cerita hot terbaru, cerita hot, cerita sange 2016, cerita sange terbaru, cerita
sange, cerita bokep 2016, cerita bokep terbaru,cerita bokep, cerita ngentot
2016, cerita ngentot terbaru, cerita ngentot, berita seks
Setelah kami ngobrol
agak lama, kemudian ia berkata,
“Kok bajunya nggak di
lepas, malu ya?” katanya dengan
tersenyum.
“Ah nggak kok,” elak
ku, padahal aku memang tidak tahu
bagaimana harus
memulai, karena ini adalah pengalaman aku yang 4 bercinta
dengan seorang wanita.
Aku lalu melepaskan
bajuku. Bersamaan dengan aku melepaskan
baju, aku lihat Vonny
pun mulai melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga
tubuhnya tidak
ditutupi sehelai benang pun. Sekarang terlihat di hadapan aku
tubuh mulus dari
seorang wanita yang siap untuk kumangsa sesuka hatiku.
Berbekal adegan-adegan
yang aku lihat di film bokep, dan
dari 3 pengalaman
terdahulu, aku mulai mencumbunya. Aku memintanya untuk duduk
di pangkuanku,
sehingga pantatnya menekan kemaluanku yang lumayan besar dengan
keras dan aku pun
mulai meremas dan menjilati kedua payudaranya yang sedang-sedang
saja, namun sangat
padat dan kenyal. Selama itu Vonny juga terus
menggerak-gerakan
pantatnya menggesek kemaluanku.
Aku merasakan betapa
syahdunya saat penisku sesekali bertemu
dengan vagina Vonny
yang hangat. Ingin rasanya aku memasukan penisku saat
itujuga ke dalam
vaginanya, namun bisa kutahan, karena aku tidak mau hasratku
menjadi menurun sebelum
aku selesai menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Sehingga
aku tetap bertahan
sambil berkonsentrasi di kedua payudaranya yang benar-benar
sempurna bagiku.
Setelah beberapa lama
lalu Vonny berkata,
“Pindah ke tempat
tidur aja yuk, nanti kamu kecapean..” Aku
pun mengiyakannya lalu
kami pindah ke tempat tidur.
Ia lalu membaringkan
tubuhnya yang indah itu di tempat tidur
dengan kedua pahanya
terentang lebar memperlihatkan alat kewanitaannya yang
ditumbuhi bulu-bulu
halus. Lalu aku naik ke atas dan menindih tubuh Vonny dan
bisa aku rasakan
betapa halus kulit tubuhnya, begitu merasakan halusnya tubuh Vonny,
penisku menjadi makin
tegang dan aku bisa merasakan betapa kerasnya tekanan di
sekitar kepalapenisku
yang makin membesar seakan ingin meledak.
Aku mulai mendekap
tubuh Vonny dengan kuat sambil
menggesekan tubuh dan
kemaluanku ke tubuhnya. Vonny juga balas memeluk aku
dengan kuat. Kedua
pahanya menjepit pahaku dengan kuat sekali. Saat itu
pikiranku benar-benar
melayang entah kemana, kulit tubuh Vonny benar-benar
halus dan licin, belum
pernah aku menyentuh kulit sehalus kulitnya.
Sambil terus
menindihnya, kedua tangan aku kembali
meremas-remas kedua
payudaranya dan mulut aku menghisap payudaranya dan lidahku
menjilati kedua
putingnya. Kadang-kadang tanganku berpindah memegang dan
meremas pantat Vonny
yang bulat dan padat dengan kuat. Entah berapa lama kami
bergulingan dan
berpelukan seperti itu, namun aku benar-benar menikmati kulit
tubuhnya yang halus.
Sesekali aku dengar
desahan nafas yang memburu darinya. Lalu
dari kedua payudaranya
aku mulai turun ke bawah dengan terus menciumi dan
menjilati perut dan
pahanya sambil mata aku memandangi vaginanya. Terus terang
baru pertama kali ini
aku melihat vagina wanita dengan begitu dekat dan terbuka,
beritaseks.com pada
pengalaman terdahulu aku tidak sempat melihatnya karena
terlalu terburu-buru.
Aku tidak akan melewatkannya kali ini.
cerita bokep 2016,
cerita bokep terbaru,cerita bokep, cerita ngentot 2016, cerita ngentot terbaru,
cerita ngentot, cerita dewasa 2016, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa,
cerita mesum 2016, cerita mesum terbaru, cerita mesum, berita seks
Aku coba untuk membuka
vaginanya dengan kedua jari aku.
Terlihat sebuah liang
berwarna merah muda. Lalu aku memasukan jari tangan aku
ke dalamnya. Ternyata
vaginanya masih sangat rapat. Aku bisa merasakan jari
tangan aku seperti
terjepit di dalamnya. Rasanya hangat dan bergetar lembut,
namun aku tidak
memainkan jari tangan aku terlalu lama di sana, karena aku
khawatir melukai alat
kewanitaannya yang begitu lembut.
Kemudian aku mencoba
menjilati vaginanya seperti di film biru
yang pernah aku
tonton. Lidahku bergerak dengan cepat di vaginanya. Tidak
tercium bau amis di
vaginanya, malah ada kesan harum. Ternyata aksi aku itu
cukup lumayan juga
untuk seorang pemula, walaupun hanya berbekal adegan yang aku
lihat di film. Begitu
lidah aku menyentuh vaginanya, kedua pahanya langsung
menjepit keras kepala
dan wajah aku. Aku sih merasa keenakan juga karena
pahanya terasa lembut
sekali.
Kemudian vaginanya
ditekan sekeras-kerasnya ke wajah aku
sehingga aku agak
kelabakan juga. Tubuhnya juga melengkung ke atas, dan
kepalanya bergerak ke
kiri dan ke kanan dengan nafas yang sangat kencang.
Akhirnya ia menarik
kepala aku ke atas dan meminta aku memasukan penisku yang
sudah tegang sekali ke
dalam vaginanya. Lalu aku pun memasukan kemaluanku yang
lumayan panjang dan
besar ke dalam vaginanya. Sambil memeluk tubuhnya yang
halus kuat-kuat dan
menekan tubuh aku ke payudaranya yang indah itu, aku mulai
menaik-turunkan pantat
aku, dan penis aku terjepit dengan kuat sekali di
vaginanya.
Alat kelamin aku
meluncur masuk keluar dari vaginanya. setelah
itu terdengar suara
yang dihasilkan oleh pertemuan kedua alat kemaluan kami.
Saat itu aku tidak
melihat bagaimana ekspresi dari Vonny, sebab saat itu aku
sudah terlalu sibuk
dengan sensasi yang aku rasakan di seluruh tubuhku. Aku
hanya bisa membenamkan
seluruh wajah aku ke payudaranya.
Cukup lama aku
menggenjot vagina Vonny sampai aku merasa
lelah juga. Setelah
penantian yang panjang akhirnya aku mencapai puncaknya.
Terasa seluruh tubuhku
bergetar seolah tidak mempunyai tulang lagi, karena aku
memakai pengaman,
Vonny tidak tahu kalau aku sudah keluar. Dia mungkin mengira aku
kelelahan, karena aku
lihat nafasnya masih keras, makanya aku tetap genjot
sampai akhirnya
tubuhnya tersentak kuat tanda ia juga sudah keluar, baru aku
hentikan. Setelah itu
aku membersihkan diri, dari kaca aku lihat ia terbaring
dengan memejamkan
matanya. Aku tidak tahu apakah ia terlalu lelah atau
menikmati apa yang
barusan kami lakukan.
Setelah aku selesai
membersihkan diri, lalu aku duduk di
sebelahnya. Aku lihat
dia tersenyum ke arahku, lalu ia pun membersihkan
dirinya. Setelah
selesai, ia berkata sambil tersenyum ke arahku,
“Udah selesai kan?,
sekarang pulang ya!” katanya menggoda.
Mungkin karena ia
menganggapku masih lebih muda darinya. Tapi aku malah
berkata,
“Boleh sekali lagi
nggak?”Sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya dan
tersenyum, ia lalu merebahkan tubuhnya kembali ke tempat tidur,
dan kali ini aku
berkonsentrasi pada payudaranya yang sangat padat itu.
Aku saat itu bertekad
untuk menikmati sepuasnya kedua
payudaranya, agar
tidak ada penyesalan nantinya. Bentuk payudaranya hampir sama
dengan bintang dewasa
asia yang pernah aku tonton. Bentuknya bulat kencang
menjulang ke atas
tidak turun, dan putingnya juga masih berwarna merah muda dan
mungil. Aku mulai lagi
memainkan lidah aku di payudaranya bergantian ke
payudara yang kiri dan
kanan.
Permainan lidah ini
aku peroleh pada pengalaman aku yang
kedua, di mana pada
saat itu aku benar-benar menjadi objek dari seorang wanita
di sebuah kompleks
Jakarta Pusat. Saat itu sekujur tubuh aku dan kemaluan aku
menjadi objek
permainan lidah dari seorang wanita yang benar-benar ahli dan
profesional sehingga
pada pengalaman aku yang kedua itu, bukan aku yang
mempermak wanita, tapi
malah aku yang dipermak habis-habisan. Saat itu malah aku
sudah mengeluarkan
sperma terlebih dahulu sebelum sempat memasukan penis aku ke
vaginanya, saking dahsyatnya
permainan lidahnya. Untung aku saat ini masih muda
sehingga aku tidak
langsung lemas setelah keluar 1 atau 2 kali.
Sekarang tehnik
permainan lidah itu aku coba praktekan ke Vonny.
Sambil terus memainkan
lidahku di payudaranya, tangan aku juga terus mengusap
dan meremas-remas
payudaranya, sesekali aku mengisap payudaranya dengan keras,
dan kadang-kadang aku
menggigit payudaranya dengan lembut. Kadang-kadang aku
mengisap payudaranya
begitu keras sampai seakan-akan semua payudaranya ingin aku
masukan ke mulut.
Makin lama aku bermain
di payudaranya, Vonny yang semula
tenang, makin lama
makin gelisah, tubuhnya bergerak liar ke kiri dan ke kanan,
terus tubuhnya makin
ditempelkan dan digesekan dengan keras ke tubuhku, dan
vaginanya di
gesek-gesekan ke alat vital aku. Aku mendengar nafasnya sangat
keras dan terdengar
desahan dari mulutnya. Karena mendengar nafas Vonny yang
semakin memburu sambil
terus meremas-remas payudaranya dan menggesekan tubuh
dan kemaluanku ke
tubuhnya.
Aku mencoba untuk
melihat wajahnya. Begitu melihat wajahnya,
aku sempat terpaku.
Aku sempat terpana di buatnya. Terus terang aku sudah
banyak bertemu dengan
wanita-wanita cantik, namun baru kali ini aku melihat
sebuah wajah yang
sangat menakjubkan. Apa yang aku lihat saat itu adalah
pemandangan yang
sangat indah yang mungkin tidak akan pernah bisa aku lupakan.
Di depan aku terlihat
sebuah wajah wanita yang begitu cantik, anggun, damai,
dengan kedua mata
terpejam, dagunya agak terangkat ke atas sehingga terlihat
jelas lehernya yang
jenjang dengan seuntai kalung di lehernya. Tergambar jelas
di wajahnya betapa ia
begitu bahagia.
Benar-benar
pemandangan yang sangat sempurna dan susah diigambarkan.
Mungkin saat itu aku
benar-benar telah merasakan cinta sesaat. Ingin rasanya
saat itu aku mengecup
bibirnya yang mungil itu, namun aku takut akan
menghilangkan
pemandangan yang mungkinkah akan bisa menyaksikannya lagi dari
wanita lain.
Sayang sekali aku tidak
bisa melihatnya
terlalu lama karena ia keburu meminta aku kembali untuk
memasukan penis aku ke
vaginanya.
Akhirnya aku kembali
untuk kedua kalinya memasukan penis aku
ke vaginanya, dan kali
ini kami lebih liar dari yang pertama, apalagi aku sudah
mengeluarkan sperma
sekali, maka untuk yang kedua ini aku lebih kuat dan tahan
lama dan aku lihat
Vonny pun gerakannya lebih liar dari yang pertama kali,
sekali ini dia malah
berteriak kecil agak ditahan.
Setelah aku menggenjot
vagina Vonny dan tidak terhitung
berapa kali kami
bergulingan berganti posisi, kadang dia di bawah, kadang aku
di atas. Akhirnya aku
kembali mencapai puncaknya dan kali ini rasanya lebih
dahsyat dari yang
pertama. Namun aku tahu Vonny belum mencapai orgasme, tapi ia
lalu minta ganti
posisi, ia minta duduk di atas, begitu aku mencabut penis aku,
terlihat bahwa sperma
aku sudah keluar dan terkumpul di pengaman, tapi aku
tetap memintanya untuk
menggenjot dari atas, dia sempat menanyakan pada aku,
“Masih kuat nggak?”
Dengan wajah yakin aku bilang,
“Masih..” Dan memang
saat itu penis aku masih berdiri tegak,
dan belum loyo, hanya
aku tidak tahu apakah masih ada sperma yang tersisa.
Lalu Vonny mulai
menaik-turunkan pantatnya dengan cepat,
sedangkan aku hanya
berbaring santai saja menikmati apa yang masih aku nikmati,
sampai akhirnya Vonny
berteriak lirih dan mencapai orgasme, namun aku sendiri
tidak berhasil
mencapai orgasme aku yang ketiga, karena aku tahu untuk mencapai
yang ketiga akan
dibutuhkan waktu lebih lama lagi buat aku dan aku rasa waktu
yang disediakan
mungkin tidak cukup, maka setelah Vonny mencapai orgasme yang
ketiga, akhirnya aku
membersihkan diri, dan Vonny juga. Lalu aku menunggu dia
berpakaian baru aku
mengenakan pakaian aku. Lalu aku memberikan bayarannya dan
kembali menyalaminya
sambil mengucapkan terima kasih. Dia juga mengucapkan
terima kasih pada aku
dengan kembali tersenyum manis.
Aku melihat wajahnya
lekat-lekat untuk yang terakhir kalinya
sebelum aku keluar
dari kamar dan diskotik itu untuk kembali menjalani hidup
sehari-hari yang penuh
dengan tantangan dan tekanan, kembali bergelut dengan
komputer.
Entah kapan aku akan
bertemu lagi dengan Vonny karena
setelah hubungan aku
dengan Vonny tersebut, aku bertekad bahwa Vonny adalah
wanita terakhir yang
pernah bercinta dengan aku selain Istri aku. Aku tidak
akan mengunjungi
tempat pelacuran selama-lamanya karena aku sudah mendapatkan
apa yang perlu aku
ketahui sebagai seorang lelaki dewasa. Aku hanya berharap
mudah-mudahan istri
aku nanti bisa memberikan seperti apa yang aku rasakan
bersama Vonny. Dan
nantinya aku bisa bertemu dengan Vonny dalam kondisi yang
lebih baik bukan
sebagai seorang pelacur dan pelanggannya.
cerita,sex,seks,dewasa,mesum,bokep,ngentot,hot,sange,telanjang,panas,syur,lesby,gay,homo,bugil,telanjang,tante,bispak,kontol,memek,vagina,lendir,onani,masturbasi,anal,kimcil,xxx,bondage,perkosaan,cabul,skandal
EmoticonEmoticon