Perjalanan Usaha ke Surabaya sebenarnya tepat
menyenangkan, karena akan ketemu dengan sobat lama yang sudah lama
kutinggalkan, sayangnya suamiku Hendra tidak dapat menemaniku karena
kesibukannya.
Candu Cerita Sex Klimaks Kenikmatan
cerita sex ngentot, cerita ngentot terbaru,
cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot
ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot, cerita ngentot baru,
kumpulan cerita ngentot terbaru
Secara ditemani Dedi, salah seorang
kepercayaanku, kami terbang secara flight sore supaya mampu istirahat dan besok
dapat meeting dalam keadaan fresh dan tidak loyo sebab harus bangun pagi pra,
mengingat meeting besok saya perkirakan akan berlangsung pas alot karena
menyangkut perembukan dan kontrak, disamping tersebut meeting dengan Pak Wisnu,
calon clien, jadwalnya beker 10: 00 pagi. Getok 19: 00 kami check in di (hotel
) Pesanggrahan, setelah menyelesaikan administrasinya kita langsung masuk ke
lubang masing masing untuk turun main.
Kurendam tubuhku di bathtub dengan air hangat
untuk melepas rasa penat sesudah seharian meeting di ropak-rapik menyiapkan
bahan meeting untuk besok. Cukup lama saya di kamar mDedi sampai kudengar HP ku
bersuara, tapi tak kuperhatikan, menyimpangkan juga suamiku yang lagi kesepian
di rumah, pikirku.
cerita sex ngentot 2017
Setelah puas merendam muncul, kukeringkan
tubuhku dengan handuk menuju ke kamar. Kukenakan pakaian santai, celana jeans
straight dan kaos tertib full press body tanpa lengan hingga lekuk tubuhku
tercetak jelas, kupandangi penampilanku di kaca, dadaku tersua padat dan
menantang, sedang attraktif, di usiaku yang 32 tahun pasti orang2 akan mengira
aku sedang berumur sekitar 27 tahun.
Kutelepon ke rumah & HP suamiku, tapi
dua-duanya tidak ada yang jawab, kemudian kuhubungi kamar Dedi yang nginap
tepat di bagian, idem ditto. Aku teringat miss call di HP-ku, ternyata si Rio,
perek langgananku di Jakarta, kuhubungi dia.
“hallo sayang, tadinya telepon ya” sapaku“mbak
Lily, ketemu yok, aku udah kangen nih, kita resepsi yok, ntar aku yang nyiapin
pesertanya, pasti akur deh mbak” suara daripada ujung merajuk“pesta apaan? ”
“pesta asik deh, dijamin lega, Mbak Cuma
sediakan tempatnya saja, lainnya serahkan di Rio, pasti beres, saya jamin mbak”
bujuknya“emang buatan orang” tanyaku penasaran“rencanaku gerangan aku dengan
dua temanku, lainnya terserah mbak, kaul kepuasannya Rio deh mbak”
“asik juga sih, sayang saya lagi di Surabaya
nih, bagaimana kalo sekembalinya saya nanti”“wah sayang juga agaknya mbak, aku
lagi sedih hati sekarang nih”“simpan saja lepas ya sayang, ntar jelas aku
kabari sekembaliku nanti”
“baiklah mbak, jangan lupa ya”
“aku nggak akan lupa mengapa sayang, eh kamu
memiliki teman di Surabaya nggak? ” tanyaku ketika sampai tiba kurasakan
gairahku bertambah mendengar rencana pestanya Rio.
“Nah kan bikin acara di Surabaya” ada ucapan
kecewa di suaranya“gimana memiliki nggak, aku perlu silam ini saja”
“ada sih, kendati dia hubungi Mbak setelah,
nginapnya dimana sih? ”
“kamu tahu kan seleraku, tidak asal ngasih
ntar saya kecewa”“garansi deh mbak”
Kumatikan HP setelah memberitahukan
pesanggrahan dan kamarku, lalu saya ke lobby sendirian, tetap sore, pikirku
setelah tahu jam tanganku masih getok 21: 00 tapi pas telat untuk makan silam.
Cukup banyak tamu yang makan malam, kuambil
meja agak pojok menghadap di pintu sehingga aku mampu mengamati tamu yang
menyerap. Ketika menunggu pesanan santapan aku melihat Pak Wisnu sedang makan
bersama seorang temannya, maka kuhampiri serta kusapa dia.
“malam Rama, apa kabar? ” sapaku sambil
menyalami dia“eh Uni Lily, kapan datang, kenalin ini Pak Tiyok buyer kita yang
akan meng-export barang kita ke Cina” sambut Pak Wisnu, saya menyalami Pak
Tiyok beserta hangat.
“silahkan duduk, genggam saja dengan kami,
agar lebih rame, siapa tahu kalian tak perlu lagi meeting besok” kelakar Pak
Tiyok dengan ramah.
“terima sayang Pak, wah kebetulan member
bertemu di sini, kan saya nginap di hotel ini” jawabku lalu duduk simpatik
dengan mereka.
cerita ngentot terbaru 2017
Kami kendati bercakap ringan sambil menjarah
malam, hingga aku tau kalau Pak Tiyok & Pak Wisnu ternyata teman lama yang
selalu berbagi dalam suka dan kesal, meskipun kelihatannya Pak Wisnu lebih tua,
menurut taksiranku sekitar 45 tahun, selama Pak Tiyok, seorang chinesse,
mungkin usianya tidak kian dari 40 tahun, maximum 37 tahun perkiraanku.
Sesudah selesai makan malam, saya pesan red
wine kesukaanku, sementara mereka memesan minuman lain yang aku bukan terlalu
perhatikan.
“Bagaimana secara besok, everything is sehati?
” Tanya Pak Wisnu“Untuk Bapak aku siapkan yang spesial, kalau tahu rama ada
disini pasti kubawa proposalku tadi” kelakarku lalu tersenyum melirik Pak
Tiyok, si cina ganteng tersebut.
Tak terasa jarum weker sudah menunjukkan pukul
22: 30, cukup lama pula kita ngobrol dan entah sudah berapa gelas merah wine
yang sudah menggelincir membasahi tenggorokanku hingga kepalaku agak berat, tak
sempat aku minum wine sama banyaknya ini, pengaruh alcohol kelihatannya sudah
menyerangku. Tamu telah tidak banyak lagi disekeliling kami. Kupanggil waitres
untuk menyelesaikan pembayaran yang dalam charge ke kamarku.
Kamipun beranjak hendak pulang tatkala tiba
tiba kepalaku berasa berat dan badanku terhuyung ke Pak Tiyok, Peti Wisnu sudah
duluan hilang ketika Pak Tiyok menyikap dan membimbingku ke lift menuju kamar,
aku otonom sudah diantara sadar serta tidak, ketika Pak Tiyok mengambil tas
tanganku & mengambil kunci kamar dan kemudian membukanya.
Dengan hati menawan hati Pak Tiyok merebahkan
tubuhku di ranjang, dilepasnya tapal kuda hak tinggiku dan renek membetulkan
posisi tubuhku, saya sudah tak ingat lalu kemudian.
Kesadaranku tiba tiba timbul ketika kurasakan
dadaku rampak dan ada kegelian menyatu nikmat di antara putingku, kubuka mataku
dengan berat serta ternyata Pak Tiyok lumayan menindih tubuhku sambil mengulumi
kedua putingku secara berputar, tubuhku sudah telanjang, entah kapan dia
melepasnya seperti Pak Tiyok yang cuma memakai celana dalam.
Bukannya melawan setelah kesadaranku timbul
akan tetapi malah mendesah kenikmatan, kuremas rambut kepala Pak Tiyok yang
masih bermain pada kedua buah dadaku.
Tangannya mulai mempermainkan selangkanganku,
entah kapan dia mulai merewak tubuhku tapi kurasakan vaginaku sudah basah, aku
Semata-mata mendesah desah dalam kesenangan.
“sshh.. eehh.. eegghh” desahku membuat Pak
Tiyok makin bergairah, dia kemudian menyerang bibirku dan kubalas beserta penuh
gairah. Kuraba selangkangannya dan kudapati tonjolan meningkat di balik
celananya, cukup gede pikirku. Sambil berciuman, kubuka celana dalamnya.
Dia menendang ciumannya untuk melepas
terlintas telanjang, ternyata penisnya yang tegang tidak sedasyat yang aku
bayangkan, meski diameternya besar tapi tidak terlalu panjang, paling sepanjang
genggamanku, dan lagi belum disunat, ada rasa sedikit prihatin di hatiku, tapi
tidak kutunjukkan.
Dia kembali menunda tubuhku, diciuminya
leherku serta mempermainkan lidahnya sepanjang sosial dan pundakku, lalu
diturunkan dan berputar putar dalam buah dadaku, putingku tidak lepas dari
jilatannya yang ganas, jilatannya lalu berpindah ke perut terus di paha dan
mempermainkan lututku, ternyata jilatan di lutut yang tak pernah kualami
menimbulkan kenikmatan tersendiri. Wilayah selangkangan adalah terminal
belakang dari lidahnya, dia menjatuhkan klitoris dan bibir vaginaku sambil jari
tangannya mulai dari mengocok vaginaku.
cerita orang ngentot 2017
“sshh.. eegghh.. eehhmm.. ya Pak.. truss Pak”
desahku merasakan kesedapan dari jilatan dan kocokan jari Pak Tiyok. Kemas
Tiyok kembali ke atasku, kakinya dikangkangkan di dadaku sambil menyodorkan
penisnya, lazimnya aku tak mau mengulum penis pada kesempatan baru, tapi kali
ini entah olehkarena itu masih terrpengaruh alcohol ataupun karena aku terlalu
terangsang, maka kuterima saja penisnya di mulutku. Kupermainkan pucuk
kepalanya dengan lidah kemudian turun ke batang titit, kemudian tak lupa kerbat
bolanya dan terakhir kumasukkan penis itu ke pada mulutku, cukup kesulitan pula
aku mengulum penisnya sebab batang itu memang raksasa.
Dia mengocok mulutku secara penisnya selama
beberapa tatkala, cukup kewalahan juga saya menghadapi kocokannya untung, bukan
berlangsung lama.
Pak Tiyok kembali berada diantara kakiku,
disapukannya penisnya ke bingkai vaginaku lalu mendorong tanpa kesulitan
berarti hingga melesaklah penis itu ke vaginaku semua, aku merasa sedang banyak
ruang kosong pada bagian dalam vaginaku meskipun di bagian luarnya berasa penuh
oleh besarnya baur penis Pak Tiyok.
“ehh.. sshh.. eeghghgh” aku start mendesah
ketika Pak Tiyok mulai mengocokkan penisnya, beserta cepat dia mengocokku
sebagaimana piston pada mesin mobil yang tancap gas, tersedia perbedaan rasa
atas kocokan pada penis yang tidak disunat itu, gesekan pada benteng vaginaku
kurang greger, tetapi tak mengurangi kenikmatan sekalipun menambah pengalaman,
tanpa maaf pantatnya turun naik dalam atas tubuhku sambil menciumi leher
jenjangku, kurasakan kesenangan dari kocokannya dan kegelian di leherku.
Pak Tiyok menaikkan tubuhnya dan tegak pada
lutut dia mengocokku, dengan posisi seperti ini saya bisa melihat expresi
wajahnya yang kemerahan dibakar vitalitas, tampak sekali rona warna merah
diwajahnya karena kulitnya yang putih tipikal orang cina, wajah gantengnya
bersemu kemerahan.
Kutarik wajahnya dan kucium bibirnya karena
gemas, kocokannya makin cepat dan rusuh, keringat sudah membasahi tubuhnya
meski belum terlalu lambat kami bercinta. Kugoyangkan pantatku mengimbangi
gerakannya, ternyata tersebut membuat dia melambung terbang dan menyemprotlah
spermanya pada vaginaku, kepala penisnya kurasakan membesar dan menekan pagar
vaginaku, denyutnya sampai berasa di bibir vaginaku, dan kemudian dia terkulai
lemas sehabis menyemprotkan spermanya hingga selesai.
Agak kecewa juga saya dibuatnya karena aku
terutama belum sempat merasakan keonaran yang lebih tinggi, terlalu cepat
bagiku, tak kian dari sepuluh menit. “sorry aku duluan” bisiknya dalam telingaku
sambil tubuhnya ditengkurapkan di atas tubuhku. “nggak apa kok, ntar lagi”
kataku menghibur diri swasembada, kudorong tubuhnya dan dia rebah disampingku,
dipeluknya tubuhku, dengan tetap telanjang abdi berpelukan, napasnya masih
menderu deru.
Aku berdiri menjemput Marlboro putih dari tas
tanganku, kunyalakan dan kuhisap dalam dalam dan kuhembuskan dengan keras untuk
mengetuk kekesalan diriku.
“I need another kontol” pikirku kalutKulihat
di HP ada HUBUNGI dari Rio dengan memo “namanya Rino, akan bertamu mbak, dari
Rio”Jarum beker sudah menunjukkan 23: 20, berarti cukup lama saya tadi tidak
sadarkan bangun sampai akhirnya “dibangunkan” Peti Tiyok, kulihat Pak Tiyok
sudah terlelap kecapekan, kupandangi dia, dengan postur jasad yang cukup
atletis & wajah yang ganteng tentu sayang dia tidak dapat bertahan lama,
pikirku.
Kunyalakan Marlboro kedua untuk meritul
birahiku yang masih menjulung setelah setelah mendapat stimulan yang tak
tuntas, kemudian kucuci vaginaku dari sperma Tiyok, kalau tidak tegak menjaga wibawa
seorang boss, sudah kuminta si Raden ayu menemaniku malam ini, akan tetapi
ketepis angan itu olehkarena itu akan merusak hubungan kerjaku dengannya.
kumpulan cerita ngentot 2017
Kulayangkan pandanganku tampak, gemerlap lampu
Kota Surabaya masih kukenali meski sudah biasa bertahun tahun kutinggalkan.
Bahwa tidak ada Pak Tiyok kiranya sudah kuhubungi Rio untuk segera mengirim
Rino kemari, tapi aku jadi nggak enak sama dia.
Tatkala akan kunyalakan batang sigaret ketiga,
kudengar bel gerbang berbunyi, agak kaget pula ada tamu malam silam begini,
kuintip dari mungkum intip di pintu, hidup sosok laki laki tetap(hati) dengan
wajah ganteng seganteng Antonio Banderas, maka kukenakan piyama dan kubuka
gapura tanpa melepaskan rantai pengamannya.
“mbak Lily? saya Warak temannya Rio”
sapanyaAgak gelusih juga aku, disatu sosok aku membutuhkannya apalagi secara
penampilan dia yang begitu sexy sementara di sisi unik masih ada Pak Tiyok di
ranjang.
“Sebentar ya” kataku menutup pintu balik,
terus terang aku nggak mengetahui bagaimana menentukan sikap, sesungguhnya aku
nggak keberatan menjaga mereka berdua malah tersebut yang aku harapkan tetapi
bagaimana dengan Pak Tiyok, rekanan bisnis yang segar beberapa jam yang dan
kemudian aku kenal, tentu saya harus menjaga citraku serupa seorang bisnis
women professional, aku bingung memikirkannya.
“kudengar ada bel pintu, terdapat tamu kali”
kata Kemas Tiyok dari ranjang“eh.. si dia.. enggak kok Pak” jawabku kaget agak
terbata“jangan mendatangkan Pak kalau suasana sebagai itu, apalagi dengan apa
yang baru saja terjadi, panggil Tiyok atau Koh Tiyok aja, toh hanya beberapa
tahun lebih tua”“iya teman lelet, nggak penting sih, akan tetapi kalau bapak
keberatan saya suruh dia pulang kendati besok dia kesini lagi” kataku“ah nggak
pa pa kok, santai saja” jawabnya ringan.
Aku kembali menggagas pintu tapi aku yang
keluar menemui dia lepas pintu, kini kulihat terbuka postur tubuhnya yang
semampai dan atletis, usia mengelokkan banter 26 tahun, makin membuat aku
kepanasan.
“di dalam ada rekanku, sejumlah aja kamu teman
lambat dan apapun yang berlangsung nanti suka atau nggak suka kamu harus tiru
bahkan kalau aku memintamu untuk pulang tanpa melaksanakan apa apa kamu kudu
nurut, besok aku telepon lagi, aku mohon pengertianmu” kataku pada Rino ulet.
“Nggak apa mbak, saya ikuti saja permainan Uni
Lily, aku percaya tentu Rio dan aku orangnya easy going kok uni, pandai membawa
diri” katanya lalu kupersilahkan masuk. Kulihat Tiyok masih berbaring pada
ranjang dengan bertutupkan bungkus.
Aku jadi canggung diantara dua laki laki yang
baru kukenal ini datang lupa mengenalkan mereka berdua, basa basi kutawari
Warak minuman, tiba tiba Tiyok bangkit dari ranjang serta dengan tetap
telanjang dia ke kamar mDedi. Saya kaget lalu melihat di Rino yang hanya
dibalas dengan senyuman nakal.
“wah ngganggu nih” celetuk Rino“ah enggak udah
selesai kok”jawabku singkat“baru akan mulai lagi, kamu boleh tinggal / ikutan
atau pergi terserah kamu, tapi itu terserah sama Lily” teriak Tiyok dari kamar
mDedi, entah basa basi atau bercengkerama atau serius aku nggak tau. “Rio udah
kaul sama aku mengenai mbak” bisik Rino pelan agar tidak terdengar Tiyok.
Tiyok keluar dari kamar membasuh dengan tetap
telanjang, dia mendekatiku menarikku dalam pelukannya lalu mencium bibirku,
tanpa mempedulikan keberadaan Rino dia melorotkan piyamaku hingga saya telanjang
di depan mereka berdua.
Kami kembali berpelukan & berciuman,
tangan Tiyok mulai dari menjamah buah dadaku, mencoba-coba raba dan meremasnya.
Ciumannya turun ke leherku sampai aku mendongak kegelian, lalu Tiyok mengulum
putingku dengan bergantian, kuremas remas rambutnya yang terbenam di ke-2 buah
dadaku.
Kulihat Warak masih tetap duduk dalam kursi,
entah kapan dia melepas baju tapi waktu ini dia hanya mengenakan kain penutup
kemaluan mini merahnya, benjolan dibaliknya sungguh besar seakan seluar dalamnya
tak mampu menegah kebesarannya.
Badannya begitu atletis tanpa lemak di lambung
menambah ke-sexy-annya. Melihat pecahan tubuhnya berahiku menjadi lekas naik
disamping rangsangan serta serbuan dari Tiyok diseluruh tubuhku, kupejamkan
mataku lalu menikmati cumbuan Tiyok.
Begitu jilatan Tiyok mencapai selangkanganku,
kuraskan pelukan dan dugaan di kedua buah dadaku dari belakang, kubuka mataku
ternyata Tiyok sedang ramai di selangkanganku dan Warak berada di belakangku.
Lalu meraba raba Rino menciumi tengkuk dan
menjilati telingaku membuat aku menggelinjang kegelian mendapat rangsangan atas
lembah depan belakang secara bertumbukan, terutama yang dari Warak lebih
menarik konsentrasiku.
ngentot cerita 2017
Itu merebahkan tubuhku di tilam, Tiyok tetap berkutat
pada vaginaku sementara Rino beringsut mengulum putingku dari kiri ke kanan.
Kugapai kontol Rino yang menegang, terkaan kaget juga mendapati syuhada bahwa
penisnya lebih berjarak, hampir dua kali punya Tiyok meski batangnya tidak
sejumlah dia, tapi bentuknya yang lurus ke depan & kepalanya yang besar
memproduksi aku semakin ingin segera menikmatinya, kukocok kocok untuk
mendapatkan ketegangan maximum daripada penisnya. Tiyok membalikkan tubuhku dan
memintaku pada status doggie, Rino secara otomatis menempatkan dirinya di
depanku hingga posisi penisnya jelas menghadap ke mukaku persisnya ke mulutku.
Untuk ke-2 kalinya Tiyok melesakkan penisnya
ke vaginaku dan sinambung menyodok dengan keras terlintas penis Rino menyentuh
pipiku. Kuremas penis itu begitu Tiyok dengan gairahnya mengobok obok vaginaku.
Tanpa waras karena terpengaruh kenikmatan yang
diberikan Tiyok, kujilati Titit Rino dalam genggamanku serta akhirnya kukulum
juga tatkala Tiyok menghentakkan tubuhnya di pantatku, meski tidak mencapai
berbatas menyentuh dinding terdalam vaginaku tapi kurasakan kenikmatan per
kenikmatan pada setiap kocokannya.
Kukulum penis Rino beserta gairah segairah
kocokan Tiyok padaku, Rino memegang kepalaku dan menekan dalam di sehingga
penisnya masuk kian dalam ke mulutku walaupun tidak semuanya tertanam dalam.
Sambil mengocok tangan Tiyok meraba raba punggungku mencecah dadaku, sementara
Rino tidak pernah memberiku peluang untuk melepaskan penisnya dari mulutku.
“eegghhmm.. eegghh” desahku daripada hidung
karena mulutku terhenti penis Tiyok. Tak lelet kemudian Tiyok menghentikan
kocokannya dan mengeluakan penisnya daripada vaginaku meski belum kurasakan
orgasmenya, Rino lalu mengirim posisi Tiyok, dengan mudahnya dia melesakkan
penisnya sampai masuk semua karena kadang batangnya lebih kecil daripada penis
Tiyok, kini itu kurasakan dinding bagian pada vaginaku tersentuh, ada sentimen
menggelitik ketika penis Warak menyentuhnya.
Dia langsung merencah perlahan dengan penuh
sikap seakan menikmatai gesekan per gesekan, makin lama makin cepat, tangannya
memegang pinggangku dan menariknya berlawanan secara gerakan tubuhnya sehingga
penisnya makin masuk ke di mengisi rongga vaginaku yang bukan berhasil terisi
oleh titit Tiyok.
Ada kenikmatan yang berbeda antara Tiyok &
Rino tapi keduanya menciptakan sensasi yang luar biasa padaku saat ini. Cukup
lama Warak menyodokku dari belakang, Tiyok entah kemana dia tiada di depanku,
mungkin dia meredakan nafsunya supaya bukan orgasme duluan.
Rino kemudian membalikku, kini aku tengadah di
depannya, ditindihnya tubuhku dengan tubuh sexy-nya dan kemudian kembali dia
memasukkan penisnya, dengan sekali dorong amblaslah tertelan vaginaku, dengan
lekas dan keras dia mengocokku, penisnya yang keras beserta kepala besar seakan
memutar aduk isi vaginaku, saya mendesah tak tertahan mendapat kenikmatan yang
kudapat.
“eehh.. yess.. fuck me hard.. yess” desahku
mulai ngaco menerima gerakan Rino yang eksotik itu. Sambil mendesah kupandangi
wajah tampan Antonio Banderas-nya yang menurut taksiranku tidak lebih dari 26
tahun, membuat aku makin kelojotan dan tergila puyeng dibuatnya.
Kulihat Tiyok muncul di samping Rino, tilik
mataku tertuju pada penisnya yang terbungkus kondom yang menurutku aneh, ada
aksesoris di pangkal kondom tersebut, sepertinya ada kepala lagi di pangkal
penisnya. Kulihat dia dan dia menanggapi tatapanku dengan pandangan serta
senyum nakal.
Ditepuknya bahu Rino sebagai isyarat, taksiran
kecewa juga ketika Warak menarik keluar penisnya disaat saat aku menikmatinya
secara penuh nafsu. Tapi kenihilan itu tak berlangsung lambat ketika Tiyok
menggantikan posisinya, begitu penisnya mulai terbenam masuk kedalam tak
kurasakan perbedaannya dari sebelumnya tetapi begitu penisnya masuk seluruh
mulailah efek dari kondom berkepala itu kurasakan, ternyata kepala kondom itu
tepat menggesek gesek klitorisku ketika Tiyok menghunjam tajam di vaginaku,
klitorisku seperti dalam gelitik gelitik saat Tiyok mengocok vaginaku, suatu
kemahiran baru bagiku dan kurasakan kenikmatan yang aneh akan tetapi begitu
penuh gairah.
Tiyok merasakan kemenangan ketika tubuhku
menggelinjang menikmati sensasinya. Warak kembali mengulum putingku daripada
satu ke satunya, kemudian tubuhnya naik ke atas tubuhku dan mekangkangkan
kakinya pada kepalaku, disodorkannya penisnya di mulutku, aku tak mampu menolak
karena posisinya jelas mengarah ke mulut, kucium aroma vaginaku masih menumpang
di penisnya, langsung kubuka mulutku menerima penis tersebut.
cerita hot ngentot 2017
Sementara kocokan Tiyok dalam vaginaku makin
menggila, kenikmatannya tak terkirakan, tapi saya tak sempat mendesah sebab
disibukkan penis Rino yang keluar masuk mulutku. Aku order dua kocokan
bersamaan pada atas dan dibawah, membuatku kewalahan menerima kenikmatan
tersebut.
Setelah cukup lama mengocokku dengan kondom
kepalanya, Tiyok menarik keluar penisnya & melepaskan kondomnya lalu
dimasukkannya kembali ke vaginaku, tidak lama kemudian kurasakan getaran dari
penis Tiyok yang tertanam di vaginaku, denyutannya seakan memelarkan vaginaku
olehkarena itu terasa begitu membesar tatkala orgasme membuatku menyusul kaum
detik kemudian, dan kugapailah kenikmatan puncak dari sajian sex, kini aku
dapat mendapatkan orgasme dari Tiyok.
Tahu bahwa Tiyok sudah mendapatkan
kepuasannya, Rino bergeser menggantikan posisi Tiyok, tetapi itu tak lama, dia
memintaku untuk di kepada dan kuturuti permintaannya. Warak lalu telentang di
sampingku, kunaiki tubuhnya dan kuatur tubuhku hingga penisnya mampu masuk ke
vaginaku tanpa kesulitan berarti.
Aku sinambung mengocok penisnya dengan trik
menaik turunkan pantatku, ekses dadaku yang menggantung dalam depannya tak
lepas daripada jamahannya, diremasnya dengan maksimum gairah seiring dengan
kocokanku.
Gerakan pinggangku mendapat sawala dari Rino,
makin dia melawan makin dalam penisnya menancap di vagina serta makin tinggi
kenikmatan yang kudapat. Karena gairahku belum turun banyak saat menunggangi
orgasme dengan Tiyok, oleh karena itu tak lama kemudian kugapai lagi orgasme
berikutnya daripada Rino, denyutanku seolah menekan remas penis Rino pada
vaginaku.
“OUUGGHH.. yess.. yess.. yess” teriakkuRino
yang belum mencapai puncaknya makin segera mengocokku dari bawah, tubuhku
ambruk di atas dadanya, sambil tetap mengocokku dia memeluk tubuhku dengan
sDeding, kini aku Cuma dapat mendesah di dekat telinganya sambil sesekali
kukulum.
Tidak berapa lama kemudian Warak pun mencapai
puncaknya, kurasakan semprotan sperma dan getaran yang keras di vaginaku
terutama kepala penisnya yang membesar hingga mengisi semata vaginaku.
“oouuhh.. yess.. I love it” teriakku ketika merasakan
orgasme dari Warak. Kurasakan delapan atau sembilan denyutan keras yang disusul
denyutan lainnya yang padam hingga menghilang dan lemaslah batang penis di
vaginaku itu.
cerita nyata ngentot 2017
Kami berpelukan kurang lebih saat, kucium
bibirnya & akupun berguling rebahan dalam sampingnya, Rino memiringkan
tubuhnya menghadapku dan menumpangkan suku kanannya di tubuhku serta tangannya
ditumpangkan di risiko dadaku, kurasakan hembusan napasnya di telingaku.
“mbak Lily sungguh hebat” bisiknya lelet di
telingaku. Aku seharga memandangnya dan tersenyum padat kepuasan. Cukup lama
kita terdiam dalam keheningan, seolah merenung dan menikmati segala sesuatu
yang baru saja terjadi.
Walhasil kami dikagetkan bunyi “beep” satu
kali dari arloji Rino yang berarti telah jam 1 malam. “Rino, kamu nginap sini
sungguh nemenin aku ya, Sepi Tiyok kalau nggak keluhan dan tidak ada yang nanar
di rumah kuminta masuk nemenin, gimana? ” pintaku“Dengan senang hati” jawabnya
makmur, Rino hanya mengangguk lalu mencium keningku.
Kami bertiga rebahan di ranjang, kumiringkan
tubuhku menghadap Tiyok, kutumpangkan kaki kananku ke tubuhnya dan tanganku
memeluk tubuhnya, sementara Rino memelukku daripada belakang, tangannya
memegang ekses dadaku sementara kaki kanannya ditumpangkan ke pinggangku. Tidak
lama kemudian kami tertidur dalam kecapekan dan maksimum kenangan, aku berada
ditengah diantara dua laki laki yang baru kukenal kaum jam yang lalu.
Entah berapa lama kami tilam dengan posisi
seperti itu begitu kurasakan ada sesuatu yang menggelitik vaginaku, kubuka
mataku untuk menepis kantuk, ternyata Rino berusaha memasukkan penisnya ke
vaginaku dari besok dengan posisi seperti itu.
Kuangkat sedikit kaki kananku untuk memberi
kemudahan padanya, dan kemudian kembali dia melesakkan penisnya ke vaginaku,
aku tetap tidak melepaskan pelukanku daripada Tiyok sementara Rino start
mengocokku dari belakang beserta perlahan sambil meremas meremas buah dadaku.
Tanganku sulih ke penis Tiyok serta
mengocoknya hingga berdiri, akan tetapi anehnya Tiyok masih memalu matanya,
sepuluh menit lantas Rino kurasakan denyutan memuaskan dari penis Rino petunjuk
dia orgasme, tanpa menengok ke Rino aku melanjutkan tidurku, tapi ternyata
Tiyok sudah bangun, dia memintaku menghadap ke Rino tiru dia yang mengocokku
daripada belakang seperti tadi serta aku memeluk tubuh Warak dan memegangi
penisnya yang sudah mulai melemas.
Bertentangan dengan kocokan Rino yang pelan
pelan, Tiyok berbuat kocokan dengan keras disertai remasan kuat di risiko
dadaku sampai sesekali saya menjerit dalam kenikmatan, sedang lama Tiyok
mengocokku terlintas aku mengalami orgasme lagi beberapa detik sebelum dia
mengalaminya, kemudian kami melanjutkan tidur yang terputus.
Kita terbangun sekitar pukul delapan ketika
telepon berbunyi, kuangkat dan ternyata dari Tubagus. “pagi bu, udah pola? ”
tanyanya dari seberang“pagi juga Dedi, untung awak bangunin kalau tidak mampu
ketinggalan meeting nih, akur kita ketemu di kaki gunung pukul 9
Tolong pada atur tempat meetingnya, gagar yang
bagus” jawabku meluluskan perintah“beres bu” jawabnya“Tiyok, saya ada meeting
dengan Peti Wisnu jam 10, engkau bagaimana? ” tanyaku“lho meetingnya kan juga
sama kolektif aku” jawab Tiyok“oh akur? dia tidak pernah kecek tuh, dia Cuma
beberapa meetingnya antara aku, dia dan satu orang lagi rekannya”
“oke anyway, aku tidak mau datang ke tempat
meeting dengan pakaian yang serupa dengan kemarin”
“Ayo mDedi kemudian kita cari pakaian dalam
bawah” kataku“Rino, kamu mampu tinggal disini atau menghindar, tapi yang jelas
saya nanti memerlukanmu setelah meeting” kataku sambil menuju di kamar mDedi
menyusul Tiyok yang mDedi duluan.
Abdi berdua mDedi dibawah pancuran air hangat,
kami baku menyabuni satu sama beda, dia memelukku dari tamat sambil meremas
remas ekses dadaku dan menjilati telingaku, kuraih penisnya dan kukocok, tubuh
kami yang sedang berbusa sabun saling menyerbu licin, ternyata membuatku kian
erotis dan terangsang.
Tanpa menunggu lebih lama kuarahkan angkat
kaki kananku dan membidikkan penisnya ke vaginaku, secara ketegangannya
ditambah air sabun cair maka mudah baginya untuk masuk ke dalam, Tiyok langsung
menancapkan sedalam dia bisa.
Pancuran air gawat membasahi tubuh kami berdua
lebih romantis rasanya, tetapi itu tak berlangsung lelet ketika Tiyok
menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku, tidak penuh dan tidak kencang
benar-benar tapi cukuplah untuk mengasaskan hari ini dengan beserta penuh
gairah.
Setelah sehat aku mengenakan pakaian komitmen
resmi, entah mengapa kupilih pakaian yang resmi akan tetapi santai, mungkin
karena jatuh perasaanku yang lagi cegak maka tanpa bra kukenakan tank top dan
kututup dengan blazer untuk menyelaputi putingku yang menonjol papar tank
top-ku, lalu kupadu dengan rok mini jadi cukup kelihatan resmi, saya merasa
sexy dibuatnya.
Kutinggalkan amplop berisi uang pada meja dan
kucium Warak. “Kalau kamu mau target keluar ada uang dalam meja, ambil saja
ntar aku hubungi lagi, bahwa mau tinggal up to you be my guest” bisikku yang
dibalas ciuman dan remasan di risiko dadaku.
koleksi cerita ngentot 2017
Pukul 9: 15 kami keluar kamar, bersaingan
dengan Dedi keluar daripada kamarnya tepat ketika saya keluar bersama Tiyok
& Rino memberiku ciuman lepas pintu, dia menoleh di arah kami tapi cepat
memalingkan wajahnya ke haluan lain seolah tidak mengamati, tapi aku yakin dia
melihatnya.
“Morning Dedi” sapaku“eh morning Bu, ruang
meeting sudah aku atur serta semua dokumen sudah hamba siapkan, copy file-nya
tersedia di laptop ibu” jawabnya memberi laporan ketika abdi menuju lift.
“Thanks Ndi” jawabku singkat.
Kami bertiga terdiam di lift, saya yang
biasanya banyak bicara mencairkan suasana jadi kaku & salah tingkah, masih
memikirkan apa-apa yang ada di ide Dedi bahwa aku menongol dari kamar dengan
seorang laki laki dan terdapat laki laki lainnya pada kamarku, ah persetan
pikirku, saking kikuknya sampai saya lupa mengenalkan Tiyok di Dedi.
Dalam kebekuan kuamati Dedi dari bayangan
dalam cermin lift, baru kusadari kalau sebenarnya Dedi menyimpan wajah tampan
dan berkarisma, meski umurnya baru 27 tahun tapi ketegasan terlihat di kerut
wajahnya.
Sekutil lebih tinggi dariku tetapi karena aku
pakai ladam hak tinggi, maka waktu ini aku lebih tinggi darinya, posturnya
tubuhnya cukup harmonis karena dia sering kaul kalau fitness secara tertib 3
kali seminggu, saya baru sadar bahwa selama masa ini aku nggak tahu melihat
Dedi sebagai seorang laki laki, tapi kian kepada pandangan seorang Majikan ke
anak buahnya.
Diluar dugaan, Dedi ternyata memergokiku saat
mengamatinya, pandangan emas tempawan kami bertemu di representasi cermin.
“Ting”, untunglah lift terbuka, aku segera tampak menghindar dari pandangan
Raden ayu, kami langsung breakfast sesudah terlebih dulu mencarikan Tiyok
pakaian dan dasi substitusi, meski Shopping Arcade tetap belum buka karena
terlalu pagi, tapi dengan sekutil paksaan akhirnya mereka rencana juga melayani
kami.
“Eh Bu Lily, saya mengapa belum dikenalin
dengan Raka ini” Tanya Tiyok bergaya resmi, mengingatkanku akan kekonyolanku
pagi ini. “Oh setuju, Dedi, ini Pak Tiyok, clien dari Pak Wisnu yang akan
menjual rakitan kita ke Cina yang berarti Clien kita pula, dan nanti Pak Tiyok
akan gabung dengan kalian di meeting” kataku yang disambut uluran tangan Tiyok
di Dedi.
“Pak Tiyok, Tubagus ini salah satu orang
keyakinan saya, dialah yang in charge nanti, meski pertama dua tahun ikut aku tapi naluri bisnisnya
larat di uji” lanjutku menghormati Dedi, itu biasa kulakukan untuk memperbesar
rasa pede anak buah sekaligus supayaclien kian confident.
Ini adalah breakfast terlama yang pernah saya
alami, serba salah tingkah serta yang pasti aku tak keji memandang Dedi, entah
apa sebab. Untunglah Tiyok bisa mencairkan suasana bengan berbagai joke-nya.
Bertiga kami masuk di ruang meeting yang sudah
biasa di booking Dedi, ternyata cukup nyaman suasananya, bukan seperti ruang
meeting lazim yang kaku dan prosais, tapi lebih terkesan berupa santai tapi
serius, Meeting table bulat dengan dikelilingi 6 kursi putar, provisional
dipojokan ada sofa & meja kecil, di pucuk yang lain terdapat tea pasang
lengkap dengan electric kettle.
Aku dan Dedi hidup bersebelahan menyiapkan
dokumen pada meja, kuletakkan laptop dalam depanku, Pak Tiyok hidup di sebelah
kiriku. “Ndi tolong nyalakan laptop, saya ke toilet sebentar” kataku sambil
meninggalkan mereka berdua.
Kuhabiskan sebatang Marlboro pada toilet untuk
menghilangkan keteganganku dan kurapikan baju serta make up ku. Kemas Wisnu
sudah berada dalam ruangan ditemani dengan perempuan yang muda dan mempesona
ketika aku kembali di ruangan meeting.
“Pagi Peti Wisnu, pagi Bu” sapaku sambil
menyalami mereka berdua“Pagi juga Mbak Lily, kamu kelihatan cantik pagi ini”
kata Pak Wisnu“emang sepanjang ini nggak cantik” jawabku“Lily” sapaku pada
wanita pada samping Pak Wisnu lalu mengulurkan tangan“Lusi” jawabnya serta
tersenyum manis“bukan begitu, akan tetapi pagi ini lebih menawan dan cerah”
“Oh Mbak Lusi, selama ini kita cuma bertemu
lewat telepon & faximile” kataku lagi“dan saat ini inilah dia orangnya”
merasuk Pak Wisnu.
Ternyata Raden ayu belum menyalakan laptopku,
terkaan marah juga aku tahu dia tidak melaksanakan perintahku, maka dengan mata
membulat ke arahnya kuambil meleset laptopku dari hadapannya dan kemudian
kunyalakan.
Betapa terkejutnya saya ketika laptop itu
menyorot, tampak di monitor laptopku seorang wanita sedang tengadah menerima
kocokan di vaginanya sementara mulutnya mengulum kontol kedua dan tangan
satunya memegang penis ketiga, saya baru tersadar kalau pra berangkat dari
kantor kemarin sempat membuka koleksi pic yang ada laptop-ku serta karena buru
buru barangkali saat mematikan laptop tak “shut down” yang saya pilih tapi
“stand by”.
Mukaku merah dibuatnya, untung tak ada yang
menanggapi, langsung aku “re-booting”, kulirik Dedi tapi dia menyusun document
dan tidak memperhatikanku, pantesan dia langsung mematikannya, pikirku. Aku
jadi kian salah tingkah lagi terhadap Tubagus, tapi segera aku balik
konsentrasi untuk meeting itu.cerita ngentot baru 2017
Meeting dimulai dengan penyampaian demonstrasi
Dedi dan dilakukan diskusi, justru yang banyak bertanya adalah Lusi dan
tersebut dilayani dengan cekatan sambil Dedi, sementara aku Terus-menerus
kadang kadang saja meningkatkan pendapat Dedi atau membantunya membuat
keputusan untuk nampi atau klarifikasi, hal tersebut kulakukan untuk lebih
memastikan Lusi maupun Pak Wisnu disamping untuk memperbesar mereguk percaya
diri pada Dedi. Pas alot juga pembicaraan sempang mereka berdua, tapi saya tak
mau mencampuri pra dia benar benar tertindih. Aku kagum sama Lusi yang cantik
tapi karatan dalam negosiasi.
Setelah seksi teknis dan kontrak rampung
sampailah pada masalah pajak dan itu adalah tugasku dengan Pak Wisnu, secara
beberapa alternatif harga yang aku tawarkan akhirnya dicapailah kesepakatan.
“Ndi, kamu peninjuan dan di print dalam
Business Center supaya dapat ditandatangani sekarang juga, tanpa lupa
materei-nya” perintahku“baik bu”jawabnya lalu dia keluar lalu membawa laptopku
dokumen akta yang diperlukan. Kupesan champagne merayakan kerja sama ini
tatkala Dedi sudah meninggalkan ruangan.
“Selamat Mbak Lily mudah-mudahan sukses dengan
kerja sama member ini” Pak Tiyok menyalamiku sambil mencium kedua pipiku. Aku
menyalami lalu menggamit Lusi dan menempelkan pipiku padanya.
“Anda begitu parah dalam negosiasi”
katakuTanpa kuduga dia menjawab berbisik pada telingaku. “terima kasih, Kemas
Wisnu tahu lho segala sesuatu yang terjadi tadi silam di tempat Ibu”“oh
sungguh? apa itu”jawabku kaget“Pak Tiyok menginap di tempat mbak” katanya pelan
mengagetkanku“dan wahid orang cowok lagi” lanjutnya
Kulepas pelukannya dan kupandangi Lusi yang
masih kelihatan telanjang itu, lalu pandanganku berpindah ke Tiyok sebagai
keberatan, tapi dia hanya mengerutkan kening dan mengangkat bahu saja sambil
senyum.
Tidak sempat terbengong lebih lambat, Pak
Wisnu menyalamiku“Selamat bagi kerja sama kita” katanya serta menyalamiku dan
tak kusangka sangka dia menarik tubuhku ke pelukannya“I know what you did last
night” katanya sambil mempererat pelukannya dan mengelus elus punggungku.
Aku masih tertegun tidak merespon ucapan
maupun kelakuan Pak Wisnu, tapi kurasakan buah dadaku tergencet dalam dadanya
saat dia memelukku erat. “Pak Wisnu beberapa orang, malu ah” jawabku
pelan“banyak orang? ini kan kalian kita juga” jawabnya tanpa melepas pelukannya
tapi sekiranya meremas pantatkuKulirik Pak Tiyok, dia hanya bediri pada pojok
melihat kami, selama Lusi malah mendekat di Pak Tiyok.
“Mari member rayakan kerja sama ini beserta
penuh persahabatan” bisiknya lalu mencium pipi dan bibirku bersamaan dengan
tangannya menyingkapkan rok miniku hingga ke pinggang, aku yakin Lusi ataupun
Tiyok bisa melihat selampit model “Thong” yang seharga terdapat penutup
segitiga mungil di depan, hingga pasti itu sudah melihat pantatku.
Ciuman Pak Wisnu sudah datang di leherku,
dilepasnya blazer yang menutupi bagian luarku hingga tampak tank utama pink
yang kukenakan dibaliknya. Dengan hanya mengenakan tank top, maka tampaklah
putingku yang menonjol di baliknya.
Sebenarnya aku bisa sekadar menolak cumbuan
Pak Wisnu kalau mau, tapi mengamati pandangan Pak Wisnu yang penuh wibawa dan
wajahnya yang galak tegas menghasilkan aku takluk dalam dekapan dan ciumannya.
Bukan kepanikan masalah bisnis, aku tetap sebagai seorang professional dia bisa
membedakan antara usaha dan pribadi, tapi kadang pada dasarnya aku juga target
dicumbunya.
Kulihat Pak Tiyok sudah berciuman dengan Lusi
sementara tangannya meremas memerah buah dada Lusi yang pisik itu. Pak Wisnu
kemudian menelentangkan tubuhku di kepada meja meeting, disingkapkan rokku dan
dari celah kain penutup kemaluan mini dia mulai menciumi dan menjilati vaginaku
secara gairahnya.
Tiba tiba kita dikagetkan ketukan di gerbang,
segera aku berdiri & membetulkan rok miniku serta kuambil blazerku, tapi
Peti Wisnu memberi tanda agar nggak usah dipakai. Lusi membuka pintu, ternyata
room boy yang mengantar champagne pesananku,
Lusi menerima & menyelesaikan
pembayarannya ke kamarku dan dia minta agar di depan pintu diberi kode “DO NOT
DISTURB”, sehabis mengunci pintu Lusi merintis dan menuangkan untuk abdi.
kumpulan cerita ngentot terbaru 2017
Pak Wisnu tak rencana kehilangan waktu, begitu
gapura ditutup, dia kembali memelukku lalu menurunkan tali tank top ku hingga
ke tangan, setelah meremas remas serta mencium leherku, ditariknya tank topku
hingga ke perut, oleh sebab itu terpampanglah buah dadaku lepas semua orang.
“wow, very nice breast, begitu liat, I love it” siasat Pak Wisnu lalu kepalanya
dibenamkan di antara kedua pongsu itu sambil tangannya mengepal remasnya.
Ciumannya dengan lekas berpindah ke puncak
busut dan secara bergantian dia mengulum dari satu tertinggi ke puncak lainnya.
Beserta cepat ciuman Pak Wisnu turun ke perut serta selangkanganku setelah
terlebih dulu melemparkan tank top di Tiyok dan kembali menghenyakkan (diri)
aku di meja meeting, dijilatinya vaginaku dari pulih celana dalamku.
Tiyok mendekatiku dari atas lalu menyedot
bibirku dan meremas ekses dadaku kemudian mengulum putingnya, sementara jilatan
Pak Wisnu makin menggila di vaginaku, tapi aku tak degil mendesah. Lusi sudah
melepas blazernya hingga kelihatan risiko dadanya yang montok merespons dibalik
kaos you can see ketatnya, dia cuma duduk memperhatikan kami, tidak seorangpun
menyentuh champagne yang sudah kupesan, ternyata akulah yang menjadi santapan
terlindung, bukan champagne itu. Disaat aku lagi meregang pada kenikmatan,
kembali kami dikagetkan suara handle pintu dibuka, lalu berganti dengan
kerugian.
“Dedi” teriakku panik saya tak ingin Dedi
melihatku dalam keadaan seperti ini, hendak mengurangi wibawaku dimatanya.
Kudorong kepala Pak Wisnu beserta halus, aku mencari tank top atau blazerku
tetapi terlambat, Lusi sudah menggagas dengan hati hati gerbang itu dan
masuklan Raden ayu dengan membawa laptop
& dokumen dokumennya sebelum saya sempat menutupi tubuh atasku.
Kulihat wajah Dedi terbuka terkaget kaget
melihat saya duduk di meja meeting dalam keadaan topless serta kaki di atas
taraf, sementara Pak Wisnu sedang jongkok di bawahku & Tiyok ada
dibelakangku secara bertelanjang dada. “eh ma.. ma.. maaf mengganggu” katanya
lalu berbalik ke gapura, tapi Lusi segera menghambat dan menutup kembali
gerbang itu.
“Udah duduk aja di sini” jawab Lusi sambil
menghalangi pintu tersebut dengan tubuhnya. “tapi.. akan tetapi.. tapi ini harus ditandatangani”
jawabnya belum sadar beserta apa yang terjadi. “nggak ada tapi, tanda tangan
mah gampang, sini saya Bantu” kata Lusi lalu mengambil dokumen dan netbook dari
tangan Dedi serta meletakkannya di meja penjuru ruangan di samping champagne..
“taruh di sini saja, awak lihat sendiri kan tersebut sedang sibuk” kata Lusi
sambil menarik Dedi hidup disebelahnya di sofa. Kulihat wajah Dedi masih
terbuka kaget melihat bagaimana tingkah laku lakuku. “Sudah terlambat,
persetan, apa yang terjadi terjadilah” pikirku dan kembali tengadah di meja
menuruti usul Pak Wisnu, dipelorotnya gaun mini dan celana dalamku.
Pada mulanya agak risih juga bertelanjang di
depan Tubagus tapi selanjutnya sudah tidak kuperhatikan lagi kehadiran Raden
ayu di ruangan itu begitu lidah Pak Wisnu secara cantiknya kembali menggelitik
klitorisku.
Tiyok membimbing tanganku & dipegangkan ke
penisnya yang sudah tegang, ternyata dia sudah mengeluarkan penisnya daripada
lubang resliting, tanpa menyambut lebih lama kukocok titit itu.
Pak Wisnu melepas celana dalamku dan
dilemparkannya ke arah Lusi serta Dedi, ternyata Lusi telah duduk di pangkuan
Tubagus dan mereka sedang berlaga. Pak Wisnu menarikku hidup di tepi meja,
ternyata dia masih berpakaian pasti, kubantu melepaskan pakaiannya, dan
kemudian aku jongkok di depannya, kupelorotkan celananya, ternyata dia tidak
memakai celana dalam, & wow penisnya yang menegang membuatku terpesona,
besar beserta guratan otot di batangnya menonjol dengan jelas.
Cepat kujilati kepala penisnya serta memasukkan
kepala penisnya di mulutku, kupermainkan dengan lidahku di dalam, tak tahan
diperlakukan seperti itu, Pak Wisnu menaikkanku kembali duduk di meja,
disapukannya kepala penis tersebut ke bibir vaginaku, lambat pelan mendorong
hingga merasuk semua lalu didiamkannya sejenak, maka melesaklah penis ke-2 di
hari untuk vaginaku.
cerita sex ngentot 2017
Dia memandangku dengan padat nafsu, mencium
bibirku, kemudian mulai menggoyangkan pantatnya tumbuh mundur mengocok
vaginaku, tangannya meraba buah dadaku dan kemudian wajahku dan jarinya
dimasukkan ke mulutku, kukulum & kupermainkan jarinya dengan lidahku.
Pak Tiyok mendekat kemudian meremas remas buah
dadaku, kuraih penisnya yang tetap tegang nongol dari terowongan resliting dan
kukocok sejajar kocokan Pak Wisnu. Kudengar desahan dari tempat unik, ternyata
Lusi sudah tunas telanjang di pangkuan Raden ayu sedang mendapat kuluman serta
remasan darinya di ke-2 putingnya, buah dada Lusi yang montok itu hampir
menyengkilit wajah Dedi yang padahal terbenam di celah celahnya.
Melihat hal itu, Kemas Tiyok meninggalkan kami
pergi ke ke Lusi dan Tubagus, segera dia mengulum klitoris Lusi yang merah
menyerbu berbagi dengan Dedi, memperoleh kuluman dari dua orang-orang, Lusi
sepertinya ingin teriakan tapi ditahannya dengan merongrong jarinya.
Setelah puas mengocokku dari depan sambil
menekan remas buah dadaku, Peti Wisnu memintaku berbalik, oleh karena itu aku
berdiri membelakangi dia dan tubuhku membungkuk di depan bertumpu pada meja,
kaki kananku kunaikkan dalam kursi,
Pak Wisnu meleset melesakkan penisnya di
vaginaku, dia mengocok dengan kerasnya hingga meja meeting tersebut begoyang
goyang. Dengan kapasitas seperti ini aku bisa tahu Lusi sedang duduk pada sofa
menerima jilatan Raden ayu di vagina mengulum kontol Pak Tiyok yang hidup di
sampingnya.
Kocokan Kemas Wisnu serasa menggesek seluruh
sisi dinding vaginaku, demikian nikmat hingga aku membias dibuatnya, ingin aku
rengeh karenanya tapi kutahan secara menggigit bibirku.
Terbuai sama kenikmatan dari Pak Wisnu, tanpa
kusadari ternyata Lusi, Dedi dan Tiyok ternyata sudah bergeser ke meja di
dekatku hingga saya bisa melihat dengan sungguh ada bagaimana Dedi
mempermainkan klitoris Lusi sambil mengocokkan jarinya, ternyata dia sudah
pacak juga, batinku. Sementara Peti Tiyok berada di antara saya dan Lusi,
sambil mengulum puting Lusi dia mengepal buah dadaku.
Terkaget saya ketika melihat Dedi mengusapkan
penisnya di vagina Lusi, ternyata penis Dedi demikian besar, sepertinya jauh
kian besar dari punya Kemas Wisnu apalagi Pak Tiyok, mungkin sama besar beserta
punya suamiku tapi secara bentuk yang melengkung terangkat membuatku ingin
menikmatinya, tersebut adalah bentuk penis favoritku.
cerita ngentot terbaru 2017
Sepertinya dia kesulitan mengikutkan penis
besarnya ke tempik Lusi, berulang kali dia mencoba memasukkan tapi gagal
meskipun vagina Lusi sudah bersimbah, dicoba lagi dan dicoba lagi hingga
berhasil walaupun hanya separuh, tapi Lusi sudah menggelinjang gelinjang entah
kesakitan atau ke-enak-an.
Kupegang tangannya dan dia meremasnya dengan
kuat saat Tubagus berusaha mendorong lebih di, memasukkan mili demi mili
penisnya ke dalam tempik Lusi. Sementara kocokan Peti Wisnu juga tak rontok
nikmatnya, goyangannya semakin bineka menghunjam vaginaku dari bervariasi arah
dan gerakan. Tangan kami saling meremas pada kenikmatan.
Dedi mulai menyatukan Lusi dengan perlahan
& semakin lama semakin segera, desah tertahan keluar daripada hidung Lusi,
dia kelojotan menerima kocokan Dedi walaupun pelan menurutku, sambil menekan buah
dada Lusi Dedi mulai dari mempercepat dan menyodok beserta keras.
Remasan tangan Lusi makin kencang, sekencang
kocokan Dedi padanya. “Aaauughh.. eeghh.. ss” teriak Lusi tidak dapat menahan
kenikmatan yang diberikan Dedi. “sstt” bisikku sambil menutupkan tanganku di
mulutnya, meski aku otonom sedang terbakar nafsu serta kenikmatan.
Dedi mengocok Lusi dengan penuh gairah
pretensi, buah dada Lusi yang gede bergoyang goyang liar selevel dengan
kocokannya, tapi lekas dihentikan dengan kuluman Kemas Tiyok yang sepertinya
nggak rela membiarkan buah dada tersebut bergoyang sendirian.
Kokocakan Peti Wisnu sungguh bervariasi, indah
kecepatan, arah maupun goyangannya, sungguh trampil dia di bercinta, membuatku
panas normal dibuatnya. Setelah puas mengocokku, Pak Wisnu menarik menongol
penisnya, dan digantikan secara Pak Tiyok mengocokku.
Saya berjongkok di kursi & tanganku
bersandarkan sandaran status hingga Pak Tiyok mengocokku dengan doggie style
beserta tetap menghadap ke Lusi dan Dedi dan pula Pak Wisnu yang waktu ini
berdiri di sisi Raden ayu menunggu giliran sambil mengepal dan mengulum buah
dada Lusi yang montok manantang tersebut menggantikan posisi Pak Tiyok.
Dedi mengocok Lusi makin ganas, dengan satu
tangan terangkat di pundaknya lumayan satu kaki lagi dipegang tangannya dengan
posisi terbeber pasti penis Dedi terbenam masuk ke vagina Lusi hingga menyentuh
dinding terdalamnya, dengan disertai dorongan yang keras pasti Lusi sudah biasa
terbang ke awang budak kenikmatan.
Dedi lalu menyengetkan tubuh Lusi hingga dia
menghadap ke arahku, dan kemudian dia kembali mengocoknya secara keras, buah
dada Lusi tiru bergoyang goyang seirama kocokan Dedi. “gila hebat pula ini
anak” batinku.
Kocokan Pak Tiyok tak terlalu kuperhatikan
karena setelah memperoleh Pak Wisnu punya Kemas Tiyok tidaklah terlalu berasa
meski aku bisa mereguk sedikit kenikmatan yang bertentangan, dengan melihat
bagaimana Tubagus memperlakukan Lusi aku mampu dengan cepat bergairah balik,
maka kugoyangkan pantatku menentang gerakan Pak Tiyok, secepat kocokan Dedi
pada Lusi, aku begitu horny dibuatnya, sambil berharap supaya Raden ayu tidak
orgasme di tempik Lusi terlebih dahulu agar aku bisa menikmati semburan
pertamanya.
cerita orang ngentot 2017
Sambil menunggu keadaan yang belum juga
dikasih Dedi, Pak Wisnu mengusik buah dadaku dan tangan satunya meremas buah dada
Lusi yang lebih montok seolah hendak membDedingkan, kedua tangannya meremas dua
buah dada yang berlainan bentuk dan standar.
Aku sudah khawatir galau kalau ternyata Dedi
merandau spermanya di vagina Lusi terlebih dahulu, karena telah cukup lama dia
mengocokkan penisnya ke vagina Lusi, sudah setengah jam kian. “gila kuat juga
si Dedi ini” batinku.
Waktu ini Dedi mengocok Lusi beserta posisi
doggie di bagi kursi, meniru posisiku sampai kami saling berhadapan, tetek Lusi
yang besar menjemur dan bergoyang dengan indahnya ketika Dedi mengocoknya,
Peti Wisnu yang masih menyukai giliran dari
Dedi hidup di meja antara kita, hingga kami bisa mengulumnya secara bersamaan
antara kuluman dan jilatan. Lusi mengulum maka aku menjilati sisanya begitu
juga sebaliknya, dua menceletuk di satu penis.
Memperoleh perlakuan seperti itu dari 2 wanita
cantik seperti saya dan Lusi membuat Kemas Wisnu merem melek, tangannya menekan
rambutku juga rambut Lusi. Sepertinya Lusi sudah dapat merasakan nikmatnya
penis Tubagus yang besar itu terlintas dia bisa membagi pemfokusan dengan
kuluman pada titit Pak Wisnu.
Dedi menyarak kocokannya dan menyerahkan Lusi
ke Bos-nya dan itu bertukar tempat, Dedi menyelesaikan posisi pada mulut Lusi
setelah terlebih dahulu melegarkan kursi Lusi menjauh dariku, kecewa juga aku
dibuatnya karena tidak bisa merasai penis Dedi itu, ingin minta tapi masih
tersedia perasaan segan atau pangkat. Masih bisa kulihat secara lebih jelas
betapa nikmatnya penis Dedi itu sampai Lusi mengulum dengan ganasnya meski tak
bisa membenamkan semuanya.
Aku yakin Lusi kurang bisa menikmati Peti
Wisnu setelah merasakan kontol Dedi. Kocokan Pak Tiyok tidak kuperhatikan lagi,
tetapi aku lebih menikmati kuluman Lusi pada penis Raden ayu itu meski Pak
Tiyok mulai melakukan variasi gerakannya, tangannya mengelus punggung serta
buah dadaku, dia kemudian memutar kursi hingga Saya dan Lusi berjejer, akan
tetapi Dedi malah menggeser tubuhnya ke sisi lain sekiranya menjauhiku.
ngentot cerita 2017
Pak Wisnu mengepal buah dadaku sambil merencah
Lusi, sementara Pak Tiyok meremas buah dada Lusi serta mengocokku dan Dedi
menekan remas buah dada montok yang satunya dari sisi yang lain, kini Lusi
mendapat pelayanan dari tiga orang, provisional aku menginginkan Dedi tetapi
dia selalu menghindariku sepatutnya dia segan menyentuhku.
“come on Dedi, satu remasan atau satu kuluman
sekadar darimu, I need you” jerit batinku tapi meleset rasa gengsi sebagai
Kepala terhadap dia masih menjulung. Dedi berciuman dengan Lusi sambil
tangannya tetap mengepal buah dadanya, aku panas hati melihatnya, bahkan ketika
Kemas Wisnu dan Pak Tiyok bertukar tempat,
Dedi uniform tak mau beranjak di arahku.
Kembali aku merekam kocokan dari Pak Wisnu, oh much better than before,
kurasakan kenikmatan balik dari Pak Wisnu, ouh betapa nikmatnya sodokan &
kocokan beliau jauh kian nikmat dibDeding dengan Peti Tiyok tadi, kini saya
kembali tenggelam dalam kesedapan birahi. Tapi itu tidak berlangsung lama
ketika Kemas Wisnu dan Pak Tiyok bertukaran tempat lagi, terlintas tiga kali.
Tak lelet kemudian ketika Pak Wisnu sedang
keras kerasnya menyodokku, kembali aku dibuat jijik pada Lusi saat Peti Tiyok
dan Dedi mengesak tempat, Lusi sudah memperoleh kocokan Dedi untuk ke-2
kalinya, kepalanya mendongak serta tubuhnya menggeliat ketika Tubagus
memasukkan kembali penisnya akan tetapi tak lama setelah tersebut dia sudah
mulai mengulum penis Pak Tiyok. Kemas Wisnu kembali meremas meremas buah dada
Lusi sambil mengocokku tapi Dedi tak target melakukan hal itu padaku, dia tetap
serius menyatukan Lusi sampai berulang kali dia menggeliat ketika Dedi
mengocoknya dengan keras. “Lusi sudah biasa mendapatkan tiga penis, dalam mulut
maupun vagina, tetapi aku baru dua, itupun kurang memuaskanku” teriak batinku.
Kupandangi wajah Dedi tatkala mengocok Lusi
begitu jangak dan cool, expresinya bukan berubah seperti biasa saja hanya
keringatnya yang menetes mengguyur tubuhnya yang atletis tersebut sehingga
makin sexy. Belum sekalipun Dedi menyentuhku, entah dia mau menghukumku ataupun
karena segan, aku tidak tahu.
Kuhibur diriku beserta berkonsentrasi pada
kocokan Peti Wisnu, aku tak rencana tersiksa terlalu lama menunggu Dedi, maka
kugerakkan pinggangku mengimbangi Pak Wisnu & hasilnya sungguh luar biasa,
dia bergerak semakin liar serta akhirnya tak bisa menetap lama, maka
menyemprotlah spermanya ke vaginaku dengan kencangnya, kurasakan denyutan yang
muluk dari penisnya di dalam vaginaku seakan menghantam dinding rahimku.
Bersamaan dengan semprotan Kemas Wisnu, ternyata Pak Tiyokpun menyemprotkan
spermanya di muka Lusi, sperma itu menyemprot kemana mana baik di lubang, wajah
dan sebagian di rambutnya.
cerita nyata ngentot 2017
Pak Wisnu memukau penisnya yang sudah luwes
begitupun dengan Pak Tiyok, aku belum mencapai orgasme, hanya satu penis yang
masih berdiri yaitu Raden ayu, akhirnya aku harus menundukkan gengsiku yang
dari tadinya mencegahku.
Kuhampiri Dedi yang sedang menyocok Lusi,
daripada belakang kupeluk dia sampai tubuh telanjangku menempel pada
punggungnya, keringat kami terpadu, aku elus dadanya yang bidang berbulu.
Sesaat dia menghentikan gerakannya tapi lalu dilanjutkan kembali dengan kian
keras.
Merasa belum merekam respon darinya, aku
terbenam ke depan, kujilati klitoris dadanya sambil mengelus tas bolanya, Dedi
masih wajar tak mau menyentuhku sekiranya makin cepat mengocok Lusi, maka
kupegang tangannya & kuletakkan di buah dadaku, kugosok gosokkan, barulah
dia mulai merespon dengan remasan halus tanpa berhenti merencah Lusi, lalu
kucium bibirnya, tanpa kuduga dia tepat memegang kepalaku dan diciumnya bibirku
dengan penuh ingatan, full of passion, diantaranya orang melepas rindu repot,
mungkin dari tadi Tubagus memang menginginkanku tapi bukan berani.
Ciuman pada bibirku yang penuh nafsu tidak
menghentikan kocokan pada Lusi, lalu turun ke leherku sebagai sasaran
selanjutnya serta berhenti di kedua putingku. Dengan penuh nafsu & dengan
liarnya dia mengulum, menjilat, menyedot dan menekan remas puting dan ekses
dadaku. Ouuhh aku menggeliat dalam kenikmatan yang menawan.
Konsentrasiku terganggu ketika kudengar
teriakan dari Lusi yang sedang mencapai kenikmatatan terkenal, dia mengalami
orgasme secara hebatnya, terlihat badannya berputar hebat dan kepalanya
digoyang goyangkan seperti orang yang kesetanan, beberapa detik lantas tubuhnya
melemas di kepada kursi dengan napas terpenggal putus.
Bersamaan dengan ditariknya penis dari vagina
Lusi, dia mendorong tubuhku di bawah lalu disodorkannya titit besar itu ke
wajahku, agak ragu sejenak akan tetapi kemudian tanpa membuang saat lebih lama
kukulum pula penis anak buah kepercayaanku tersebut, seperti dugaanku ternyata
saya tak mampu mengulum kontol itu semuanya, lalu kukocok pelan, aroma dari
tempik Lusi tercium olehku tetapi tak kupedulikan, Dedi memiliki kepalaku dan
mengocokkan penisnya di mulutku dengan hidup tanpa aturan, hampir aku tak mampu
bernafas.
Lusi sudah hidup di antara Pak Tiyok serta Pak
Wisnu, kemudian Raden ayu memintaku duduk di taraf, dipegangnya kedua kakiku
& dipentangkannya, kuraih penis raksasa yang dari tadi kuimpikan, kusapukan
di bibir vaginaku dan kuarahkan masuk, ternyata Dedi tak mau terlalu lama
bermain main dalam luar, dengan keras pada sodoknya penis besar tersebut masuk
ke vaginaku.
cerita ngentot baru 2017
“OOUUGGHHh” teriakku spontan lalu kututupi
mulutku dengan tangan lalu melotot ke arahnya. Vaginaku terasa penuh hingga
saya tak berani menggerakkan tubuhku, tapi Dedi seperti tidak peduli, langsung
mengocokku beserta cepat dan keras, kurasakan penisnya menggesek seluruh
benteng dan mengisi semua liang di vaginaku, begitu nyaman hingga seakan aku
rugi layang dalam kenikmatan birahi yang tinggi. Kakiku kujepitkan di
pinggangnya, kedua tangannya meremas dengan keras ke-2 buah dadaku dan
mengandam ringan putingku sambil menyerang bibirku dengan ganasnya.
Demikian liar dan ganas dia mencumbuku seakan
menumpahkan seluruh dendam yang lama tesimpan, kocokannya yang keras seakan
mengaduk aduk vaginaku. Kulawan gerakannya dengan menggerakkan pinggulku secara
acak, dan saya mendapatkan kenikmatan yang keluar.
Entah sudah berapa lambat kami bercinta di
status hingga dia memintaku untuk rebah di karpet dasar ruangan, lalu segera
dia menyetubuhiku, tubuh atletisnya menyepit tubuhku sambil pantatnya sepi naik
mengocok vaginaku, ciumannya sudah menjelajah ke semua wajah dan leherku tanpa
sedikitpun bagian yang terlewatkan.
Aku mengagumi kekuatan rangka Dedi yang begitu
kuat, dinginnya AC tak mampu menekan peluh kami sudah berlinang di seluruh
tubuh. Kuraih kesenangan demi kenikmatan dari pada setiap gerakan Dedi di bagi
tubuhku.
Selanjutnya kami merangkup, kini Dedi
telentang serta aku duduk di atasnya, secepatnya kugoyangkan pantatku
menyatukan penis Dedi, goyanganku kubuat tidak aturan dan penuh variasi hingga
dia merongrong bibirnya, dipandanginya wajahku, dan kemudian dia kembali
meremas risiko dadaku dengan kerasnya, tanpa kusadari ternyata Pak Wisnu sudah
berdiri di sampingku dan menyodorkan penisnya di mulutku, kugapai dan sinambung
kukulum dengan gairahnya serta tetap menggoyang pantatku.
Peti Wisnu ternyata tak target diam saja, dia
masuk mengocokkan penisnya di mulutku sambil memegangi kepalaku. Tidak mau
kalah Dedi lalu ikutan menggoyangkan pinggulnya terlintas kami seolah berpacu
mengait kenikmatan birahi.
Dedi kemudian duduk hingga tubuhku bertandang
dalam pangkuannya, kujepitkan kakiku di pinggangnya sambil uniform
menggoyangkan pantat tanpa melepas kocokan mulutku pada titit Pak Wisnu, Dedi
menjilati seluruh leher dan dadaku, disedotnya putingku dengan rusuh, kurasakan
gigitan gigitan imut di sekitar buah dada & putingku tapi tak kuperhatikan.
kumpulan cerita ngentot terbaru 2017
Akhirnya kurasakan tubuh Tubagus menegang dan
sedetik lantas kurasakan kepala penisnya mengembung memenuhi rongga dalam
vaginaku lalu menyemprotkan spermanya, selama gigitan dan sedotan dalam dadaku
terasa semakin longgar, denyutannya membuat aku tumpur melayang tinggi hingga
ke klimaks kenikmatan, maka akupun orgasme saat penis Dedi padahal berdenyut
dengan hebatnya pada vaginaku,
Kami sama tentu menggapai orgasme dalam ruang yang
relatif bersamaan, tubuhku sudah mulai melemas akan tetapi penis Pak Wisnu
sedang di tanganku, maka kukeluarkan kemampuanku untuk segera menutup kemauan
Pak Wisnu lalu masih tetap duduk dalam atas Dedi, tangan Raden ayu masih
meremas dengan sosial kedua buah dadaku, tetapi konsentrasiku hanya tertuju di
Pak Wisnu, tak lelet kemudian berdenyutlah penis Kemas Wisnu di mulutku, tidak
kurasakan cairan sperma tampak dari penis itu, seharga denyutan denyutan ringan
sampai melemas dengan sendirinya.
Saya terkulai lemas di kepada tubuh Dedi, anak
buahku itu, dan dia menjawab dengan ciuman dan belaian di punggung telanjangku,
kurang lebih saat kemudia aku tersadar dan berdiri menjauhinya, hidup kembali
di kursi. Lusi memberikan teh hangat, abdi semua masih telanjang, tetap
kurasakan seakan penis Tubagus masih mengganjal vaginaku.
Segar aku sadari ternyata terdapat empat titik
memerah tempat gigitan Dedi pada puncak dan sekitar buah dadaku, kulirik Dedi
tapi dia tidak memperhatikan. Jarum weker menunjukkan pukul 13: 30, ketika kami
menandatangani prasetia itu dalam keadaan terbuka, sambl memangkuku Pak Wisnu
menandatangani lembaran itu serta di atas pangkuan Peti Wisnu pula aku
menandatanganinya. Sementara Pak Tiyok serupa saksi, ikut menandatangani wasiat
itu sambil memangku Lusi yang masih telanjang.
“Alangkah asiknya kalau kita dapat makan siang
bersama serta telanjang” usul Pak TiyokAku hanya tersenyum menanggapi usulan
nakal Pak Tiyok, kukenakan kembali pakaianku meski tanpa celana dalam karena
diminta Kemas Tiyok yang masih wadat itu. Tak lama lalu kami semua sudah
berpakaian lengkap, kubereskan dokumen yang berserakan di lantai mau pun meja
dan kuberikan seluruhnya ke Dedi. Dan selesailah official meeting hari
tersebut.
Sebenarnya aku tak rencana mencampur adukkan
antara dagang dan kesenangan seperti ini, segar pertama kali terjadi. Awal
usaha yang di awali serupa ini terus terang membuat aku tegak, tapi apa bedanya
secara para bisnisman lainnya yang memberikan wanita cantik untuk dapat
mendapatkan proyek, toh proyek itu jalan pula.
cerita orang ngentot 2017
Setelah makan siang, saya dan Dedi mengantar
itu hingga ke lobby dan disanalah kami berpisah, Aku & Dedi naik ke atas,
tidak ada pembicaraan sepanjang sendi ke kamar meskipun pada lift Cuma kami
berdua, suasana menjadi kaku, sesuatu seperti inilah yang tidak saya inginkan.
“Dedi apapun yang sudah terjadi adalah tidak
sempat terjadi, tolong camkan tersebut demi kebaikan kita semua” kataku pada
Dedi lalu mengecup bibirnya, sebelum dia masuk kamarnya.
Dan kita kembali ke Jakarta serupa mana tidak
terjadi zat kecuali kenangan indah.
Saya tidak pernah bisa menggenapi kata kataku
sendiri sebagaimana yang aku pesan dalam atas, karena bercinta beserta Dedi
terlalu nikmat untuk di tinggalkan.Perjalanan Usaha ke Surabaya sebenarnya tepat
menyenangkan, karena akan ketemu dengan sobat lama yang sudah lama
kutinggalkan, sayangnya suamiku Hendra tidak dapat menemaniku karena
kesibukannya.
Candu Cerita Sex Klimaks Kenikmatan
cerita sex ngentot, cerita ngentot terbaru,
cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot
ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot, cerita ngentot baru,
kumpulan cerita ngentot terbaru
Secara ditemani Dedi, salah seorang
kepercayaanku, kami terbang secara flight sore supaya mampu istirahat dan besok
dapat meeting dalam keadaan fresh dan tidak loyo sebab harus bangun pagi pra,
mengingat meeting besok saya perkirakan akan berlangsung pas alot karena
menyangkut perembukan dan kontrak, disamping tersebut meeting dengan Pak Wisnu,
calon clien, jadwalnya beker 10: 00 pagi. Getok 19: 00 kami check in di (hotel
) Pesanggrahan, setelah menyelesaikan administrasinya kita langsung masuk ke
lubang masing masing untuk turun main.
Kurendam tubuhku di bathtub dengan air hangat
untuk melepas rasa penat sesudah seharian meeting di ropak-rapik menyiapkan
bahan meeting untuk besok. Cukup lama saya di kamar mDedi sampai kudengar HP ku
bersuara, tapi tak kuperhatikan, menyimpangkan juga suamiku yang lagi kesepian
di rumah, pikirku.
cerita sex ngentot 2017
Setelah puas merendam muncul, kukeringkan
tubuhku dengan handuk menuju ke kamar. Kukenakan pakaian santai, celana jeans
straight dan kaos tertib full press body tanpa lengan hingga lekuk tubuhku
tercetak jelas, kupandangi penampilanku di kaca, dadaku tersua padat dan
menantang, sedang attraktif, di usiaku yang 32 tahun pasti orang2 akan mengira
aku sedang berumur sekitar 27 tahun.
Kutelepon ke rumah & HP suamiku, tapi
dua-duanya tidak ada yang jawab, kemudian kuhubungi kamar Dedi yang nginap
tepat di bagian, idem ditto. Aku teringat miss call di HP-ku, ternyata si Rio,
perek langgananku di Jakarta, kuhubungi dia.
“hallo sayang, tadinya telepon ya” sapaku“mbak
Lily, ketemu yok, aku udah kangen nih, kita resepsi yok, ntar aku yang nyiapin
pesertanya, pasti akur deh mbak” suara daripada ujung merajuk“pesta apaan? ”
“pesta asik deh, dijamin lega, Mbak Cuma
sediakan tempatnya saja, lainnya serahkan di Rio, pasti beres, saya jamin mbak”
bujuknya“emang buatan orang” tanyaku penasaran“rencanaku gerangan aku dengan
dua temanku, lainnya terserah mbak, kaul kepuasannya Rio deh mbak”
“asik juga sih, sayang saya lagi di Surabaya
nih, bagaimana kalo sekembalinya saya nanti”“wah sayang juga agaknya mbak, aku
lagi sedih hati sekarang nih”“simpan saja lepas ya sayang, ntar jelas aku
kabari sekembaliku nanti”
“baiklah mbak, jangan lupa ya”
“aku nggak akan lupa mengapa sayang, eh kamu
memiliki teman di Surabaya nggak? ” tanyaku ketika sampai tiba kurasakan
gairahku bertambah mendengar rencana pestanya Rio.
“Nah kan bikin acara di Surabaya” ada ucapan
kecewa di suaranya“gimana memiliki nggak, aku perlu silam ini saja”
“ada sih, kendati dia hubungi Mbak setelah,
nginapnya dimana sih? ”
“kamu tahu kan seleraku, tidak asal ngasih
ntar saya kecewa”“garansi deh mbak”
Kumatikan HP setelah memberitahukan
pesanggrahan dan kamarku, lalu saya ke lobby sendirian, tetap sore, pikirku
setelah tahu jam tanganku masih getok 21: 00 tapi pas telat untuk makan silam.
Cukup banyak tamu yang makan malam, kuambil
meja agak pojok menghadap di pintu sehingga aku mampu mengamati tamu yang
menyerap. Ketika menunggu pesanan santapan aku melihat Pak Wisnu sedang makan
bersama seorang temannya, maka kuhampiri serta kusapa dia.
“malam Rama, apa kabar? ” sapaku sambil
menyalami dia“eh Uni Lily, kapan datang, kenalin ini Pak Tiyok buyer kita yang
akan meng-export barang kita ke Cina” sambut Pak Wisnu, saya menyalami Pak
Tiyok beserta hangat.
“silahkan duduk, genggam saja dengan kami,
agar lebih rame, siapa tahu kalian tak perlu lagi meeting besok” kelakar Pak
Tiyok dengan ramah.
“terima sayang Pak, wah kebetulan member
bertemu di sini, kan saya nginap di hotel ini” jawabku lalu duduk simpatik
dengan mereka.
cerita ngentot terbaru 2017
Kami kendati bercakap ringan sambil menjarah
malam, hingga aku tau kalau Pak Tiyok & Pak Wisnu ternyata teman lama yang
selalu berbagi dalam suka dan kesal, meskipun kelihatannya Pak Wisnu lebih tua,
menurut taksiranku sekitar 45 tahun, selama Pak Tiyok, seorang chinesse,
mungkin usianya tidak kian dari 40 tahun, maximum 37 tahun perkiraanku.
Sesudah selesai makan malam, saya pesan red
wine kesukaanku, sementara mereka memesan minuman lain yang aku bukan terlalu
perhatikan.
“Bagaimana secara besok, everything is sehati?
” Tanya Pak Wisnu“Untuk Bapak aku siapkan yang spesial, kalau tahu rama ada
disini pasti kubawa proposalku tadi” kelakarku lalu tersenyum melirik Pak
Tiyok, si cina ganteng tersebut.
Tak terasa jarum weker sudah menunjukkan pukul
22: 30, cukup lama pula kita ngobrol dan entah sudah berapa gelas merah wine
yang sudah menggelincir membasahi tenggorokanku hingga kepalaku agak berat, tak
sempat aku minum wine sama banyaknya ini, pengaruh alcohol kelihatannya sudah
menyerangku. Tamu telah tidak banyak lagi disekeliling kami. Kupanggil waitres
untuk menyelesaikan pembayaran yang dalam charge ke kamarku.
Kamipun beranjak hendak pulang tatkala tiba
tiba kepalaku berasa berat dan badanku terhuyung ke Pak Tiyok, Peti Wisnu sudah
duluan hilang ketika Pak Tiyok menyikap dan membimbingku ke lift menuju kamar,
aku otonom sudah diantara sadar serta tidak, ketika Pak Tiyok mengambil tas
tanganku & mengambil kunci kamar dan kemudian membukanya.
Dengan hati menawan hati Pak Tiyok merebahkan
tubuhku di ranjang, dilepasnya tapal kuda hak tinggiku dan renek membetulkan
posisi tubuhku, saya sudah tak ingat lalu kemudian.
Kesadaranku tiba tiba timbul ketika kurasakan
dadaku rampak dan ada kegelian menyatu nikmat di antara putingku, kubuka mataku
dengan berat serta ternyata Pak Tiyok lumayan menindih tubuhku sambil mengulumi
kedua putingku secara berputar, tubuhku sudah telanjang, entah kapan dia
melepasnya seperti Pak Tiyok yang cuma memakai celana dalam.
Bukannya melawan setelah kesadaranku timbul
akan tetapi malah mendesah kenikmatan, kuremas rambut kepala Pak Tiyok yang
masih bermain pada kedua buah dadaku.
Tangannya mulai mempermainkan selangkanganku,
entah kapan dia mulai merewak tubuhku tapi kurasakan vaginaku sudah basah, aku
Semata-mata mendesah desah dalam kesenangan.
“sshh.. eehh.. eegghh” desahku membuat Pak
Tiyok makin bergairah, dia kemudian menyerang bibirku dan kubalas beserta penuh
gairah. Kuraba selangkangannya dan kudapati tonjolan meningkat di balik
celananya, cukup gede pikirku. Sambil berciuman, kubuka celana dalamnya.
Dia menendang ciumannya untuk melepas
terlintas telanjang, ternyata penisnya yang tegang tidak sedasyat yang aku
bayangkan, meski diameternya besar tapi tidak terlalu panjang, paling sepanjang
genggamanku, dan lagi belum disunat, ada rasa sedikit prihatin di hatiku, tapi
tidak kutunjukkan.
Dia kembali menunda tubuhku, diciuminya
leherku serta mempermainkan lidahnya sepanjang sosial dan pundakku, lalu
diturunkan dan berputar putar dalam buah dadaku, putingku tidak lepas dari
jilatannya yang ganas, jilatannya lalu berpindah ke perut terus di paha dan
mempermainkan lututku, ternyata jilatan di lutut yang tak pernah kualami
menimbulkan kenikmatan tersendiri. Wilayah selangkangan adalah terminal
belakang dari lidahnya, dia menjatuhkan klitoris dan bibir vaginaku sambil jari
tangannya mulai dari mengocok vaginaku.
cerita orang ngentot 2017
“sshh.. eegghh.. eehhmm.. ya Pak.. truss Pak”
desahku merasakan kesedapan dari jilatan dan kocokan jari Pak Tiyok. Kemas
Tiyok kembali ke atasku, kakinya dikangkangkan di dadaku sambil menyodorkan
penisnya, lazimnya aku tak mau mengulum penis pada kesempatan baru, tapi kali
ini entah olehkarena itu masih terrpengaruh alcohol ataupun karena aku terlalu
terangsang, maka kuterima saja penisnya di mulutku. Kupermainkan pucuk
kepalanya dengan lidah kemudian turun ke batang titit, kemudian tak lupa kerbat
bolanya dan terakhir kumasukkan penis itu ke pada mulutku, cukup kesulitan pula
aku mengulum penisnya sebab batang itu memang raksasa.
Dia mengocok mulutku secara penisnya selama
beberapa tatkala, cukup kewalahan juga saya menghadapi kocokannya untung, bukan
berlangsung lama.
Pak Tiyok kembali berada diantara kakiku,
disapukannya penisnya ke bingkai vaginaku lalu mendorong tanpa kesulitan
berarti hingga melesaklah penis itu ke vaginaku semua, aku merasa sedang banyak
ruang kosong pada bagian dalam vaginaku meskipun di bagian luarnya berasa penuh
oleh besarnya baur penis Pak Tiyok.
“ehh.. sshh.. eeghghgh” aku start mendesah
ketika Pak Tiyok mulai mengocokkan penisnya, beserta cepat dia mengocokku
sebagaimana piston pada mesin mobil yang tancap gas, tersedia perbedaan rasa
atas kocokan pada penis yang tidak disunat itu, gesekan pada benteng vaginaku
kurang greger, tetapi tak mengurangi kenikmatan sekalipun menambah pengalaman,
tanpa maaf pantatnya turun naik dalam atas tubuhku sambil menciumi leher
jenjangku, kurasakan kesenangan dari kocokannya dan kegelian di leherku.
Pak Tiyok menaikkan tubuhnya dan tegak pada
lutut dia mengocokku, dengan posisi seperti ini saya bisa melihat expresi
wajahnya yang kemerahan dibakar vitalitas, tampak sekali rona warna merah
diwajahnya karena kulitnya yang putih tipikal orang cina, wajah gantengnya
bersemu kemerahan.
Kutarik wajahnya dan kucium bibirnya karena
gemas, kocokannya makin cepat dan rusuh, keringat sudah membasahi tubuhnya
meski belum terlalu lambat kami bercinta. Kugoyangkan pantatku mengimbangi
gerakannya, ternyata tersebut membuat dia melambung terbang dan menyemprotlah
spermanya pada vaginaku, kepala penisnya kurasakan membesar dan menekan pagar
vaginaku, denyutnya sampai berasa di bibir vaginaku, dan kemudian dia terkulai
lemas sehabis menyemprotkan spermanya hingga selesai.
Agak kecewa juga saya dibuatnya karena aku
terutama belum sempat merasakan keonaran yang lebih tinggi, terlalu cepat
bagiku, tak kian dari sepuluh menit. “sorry aku duluan” bisiknya dalam telingaku
sambil tubuhnya ditengkurapkan di atas tubuhku. “nggak apa kok, ntar lagi”
kataku menghibur diri swasembada, kudorong tubuhnya dan dia rebah disampingku,
dipeluknya tubuhku, dengan tetap telanjang abdi berpelukan, napasnya masih
menderu deru.
Aku berdiri menjemput Marlboro putih dari tas
tanganku, kunyalakan dan kuhisap dalam dalam dan kuhembuskan dengan keras untuk
mengetuk kekesalan diriku.
“I need another kontol” pikirku kalutKulihat
di HP ada HUBUNGI dari Rio dengan memo “namanya Rino, akan bertamu mbak, dari
Rio”Jarum beker sudah menunjukkan 23: 20, berarti cukup lama saya tadi tidak
sadarkan bangun sampai akhirnya “dibangunkan” Peti Tiyok, kulihat Pak Tiyok
sudah terlelap kecapekan, kupandangi dia, dengan postur jasad yang cukup
atletis & wajah yang ganteng tentu sayang dia tidak dapat bertahan lama,
pikirku.
Kunyalakan Marlboro kedua untuk meritul
birahiku yang masih menjulung setelah setelah mendapat stimulan yang tak
tuntas, kemudian kucuci vaginaku dari sperma Tiyok, kalau tidak tegak menjaga wibawa
seorang boss, sudah kuminta si Raden ayu menemaniku malam ini, akan tetapi
ketepis angan itu olehkarena itu akan merusak hubungan kerjaku dengannya.
kumpulan cerita ngentot 2017
Kulayangkan pandanganku tampak, gemerlap lampu
Kota Surabaya masih kukenali meski sudah biasa bertahun tahun kutinggalkan.
Bahwa tidak ada Pak Tiyok kiranya sudah kuhubungi Rio untuk segera mengirim
Rino kemari, tapi aku jadi nggak enak sama dia.
Tatkala akan kunyalakan batang sigaret ketiga,
kudengar bel gerbang berbunyi, agak kaget pula ada tamu malam silam begini,
kuintip dari mungkum intip di pintu, hidup sosok laki laki tetap(hati) dengan
wajah ganteng seganteng Antonio Banderas, maka kukenakan piyama dan kubuka
gapura tanpa melepaskan rantai pengamannya.
“mbak Lily? saya Warak temannya Rio”
sapanyaAgak gelusih juga aku, disatu sosok aku membutuhkannya apalagi secara
penampilan dia yang begitu sexy sementara di sisi unik masih ada Pak Tiyok di
ranjang.
“Sebentar ya” kataku menutup pintu balik,
terus terang aku nggak mengetahui bagaimana menentukan sikap, sesungguhnya aku
nggak keberatan menjaga mereka berdua malah tersebut yang aku harapkan tetapi
bagaimana dengan Pak Tiyok, rekanan bisnis yang segar beberapa jam yang dan
kemudian aku kenal, tentu saya harus menjaga citraku serupa seorang bisnis
women professional, aku bingung memikirkannya.
“kudengar ada bel pintu, terdapat tamu kali”
kata Kemas Tiyok dari ranjang“eh.. si dia.. enggak kok Pak” jawabku kaget agak
terbata“jangan mendatangkan Pak kalau suasana sebagai itu, apalagi dengan apa
yang baru saja terjadi, panggil Tiyok atau Koh Tiyok aja, toh hanya beberapa
tahun lebih tua”“iya teman lelet, nggak penting sih, akan tetapi kalau bapak
keberatan saya suruh dia pulang kendati besok dia kesini lagi” kataku“ah nggak
pa pa kok, santai saja” jawabnya ringan.
Aku kembali menggagas pintu tapi aku yang
keluar menemui dia lepas pintu, kini kulihat terbuka postur tubuhnya yang
semampai dan atletis, usia mengelokkan banter 26 tahun, makin membuat aku
kepanasan.
“di dalam ada rekanku, sejumlah aja kamu teman
lambat dan apapun yang berlangsung nanti suka atau nggak suka kamu harus tiru
bahkan kalau aku memintamu untuk pulang tanpa melaksanakan apa apa kamu kudu
nurut, besok aku telepon lagi, aku mohon pengertianmu” kataku pada Rino ulet.
“Nggak apa mbak, saya ikuti saja permainan Uni
Lily, aku percaya tentu Rio dan aku orangnya easy going kok uni, pandai membawa
diri” katanya lalu kupersilahkan masuk. Kulihat Tiyok masih berbaring pada
ranjang dengan bertutupkan bungkus.
Aku jadi canggung diantara dua laki laki yang
baru kukenal ini datang lupa mengenalkan mereka berdua, basa basi kutawari
Warak minuman, tiba tiba Tiyok bangkit dari ranjang serta dengan tetap
telanjang dia ke kamar mDedi. Saya kaget lalu melihat di Rino yang hanya
dibalas dengan senyuman nakal.
“wah ngganggu nih” celetuk Rino“ah enggak udah
selesai kok”jawabku singkat“baru akan mulai lagi, kamu boleh tinggal / ikutan
atau pergi terserah kamu, tapi itu terserah sama Lily” teriak Tiyok dari kamar
mDedi, entah basa basi atau bercengkerama atau serius aku nggak tau. “Rio udah
kaul sama aku mengenai mbak” bisik Rino pelan agar tidak terdengar Tiyok.
Tiyok keluar dari kamar membasuh dengan tetap
telanjang, dia mendekatiku menarikku dalam pelukannya lalu mencium bibirku,
tanpa mempedulikan keberadaan Rino dia melorotkan piyamaku hingga saya telanjang
di depan mereka berdua.
Kami kembali berpelukan & berciuman,
tangan Tiyok mulai dari menjamah buah dadaku, mencoba-coba raba dan meremasnya.
Ciumannya turun ke leherku sampai aku mendongak kegelian, lalu Tiyok mengulum
putingku dengan bergantian, kuremas remas rambutnya yang terbenam di ke-2 buah
dadaku.
Kulihat Warak masih tetap duduk dalam kursi,
entah kapan dia melepas baju tapi waktu ini dia hanya mengenakan kain penutup
kemaluan mini merahnya, benjolan dibaliknya sungguh besar seakan seluar dalamnya
tak mampu menegah kebesarannya.
Badannya begitu atletis tanpa lemak di lambung
menambah ke-sexy-annya. Melihat pecahan tubuhnya berahiku menjadi lekas naik
disamping rangsangan serta serbuan dari Tiyok diseluruh tubuhku, kupejamkan
mataku lalu menikmati cumbuan Tiyok.
Begitu jilatan Tiyok mencapai selangkanganku,
kuraskan pelukan dan dugaan di kedua buah dadaku dari belakang, kubuka mataku
ternyata Tiyok sedang ramai di selangkanganku dan Warak berada di belakangku.
Lalu meraba raba Rino menciumi tengkuk dan
menjilati telingaku membuat aku menggelinjang kegelian mendapat rangsangan atas
lembah depan belakang secara bertumbukan, terutama yang dari Warak lebih
menarik konsentrasiku.
ngentot cerita 2017
Itu merebahkan tubuhku di tilam, Tiyok tetap berkutat
pada vaginaku sementara Rino beringsut mengulum putingku dari kiri ke kanan.
Kugapai kontol Rino yang menegang, terkaan kaget juga mendapati syuhada bahwa
penisnya lebih berjarak, hampir dua kali punya Tiyok meski batangnya tidak
sejumlah dia, tapi bentuknya yang lurus ke depan & kepalanya yang besar
memproduksi aku semakin ingin segera menikmatinya, kukocok kocok untuk
mendapatkan ketegangan maximum daripada penisnya. Tiyok membalikkan tubuhku dan
memintaku pada status doggie, Rino secara otomatis menempatkan dirinya di
depanku hingga posisi penisnya jelas menghadap ke mukaku persisnya ke mulutku.
Untuk ke-2 kalinya Tiyok melesakkan penisnya
ke vaginaku dan sinambung menyodok dengan keras terlintas penis Rino menyentuh
pipiku. Kuremas penis itu begitu Tiyok dengan gairahnya mengobok obok vaginaku.
Tanpa waras karena terpengaruh kenikmatan yang
diberikan Tiyok, kujilati Titit Rino dalam genggamanku serta akhirnya kukulum
juga tatkala Tiyok menghentakkan tubuhnya di pantatku, meski tidak mencapai
berbatas menyentuh dinding terdalam vaginaku tapi kurasakan kenikmatan per
kenikmatan pada setiap kocokannya.
Kukulum penis Rino beserta gairah segairah
kocokan Tiyok padaku, Rino memegang kepalaku dan menekan dalam di sehingga
penisnya masuk kian dalam ke mulutku walaupun tidak semuanya tertanam dalam.
Sambil mengocok tangan Tiyok meraba raba punggungku mencecah dadaku, sementara
Rino tidak pernah memberiku peluang untuk melepaskan penisnya dari mulutku.
“eegghhmm.. eegghh” desahku daripada hidung
karena mulutku terhenti penis Tiyok. Tak lelet kemudian Tiyok menghentikan
kocokannya dan mengeluakan penisnya daripada vaginaku meski belum kurasakan
orgasmenya, Rino lalu mengirim posisi Tiyok, dengan mudahnya dia melesakkan
penisnya sampai masuk semua karena kadang batangnya lebih kecil daripada penis
Tiyok, kini itu kurasakan dinding bagian pada vaginaku tersentuh, ada sentimen
menggelitik ketika penis Warak menyentuhnya.
Dia langsung merencah perlahan dengan penuh
sikap seakan menikmatai gesekan per gesekan, makin lama makin cepat, tangannya
memegang pinggangku dan menariknya berlawanan secara gerakan tubuhnya sehingga
penisnya makin masuk ke di mengisi rongga vaginaku yang bukan berhasil terisi
oleh titit Tiyok.
Ada kenikmatan yang berbeda antara Tiyok &
Rino tapi keduanya menciptakan sensasi yang luar biasa padaku saat ini. Cukup
lama Warak menyodokku dari belakang, Tiyok entah kemana dia tiada di depanku,
mungkin dia meredakan nafsunya supaya bukan orgasme duluan.
Rino kemudian membalikku, kini aku tengadah di
depannya, ditindihnya tubuhku dengan tubuh sexy-nya dan kemudian kembali dia
memasukkan penisnya, dengan sekali dorong amblaslah tertelan vaginaku, dengan
lekas dan keras dia mengocokku, penisnya yang keras beserta kepala besar seakan
memutar aduk isi vaginaku, saya mendesah tak tertahan mendapat kenikmatan yang
kudapat.
“eehh.. yess.. fuck me hard.. yess” desahku
mulai ngaco menerima gerakan Rino yang eksotik itu. Sambil mendesah kupandangi
wajah tampan Antonio Banderas-nya yang menurut taksiranku tidak lebih dari 26
tahun, membuat aku makin kelojotan dan tergila puyeng dibuatnya.
Kulihat Tiyok muncul di samping Rino, tilik
mataku tertuju pada penisnya yang terbungkus kondom yang menurutku aneh, ada
aksesoris di pangkal kondom tersebut, sepertinya ada kepala lagi di pangkal
penisnya. Kulihat dia dan dia menanggapi tatapanku dengan pandangan serta
senyum nakal.
Ditepuknya bahu Rino sebagai isyarat, taksiran
kecewa juga ketika Warak menarik keluar penisnya disaat saat aku menikmatinya
secara penuh nafsu. Tapi kenihilan itu tak berlangsung lambat ketika Tiyok
menggantikan posisinya, begitu penisnya mulai terbenam masuk kedalam tak
kurasakan perbedaannya dari sebelumnya tetapi begitu penisnya masuk seluruh
mulailah efek dari kondom berkepala itu kurasakan, ternyata kepala kondom itu
tepat menggesek gesek klitorisku ketika Tiyok menghunjam tajam di vaginaku,
klitorisku seperti dalam gelitik gelitik saat Tiyok mengocok vaginaku, suatu
kemahiran baru bagiku dan kurasakan kenikmatan yang aneh akan tetapi begitu
penuh gairah.
Tiyok merasakan kemenangan ketika tubuhku
menggelinjang menikmati sensasinya. Warak kembali mengulum putingku daripada
satu ke satunya, kemudian tubuhnya naik ke atas tubuhku dan mekangkangkan
kakinya pada kepalaku, disodorkannya penisnya di mulutku, aku tak mampu menolak
karena posisinya jelas mengarah ke mulut, kucium aroma vaginaku masih menumpang
di penisnya, langsung kubuka mulutku menerima penis tersebut.
cerita hot ngentot 2017
Sementara kocokan Tiyok dalam vaginaku makin
menggila, kenikmatannya tak terkirakan, tapi saya tak sempat mendesah sebab
disibukkan penis Rino yang keluar masuk mulutku. Aku order dua kocokan
bersamaan pada atas dan dibawah, membuatku kewalahan menerima kenikmatan
tersebut.
Setelah cukup lama mengocokku dengan kondom
kepalanya, Tiyok menarik keluar penisnya & melepaskan kondomnya lalu
dimasukkannya kembali ke vaginaku, tidak lama kemudian kurasakan getaran dari
penis Tiyok yang tertanam di vaginaku, denyutannya seakan memelarkan vaginaku
olehkarena itu terasa begitu membesar tatkala orgasme membuatku menyusul kaum
detik kemudian, dan kugapailah kenikmatan puncak dari sajian sex, kini aku
dapat mendapatkan orgasme dari Tiyok.
Tahu bahwa Tiyok sudah mendapatkan
kepuasannya, Rino bergeser menggantikan posisi Tiyok, tetapi itu tak lama, dia
memintaku untuk di kepada dan kuturuti permintaannya. Warak lalu telentang di
sampingku, kunaiki tubuhnya dan kuatur tubuhku hingga penisnya mampu masuk ke
vaginaku tanpa kesulitan berarti.
Aku sinambung mengocok penisnya dengan trik
menaik turunkan pantatku, ekses dadaku yang menggantung dalam depannya tak
lepas daripada jamahannya, diremasnya dengan maksimum gairah seiring dengan
kocokanku.
Gerakan pinggangku mendapat sawala dari Rino,
makin dia melawan makin dalam penisnya menancap di vagina serta makin tinggi
kenikmatan yang kudapat. Karena gairahku belum turun banyak saat menunggangi
orgasme dengan Tiyok, oleh karena itu tak lama kemudian kugapai lagi orgasme
berikutnya daripada Rino, denyutanku seolah menekan remas penis Rino pada
vaginaku.
“OUUGGHH.. yess.. yess.. yess” teriakkuRino
yang belum mencapai puncaknya makin segera mengocokku dari bawah, tubuhku
ambruk di atas dadanya, sambil tetap mengocokku dia memeluk tubuhku dengan
sDeding, kini aku Cuma dapat mendesah di dekat telinganya sambil sesekali
kukulum.
Tidak berapa lama kemudian Warak pun mencapai
puncaknya, kurasakan semprotan sperma dan getaran yang keras di vaginaku
terutama kepala penisnya yang membesar hingga mengisi semata vaginaku.
“oouuhh.. yess.. I love it” teriakku ketika merasakan
orgasme dari Warak. Kurasakan delapan atau sembilan denyutan keras yang disusul
denyutan lainnya yang padam hingga menghilang dan lemaslah batang penis di
vaginaku itu.
cerita nyata ngentot 2017
Kami berpelukan kurang lebih saat, kucium
bibirnya & akupun berguling rebahan dalam sampingnya, Rino memiringkan
tubuhnya menghadapku dan menumpangkan suku kanannya di tubuhku serta tangannya
ditumpangkan di risiko dadaku, kurasakan hembusan napasnya di telingaku.
“mbak Lily sungguh hebat” bisiknya lelet di
telingaku. Aku seharga memandangnya dan tersenyum padat kepuasan. Cukup lama
kita terdiam dalam keheningan, seolah merenung dan menikmati segala sesuatu
yang baru saja terjadi.
Walhasil kami dikagetkan bunyi “beep” satu
kali dari arloji Rino yang berarti telah jam 1 malam. “Rino, kamu nginap sini
sungguh nemenin aku ya, Sepi Tiyok kalau nggak keluhan dan tidak ada yang nanar
di rumah kuminta masuk nemenin, gimana? ” pintaku“Dengan senang hati” jawabnya
makmur, Rino hanya mengangguk lalu mencium keningku.
Kami bertiga rebahan di ranjang, kumiringkan
tubuhku menghadap Tiyok, kutumpangkan kaki kananku ke tubuhnya dan tanganku
memeluk tubuhnya, sementara Rino memelukku daripada belakang, tangannya
memegang ekses dadaku sementara kaki kanannya ditumpangkan ke pinggangku. Tidak
lama kemudian kami tertidur dalam kecapekan dan maksimum kenangan, aku berada
ditengah diantara dua laki laki yang baru kukenal kaum jam yang lalu.
Entah berapa lama kami tilam dengan posisi
seperti itu begitu kurasakan ada sesuatu yang menggelitik vaginaku, kubuka
mataku untuk menepis kantuk, ternyata Rino berusaha memasukkan penisnya ke
vaginaku dari besok dengan posisi seperti itu.
Kuangkat sedikit kaki kananku untuk memberi
kemudahan padanya, dan kemudian kembali dia melesakkan penisnya ke vaginaku,
aku tetap tidak melepaskan pelukanku daripada Tiyok sementara Rino start
mengocokku dari belakang beserta perlahan sambil meremas meremas buah dadaku.
Tanganku sulih ke penis Tiyok serta
mengocoknya hingga berdiri, akan tetapi anehnya Tiyok masih memalu matanya,
sepuluh menit lantas Rino kurasakan denyutan memuaskan dari penis Rino petunjuk
dia orgasme, tanpa menengok ke Rino aku melanjutkan tidurku, tapi ternyata
Tiyok sudah bangun, dia memintaku menghadap ke Rino tiru dia yang mengocokku
daripada belakang seperti tadi serta aku memeluk tubuh Warak dan memegangi
penisnya yang sudah mulai melemas.
Bertentangan dengan kocokan Rino yang pelan
pelan, Tiyok berbuat kocokan dengan keras disertai remasan kuat di risiko
dadaku sampai sesekali saya menjerit dalam kenikmatan, sedang lama Tiyok
mengocokku terlintas aku mengalami orgasme lagi beberapa detik sebelum dia
mengalaminya, kemudian kami melanjutkan tidur yang terputus.
Kita terbangun sekitar pukul delapan ketika
telepon berbunyi, kuangkat dan ternyata dari Tubagus. “pagi bu, udah pola? ”
tanyanya dari seberang“pagi juga Dedi, untung awak bangunin kalau tidak mampu
ketinggalan meeting nih, akur kita ketemu di kaki gunung pukul 9
Tolong pada atur tempat meetingnya, gagar yang
bagus” jawabku meluluskan perintah“beres bu” jawabnya“Tiyok, saya ada meeting
dengan Peti Wisnu jam 10, engkau bagaimana? ” tanyaku“lho meetingnya kan juga
sama kolektif aku” jawab Tiyok“oh akur? dia tidak pernah kecek tuh, dia Cuma
beberapa meetingnya antara aku, dia dan satu orang lagi rekannya”
“oke anyway, aku tidak mau datang ke tempat
meeting dengan pakaian yang serupa dengan kemarin”
“Ayo mDedi kemudian kita cari pakaian dalam
bawah” kataku“Rino, kamu mampu tinggal disini atau menghindar, tapi yang jelas
saya nanti memerlukanmu setelah meeting” kataku sambil menuju di kamar mDedi
menyusul Tiyok yang mDedi duluan.
Abdi berdua mDedi dibawah pancuran air hangat,
kami baku menyabuni satu sama beda, dia memelukku dari tamat sambil meremas
remas ekses dadaku dan menjilati telingaku, kuraih penisnya dan kukocok, tubuh
kami yang sedang berbusa sabun saling menyerbu licin, ternyata membuatku kian
erotis dan terangsang.
Tanpa menunggu lebih lama kuarahkan angkat
kaki kananku dan membidikkan penisnya ke vaginaku, secara ketegangannya
ditambah air sabun cair maka mudah baginya untuk masuk ke dalam, Tiyok langsung
menancapkan sedalam dia bisa.
Pancuran air gawat membasahi tubuh kami berdua
lebih romantis rasanya, tetapi itu tak berlangsung lelet ketika Tiyok
menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku, tidak penuh dan tidak kencang
benar-benar tapi cukuplah untuk mengasaskan hari ini dengan beserta penuh
gairah.
Setelah sehat aku mengenakan pakaian komitmen
resmi, entah mengapa kupilih pakaian yang resmi akan tetapi santai, mungkin
karena jatuh perasaanku yang lagi cegak maka tanpa bra kukenakan tank top dan
kututup dengan blazer untuk menyelaputi putingku yang menonjol papar tank
top-ku, lalu kupadu dengan rok mini jadi cukup kelihatan resmi, saya merasa
sexy dibuatnya.
Kutinggalkan amplop berisi uang pada meja dan
kucium Warak. “Kalau kamu mau target keluar ada uang dalam meja, ambil saja
ntar aku hubungi lagi, bahwa mau tinggal up to you be my guest” bisikku yang
dibalas ciuman dan remasan di risiko dadaku.
koleksi cerita ngentot 2017
Pukul 9: 15 kami keluar kamar, bersaingan
dengan Dedi keluar daripada kamarnya tepat ketika saya keluar bersama Tiyok
& Rino memberiku ciuman lepas pintu, dia menoleh di arah kami tapi cepat
memalingkan wajahnya ke haluan lain seolah tidak mengamati, tapi aku yakin dia
melihatnya.
“Morning Dedi” sapaku“eh morning Bu, ruang
meeting sudah aku atur serta semua dokumen sudah hamba siapkan, copy file-nya
tersedia di laptop ibu” jawabnya memberi laporan ketika abdi menuju lift.
“Thanks Ndi” jawabku singkat.
Kami bertiga terdiam di lift, saya yang
biasanya banyak bicara mencairkan suasana jadi kaku & salah tingkah, masih
memikirkan apa-apa yang ada di ide Dedi bahwa aku menongol dari kamar dengan
seorang laki laki dan terdapat laki laki lainnya pada kamarku, ah persetan
pikirku, saking kikuknya sampai saya lupa mengenalkan Tiyok di Dedi.
Dalam kebekuan kuamati Dedi dari bayangan
dalam cermin lift, baru kusadari kalau sebenarnya Dedi menyimpan wajah tampan
dan berkarisma, meski umurnya baru 27 tahun tapi ketegasan terlihat di kerut
wajahnya.
Sekutil lebih tinggi dariku tetapi karena aku
pakai ladam hak tinggi, maka waktu ini aku lebih tinggi darinya, posturnya
tubuhnya cukup harmonis karena dia sering kaul kalau fitness secara tertib 3
kali seminggu, saya baru sadar bahwa selama masa ini aku nggak tahu melihat
Dedi sebagai seorang laki laki, tapi kian kepada pandangan seorang Majikan ke
anak buahnya.
Diluar dugaan, Dedi ternyata memergokiku saat
mengamatinya, pandangan emas tempawan kami bertemu di representasi cermin.
“Ting”, untunglah lift terbuka, aku segera tampak menghindar dari pandangan
Raden ayu, kami langsung breakfast sesudah terlebih dulu mencarikan Tiyok
pakaian dan dasi substitusi, meski Shopping Arcade tetap belum buka karena
terlalu pagi, tapi dengan sekutil paksaan akhirnya mereka rencana juga melayani
kami.
“Eh Bu Lily, saya mengapa belum dikenalin
dengan Raka ini” Tanya Tiyok bergaya resmi, mengingatkanku akan kekonyolanku
pagi ini. “Oh setuju, Dedi, ini Pak Tiyok, clien dari Pak Wisnu yang akan
menjual rakitan kita ke Cina yang berarti Clien kita pula, dan nanti Pak Tiyok
akan gabung dengan kalian di meeting” kataku yang disambut uluran tangan Tiyok
di Dedi.
“Pak Tiyok, Tubagus ini salah satu orang
keyakinan saya, dialah yang in charge nanti, meski pertama dua tahun ikut aku tapi naluri bisnisnya
larat di uji” lanjutku menghormati Dedi, itu biasa kulakukan untuk memperbesar
rasa pede anak buah sekaligus supayaclien kian confident.
Ini adalah breakfast terlama yang pernah saya
alami, serba salah tingkah serta yang pasti aku tak keji memandang Dedi, entah
apa sebab. Untunglah Tiyok bisa mencairkan suasana bengan berbagai joke-nya.
Bertiga kami masuk di ruang meeting yang sudah
biasa di booking Dedi, ternyata cukup nyaman suasananya, bukan seperti ruang
meeting lazim yang kaku dan prosais, tapi lebih terkesan berupa santai tapi
serius, Meeting table bulat dengan dikelilingi 6 kursi putar, provisional
dipojokan ada sofa & meja kecil, di pucuk yang lain terdapat tea pasang
lengkap dengan electric kettle.
Aku dan Dedi hidup bersebelahan menyiapkan
dokumen pada meja, kuletakkan laptop dalam depanku, Pak Tiyok hidup di sebelah
kiriku. “Ndi tolong nyalakan laptop, saya ke toilet sebentar” kataku sambil
meninggalkan mereka berdua.
Kuhabiskan sebatang Marlboro pada toilet untuk
menghilangkan keteganganku dan kurapikan baju serta make up ku. Kemas Wisnu
sudah berada dalam ruangan ditemani dengan perempuan yang muda dan mempesona
ketika aku kembali di ruangan meeting.
“Pagi Peti Wisnu, pagi Bu” sapaku sambil
menyalami mereka berdua“Pagi juga Mbak Lily, kamu kelihatan cantik pagi ini”
kata Pak Wisnu“emang sepanjang ini nggak cantik” jawabku“Lily” sapaku pada
wanita pada samping Pak Wisnu lalu mengulurkan tangan“Lusi” jawabnya serta
tersenyum manis“bukan begitu, akan tetapi pagi ini lebih menawan dan cerah”
“Oh Mbak Lusi, selama ini kita cuma bertemu
lewat telepon & faximile” kataku lagi“dan saat ini inilah dia orangnya”
merasuk Pak Wisnu.
Ternyata Raden ayu belum menyalakan laptopku,
terkaan marah juga aku tahu dia tidak melaksanakan perintahku, maka dengan mata
membulat ke arahnya kuambil meleset laptopku dari hadapannya dan kemudian
kunyalakan.
Betapa terkejutnya saya ketika laptop itu
menyorot, tampak di monitor laptopku seorang wanita sedang tengadah menerima
kocokan di vaginanya sementara mulutnya mengulum kontol kedua dan tangan
satunya memegang penis ketiga, saya baru tersadar kalau pra berangkat dari
kantor kemarin sempat membuka koleksi pic yang ada laptop-ku serta karena buru
buru barangkali saat mematikan laptop tak “shut down” yang saya pilih tapi
“stand by”.
Mukaku merah dibuatnya, untung tak ada yang
menanggapi, langsung aku “re-booting”, kulirik Dedi tapi dia menyusun document
dan tidak memperhatikanku, pantesan dia langsung mematikannya, pikirku. Aku
jadi kian salah tingkah lagi terhadap Tubagus, tapi segera aku balik
konsentrasi untuk meeting itu.cerita ngentot baru 2017
Meeting dimulai dengan penyampaian demonstrasi
Dedi dan dilakukan diskusi, justru yang banyak bertanya adalah Lusi dan
tersebut dilayani dengan cekatan sambil Dedi, sementara aku Terus-menerus
kadang kadang saja meningkatkan pendapat Dedi atau membantunya membuat
keputusan untuk nampi atau klarifikasi, hal tersebut kulakukan untuk lebih
memastikan Lusi maupun Pak Wisnu disamping untuk memperbesar mereguk percaya
diri pada Dedi. Pas alot juga pembicaraan sempang mereka berdua, tapi saya tak
mau mencampuri pra dia benar benar tertindih. Aku kagum sama Lusi yang cantik
tapi karatan dalam negosiasi.
Setelah seksi teknis dan kontrak rampung
sampailah pada masalah pajak dan itu adalah tugasku dengan Pak Wisnu, secara
beberapa alternatif harga yang aku tawarkan akhirnya dicapailah kesepakatan.
“Ndi, kamu peninjuan dan di print dalam
Business Center supaya dapat ditandatangani sekarang juga, tanpa lupa
materei-nya” perintahku“baik bu”jawabnya lalu dia keluar lalu membawa laptopku
dokumen akta yang diperlukan. Kupesan champagne merayakan kerja sama ini
tatkala Dedi sudah meninggalkan ruangan.
“Selamat Mbak Lily mudah-mudahan sukses dengan
kerja sama member ini” Pak Tiyok menyalamiku sambil mencium kedua pipiku. Aku
menyalami lalu menggamit Lusi dan menempelkan pipiku padanya.
“Anda begitu parah dalam negosiasi”
katakuTanpa kuduga dia menjawab berbisik pada telingaku. “terima kasih, Kemas
Wisnu tahu lho segala sesuatu yang terjadi tadi silam di tempat Ibu”“oh
sungguh? apa itu”jawabku kaget“Pak Tiyok menginap di tempat mbak” katanya pelan
mengagetkanku“dan wahid orang cowok lagi” lanjutnya
Kulepas pelukannya dan kupandangi Lusi yang
masih kelihatan telanjang itu, lalu pandanganku berpindah ke Tiyok sebagai
keberatan, tapi dia hanya mengerutkan kening dan mengangkat bahu saja sambil
senyum.
Tidak sempat terbengong lebih lambat, Pak
Wisnu menyalamiku“Selamat bagi kerja sama kita” katanya serta menyalamiku dan
tak kusangka sangka dia menarik tubuhku ke pelukannya“I know what you did last
night” katanya sambil mempererat pelukannya dan mengelus elus punggungku.
Aku masih tertegun tidak merespon ucapan
maupun kelakuan Pak Wisnu, tapi kurasakan buah dadaku tergencet dalam dadanya
saat dia memelukku erat. “Pak Wisnu beberapa orang, malu ah” jawabku
pelan“banyak orang? ini kan kalian kita juga” jawabnya tanpa melepas pelukannya
tapi sekiranya meremas pantatkuKulirik Pak Tiyok, dia hanya bediri pada pojok
melihat kami, selama Lusi malah mendekat di Pak Tiyok.
“Mari member rayakan kerja sama ini beserta
penuh persahabatan” bisiknya lalu mencium pipi dan bibirku bersamaan dengan
tangannya menyingkapkan rok miniku hingga ke pinggang, aku yakin Lusi ataupun
Tiyok bisa melihat selampit model “Thong” yang seharga terdapat penutup
segitiga mungil di depan, hingga pasti itu sudah melihat pantatku.
Ciuman Pak Wisnu sudah datang di leherku,
dilepasnya blazer yang menutupi bagian luarku hingga tampak tank utama pink
yang kukenakan dibaliknya. Dengan hanya mengenakan tank top, maka tampaklah
putingku yang menonjol di baliknya.
Sebenarnya aku bisa sekadar menolak cumbuan
Pak Wisnu kalau mau, tapi mengamati pandangan Pak Wisnu yang penuh wibawa dan
wajahnya yang galak tegas menghasilkan aku takluk dalam dekapan dan ciumannya.
Bukan kepanikan masalah bisnis, aku tetap sebagai seorang professional dia bisa
membedakan antara usaha dan pribadi, tapi kadang pada dasarnya aku juga target
dicumbunya.
Kulihat Pak Tiyok sudah berciuman dengan Lusi
sementara tangannya meremas memerah buah dada Lusi yang pisik itu. Pak Wisnu
kemudian menelentangkan tubuhku di kepada meja meeting, disingkapkan rokku dan
dari celah kain penutup kemaluan mini dia mulai menciumi dan menjilati vaginaku
secara gairahnya.
Tiba tiba kita dikagetkan ketukan di gerbang,
segera aku berdiri & membetulkan rok miniku serta kuambil blazerku, tapi
Peti Wisnu memberi tanda agar nggak usah dipakai. Lusi membuka pintu, ternyata
room boy yang mengantar champagne pesananku,
Lusi menerima & menyelesaikan
pembayarannya ke kamarku dan dia minta agar di depan pintu diberi kode “DO NOT
DISTURB”, sehabis mengunci pintu Lusi merintis dan menuangkan untuk abdi.
kumpulan cerita ngentot terbaru 2017
Pak Wisnu tak rencana kehilangan waktu, begitu
gapura ditutup, dia kembali memelukku lalu menurunkan tali tank top ku hingga
ke tangan, setelah meremas remas serta mencium leherku, ditariknya tank topku
hingga ke perut, oleh sebab itu terpampanglah buah dadaku lepas semua orang.
“wow, very nice breast, begitu liat, I love it” siasat Pak Wisnu lalu kepalanya
dibenamkan di antara kedua pongsu itu sambil tangannya mengepal remasnya.
Ciumannya dengan lekas berpindah ke puncak
busut dan secara bergantian dia mengulum dari satu tertinggi ke puncak lainnya.
Beserta cepat ciuman Pak Wisnu turun ke perut serta selangkanganku setelah
terlebih dulu melemparkan tank top di Tiyok dan kembali menghenyakkan (diri)
aku di meja meeting, dijilatinya vaginaku dari pulih celana dalamku.
Tiyok mendekatiku dari atas lalu menyedot
bibirku dan meremas ekses dadaku kemudian mengulum putingnya, sementara jilatan
Pak Wisnu makin menggila di vaginaku, tapi aku tak degil mendesah. Lusi sudah
melepas blazernya hingga kelihatan risiko dadanya yang montok merespons dibalik
kaos you can see ketatnya, dia cuma duduk memperhatikan kami, tidak seorangpun
menyentuh champagne yang sudah kupesan, ternyata akulah yang menjadi santapan
terlindung, bukan champagne itu. Disaat aku lagi meregang pada kenikmatan,
kembali kami dikagetkan suara handle pintu dibuka, lalu berganti dengan
kerugian.
“Dedi” teriakku panik saya tak ingin Dedi
melihatku dalam keadaan seperti ini, hendak mengurangi wibawaku dimatanya.
Kudorong kepala Pak Wisnu beserta halus, aku mencari tank top atau blazerku
tetapi terlambat, Lusi sudah menggagas dengan hati hati gerbang itu dan
masuklan Raden ayu dengan membawa laptop
& dokumen dokumennya sebelum saya sempat menutupi tubuh atasku.
Kulihat wajah Dedi terbuka terkaget kaget
melihat saya duduk di meja meeting dalam keadaan topless serta kaki di atas
taraf, sementara Pak Wisnu sedang jongkok di bawahku & Tiyok ada
dibelakangku secara bertelanjang dada. “eh ma.. ma.. maaf mengganggu” katanya
lalu berbalik ke gapura, tapi Lusi segera menghambat dan menutup kembali
gerbang itu.
“Udah duduk aja di sini” jawab Lusi sambil
menghalangi pintu tersebut dengan tubuhnya. “tapi.. akan tetapi.. tapi ini harus ditandatangani”
jawabnya belum sadar beserta apa yang terjadi. “nggak ada tapi, tanda tangan
mah gampang, sini saya Bantu” kata Lusi lalu mengambil dokumen dan netbook dari
tangan Dedi serta meletakkannya di meja penjuru ruangan di samping champagne..
“taruh di sini saja, awak lihat sendiri kan tersebut sedang sibuk” kata Lusi
sambil menarik Dedi hidup disebelahnya di sofa. Kulihat wajah Dedi masih
terbuka kaget melihat bagaimana tingkah laku lakuku. “Sudah terlambat,
persetan, apa yang terjadi terjadilah” pikirku dan kembali tengadah di meja
menuruti usul Pak Wisnu, dipelorotnya gaun mini dan celana dalamku.
Pada mulanya agak risih juga bertelanjang di
depan Tubagus tapi selanjutnya sudah tidak kuperhatikan lagi kehadiran Raden
ayu di ruangan itu begitu lidah Pak Wisnu secara cantiknya kembali menggelitik
klitorisku.
Tiyok membimbing tanganku & dipegangkan ke
penisnya yang sudah tegang, ternyata dia sudah mengeluarkan penisnya daripada
lubang resliting, tanpa menyambut lebih lama kukocok titit itu.
Pak Wisnu melepas celana dalamku dan
dilemparkannya ke arah Lusi serta Dedi, ternyata Lusi telah duduk di pangkuan
Tubagus dan mereka sedang berlaga. Pak Wisnu menarikku hidup di tepi meja,
ternyata dia masih berpakaian pasti, kubantu melepaskan pakaiannya, dan
kemudian aku jongkok di depannya, kupelorotkan celananya, ternyata dia tidak
memakai celana dalam, & wow penisnya yang menegang membuatku terpesona,
besar beserta guratan otot di batangnya menonjol dengan jelas.
Cepat kujilati kepala penisnya serta memasukkan
kepala penisnya di mulutku, kupermainkan dengan lidahku di dalam, tak tahan
diperlakukan seperti itu, Pak Wisnu menaikkanku kembali duduk di meja,
disapukannya kepala penis tersebut ke bibir vaginaku, lambat pelan mendorong
hingga merasuk semua lalu didiamkannya sejenak, maka melesaklah penis ke-2 di
hari untuk vaginaku.
cerita sex ngentot 2017
Dia memandangku dengan padat nafsu, mencium
bibirku, kemudian mulai menggoyangkan pantatnya tumbuh mundur mengocok
vaginaku, tangannya meraba buah dadaku dan kemudian wajahku dan jarinya
dimasukkan ke mulutku, kukulum & kupermainkan jarinya dengan lidahku.
Pak Tiyok mendekat kemudian meremas remas buah
dadaku, kuraih penisnya yang tetap tegang nongol dari terowongan resliting dan
kukocok sejajar kocokan Pak Wisnu. Kudengar desahan dari tempat unik, ternyata
Lusi sudah tunas telanjang di pangkuan Raden ayu sedang mendapat kuluman serta
remasan darinya di ke-2 putingnya, buah dada Lusi yang montok itu hampir
menyengkilit wajah Dedi yang padahal terbenam di celah celahnya.
Melihat hal itu, Kemas Tiyok meninggalkan kami
pergi ke ke Lusi dan Tubagus, segera dia mengulum klitoris Lusi yang merah
menyerbu berbagi dengan Dedi, memperoleh kuluman dari dua orang-orang, Lusi
sepertinya ingin teriakan tapi ditahannya dengan merongrong jarinya.
Setelah puas mengocokku dari depan sambil
menekan remas buah dadaku, Peti Wisnu memintaku berbalik, oleh karena itu aku
berdiri membelakangi dia dan tubuhku membungkuk di depan bertumpu pada meja,
kaki kananku kunaikkan dalam kursi,
Pak Wisnu meleset melesakkan penisnya di
vaginaku, dia mengocok dengan kerasnya hingga meja meeting tersebut begoyang
goyang. Dengan kapasitas seperti ini aku bisa tahu Lusi sedang duduk pada sofa
menerima jilatan Raden ayu di vagina mengulum kontol Pak Tiyok yang hidup di
sampingnya.
Kocokan Kemas Wisnu serasa menggesek seluruh
sisi dinding vaginaku, demikian nikmat hingga aku membias dibuatnya, ingin aku
rengeh karenanya tapi kutahan secara menggigit bibirku.
Terbuai sama kenikmatan dari Pak Wisnu, tanpa
kusadari ternyata Lusi, Dedi dan Tiyok ternyata sudah bergeser ke meja di
dekatku hingga saya bisa melihat dengan sungguh ada bagaimana Dedi
mempermainkan klitoris Lusi sambil mengocokkan jarinya, ternyata dia sudah
pacak juga, batinku. Sementara Peti Tiyok berada di antara saya dan Lusi,
sambil mengulum puting Lusi dia mengepal buah dadaku.
Terkaget saya ketika melihat Dedi mengusapkan
penisnya di vagina Lusi, ternyata penis Dedi demikian besar, sepertinya jauh
kian besar dari punya Kemas Wisnu apalagi Pak Tiyok, mungkin sama besar beserta
punya suamiku tapi secara bentuk yang melengkung terangkat membuatku ingin
menikmatinya, tersebut adalah bentuk penis favoritku.
cerita ngentot terbaru 2017
Sepertinya dia kesulitan mengikutkan penis
besarnya ke tempik Lusi, berulang kali dia mencoba memasukkan tapi gagal
meskipun vagina Lusi sudah bersimbah, dicoba lagi dan dicoba lagi hingga
berhasil walaupun hanya separuh, tapi Lusi sudah menggelinjang gelinjang entah
kesakitan atau ke-enak-an.
Kupegang tangannya dan dia meremasnya dengan
kuat saat Tubagus berusaha mendorong lebih di, memasukkan mili demi mili
penisnya ke dalam tempik Lusi. Sementara kocokan Peti Wisnu juga tak rontok
nikmatnya, goyangannya semakin bineka menghunjam vaginaku dari bervariasi arah
dan gerakan. Tangan kami saling meremas pada kenikmatan.
Dedi mulai menyatukan Lusi dengan perlahan
& semakin lama semakin segera, desah tertahan keluar daripada hidung Lusi,
dia kelojotan menerima kocokan Dedi walaupun pelan menurutku, sambil menekan buah
dada Lusi Dedi mulai dari mempercepat dan menyodok beserta keras.
Remasan tangan Lusi makin kencang, sekencang
kocokan Dedi padanya. “Aaauughh.. eeghh.. ss” teriak Lusi tidak dapat menahan
kenikmatan yang diberikan Dedi. “sstt” bisikku sambil menutupkan tanganku di
mulutnya, meski aku otonom sedang terbakar nafsu serta kenikmatan.
Dedi mengocok Lusi dengan penuh gairah
pretensi, buah dada Lusi yang gede bergoyang goyang liar selevel dengan
kocokannya, tapi lekas dihentikan dengan kuluman Kemas Tiyok yang sepertinya
nggak rela membiarkan buah dada tersebut bergoyang sendirian.
Kokocakan Peti Wisnu sungguh bervariasi, indah
kecepatan, arah maupun goyangannya, sungguh trampil dia di bercinta, membuatku
panas normal dibuatnya. Setelah puas mengocokku, Pak Wisnu menarik menongol
penisnya, dan digantikan secara Pak Tiyok mengocokku.
Saya berjongkok di kursi & tanganku
bersandarkan sandaran status hingga Pak Tiyok mengocokku dengan doggie style
beserta tetap menghadap ke Lusi dan Dedi dan pula Pak Wisnu yang waktu ini
berdiri di sisi Raden ayu menunggu giliran sambil mengepal dan mengulum buah
dada Lusi yang montok manantang tersebut menggantikan posisi Pak Tiyok.
Dedi mengocok Lusi makin ganas, dengan satu
tangan terangkat di pundaknya lumayan satu kaki lagi dipegang tangannya dengan
posisi terbeber pasti penis Dedi terbenam masuk ke vagina Lusi hingga menyentuh
dinding terdalamnya, dengan disertai dorongan yang keras pasti Lusi sudah biasa
terbang ke awang budak kenikmatan.
Dedi lalu menyengetkan tubuh Lusi hingga dia
menghadap ke arahku, dan kemudian dia kembali mengocoknya secara keras, buah
dada Lusi tiru bergoyang goyang seirama kocokan Dedi. “gila hebat pula ini
anak” batinku.
Kocokan Pak Tiyok tak terlalu kuperhatikan
karena setelah memperoleh Pak Wisnu punya Kemas Tiyok tidaklah terlalu berasa
meski aku bisa mereguk sedikit kenikmatan yang bertentangan, dengan melihat
bagaimana Tubagus memperlakukan Lusi aku mampu dengan cepat bergairah balik,
maka kugoyangkan pantatku menentang gerakan Pak Tiyok, secepat kocokan Dedi
pada Lusi, aku begitu horny dibuatnya, sambil berharap supaya Raden ayu tidak
orgasme di tempik Lusi terlebih dahulu agar aku bisa menikmati semburan
pertamanya.
cerita orang ngentot 2017
Sambil menunggu keadaan yang belum juga
dikasih Dedi, Pak Wisnu mengusik buah dadaku dan tangan satunya meremas buah dada
Lusi yang lebih montok seolah hendak membDedingkan, kedua tangannya meremas dua
buah dada yang berlainan bentuk dan standar.
Aku sudah khawatir galau kalau ternyata Dedi
merandau spermanya di vagina Lusi terlebih dahulu, karena telah cukup lama dia
mengocokkan penisnya ke vagina Lusi, sudah setengah jam kian. “gila kuat juga
si Dedi ini” batinku.
Waktu ini Dedi mengocok Lusi beserta posisi
doggie di bagi kursi, meniru posisiku sampai kami saling berhadapan, tetek Lusi
yang besar menjemur dan bergoyang dengan indahnya ketika Dedi mengocoknya,
Peti Wisnu yang masih menyukai giliran dari
Dedi hidup di meja antara kita, hingga kami bisa mengulumnya secara bersamaan
antara kuluman dan jilatan. Lusi mengulum maka aku menjilati sisanya begitu
juga sebaliknya, dua menceletuk di satu penis.
Memperoleh perlakuan seperti itu dari 2 wanita
cantik seperti saya dan Lusi membuat Kemas Wisnu merem melek, tangannya menekan
rambutku juga rambut Lusi. Sepertinya Lusi sudah dapat merasakan nikmatnya
penis Tubagus yang besar itu terlintas dia bisa membagi pemfokusan dengan
kuluman pada titit Pak Wisnu.
Dedi menyarak kocokannya dan menyerahkan Lusi
ke Bos-nya dan itu bertukar tempat, Dedi menyelesaikan posisi pada mulut Lusi
setelah terlebih dahulu melegarkan kursi Lusi menjauh dariku, kecewa juga aku
dibuatnya karena tidak bisa merasai penis Dedi itu, ingin minta tapi masih
tersedia perasaan segan atau pangkat. Masih bisa kulihat secara lebih jelas
betapa nikmatnya penis Dedi itu sampai Lusi mengulum dengan ganasnya meski tak
bisa membenamkan semuanya.
Aku yakin Lusi kurang bisa menikmati Peti
Wisnu setelah merasakan kontol Dedi. Kocokan Pak Tiyok tidak kuperhatikan lagi,
tetapi aku lebih menikmati kuluman Lusi pada penis Raden ayu itu meski Pak
Tiyok mulai melakukan variasi gerakannya, tangannya mengelus punggung serta
buah dadaku, dia kemudian memutar kursi hingga Saya dan Lusi berjejer, akan
tetapi Dedi malah menggeser tubuhnya ke sisi lain sekiranya menjauhiku.
ngentot cerita 2017
Pak Wisnu mengepal buah dadaku sambil merencah
Lusi, sementara Pak Tiyok meremas buah dada Lusi serta mengocokku dan Dedi
menekan remas buah dada montok yang satunya dari sisi yang lain, kini Lusi
mendapat pelayanan dari tiga orang, provisional aku menginginkan Dedi tetapi
dia selalu menghindariku sepatutnya dia segan menyentuhku.
“come on Dedi, satu remasan atau satu kuluman
sekadar darimu, I need you” jerit batinku tapi meleset rasa gengsi sebagai
Kepala terhadap dia masih menjulung. Dedi berciuman dengan Lusi sambil
tangannya tetap mengepal buah dadanya, aku panas hati melihatnya, bahkan ketika
Kemas Wisnu dan Pak Tiyok bertukar tempat,
Dedi uniform tak mau beranjak di arahku.
Kembali aku merekam kocokan dari Pak Wisnu, oh much better than before,
kurasakan kenikmatan balik dari Pak Wisnu, ouh betapa nikmatnya sodokan &
kocokan beliau jauh kian nikmat dibDeding dengan Peti Tiyok tadi, kini saya
kembali tenggelam dalam kesedapan birahi. Tapi itu tidak berlangsung lama
ketika Kemas Wisnu dan Pak Tiyok bertukaran tempat lagi, terlintas tiga kali.
Tak lelet kemudian ketika Pak Wisnu sedang
keras kerasnya menyodokku, kembali aku dibuat jijik pada Lusi saat Peti Tiyok
dan Dedi mengesak tempat, Lusi sudah memperoleh kocokan Dedi untuk ke-2
kalinya, kepalanya mendongak serta tubuhnya menggeliat ketika Tubagus
memasukkan kembali penisnya akan tetapi tak lama setelah tersebut dia sudah
mulai mengulum penis Pak Tiyok. Kemas Wisnu kembali meremas meremas buah dada
Lusi sambil mengocokku tapi Dedi tak target melakukan hal itu padaku, dia tetap
serius menyatukan Lusi sampai berulang kali dia menggeliat ketika Dedi
mengocoknya dengan keras. “Lusi sudah biasa mendapatkan tiga penis, dalam mulut
maupun vagina, tetapi aku baru dua, itupun kurang memuaskanku” teriak batinku.
Kupandangi wajah Dedi tatkala mengocok Lusi
begitu jangak dan cool, expresinya bukan berubah seperti biasa saja hanya
keringatnya yang menetes mengguyur tubuhnya yang atletis tersebut sehingga
makin sexy. Belum sekalipun Dedi menyentuhku, entah dia mau menghukumku ataupun
karena segan, aku tidak tahu.
Kuhibur diriku beserta berkonsentrasi pada
kocokan Peti Wisnu, aku tak rencana tersiksa terlalu lama menunggu Dedi, maka
kugerakkan pinggangku mengimbangi Pak Wisnu & hasilnya sungguh luar biasa,
dia bergerak semakin liar serta akhirnya tak bisa menetap lama, maka
menyemprotlah spermanya ke vaginaku dengan kencangnya, kurasakan denyutan yang
muluk dari penisnya di dalam vaginaku seakan menghantam dinding rahimku.
Bersamaan dengan semprotan Kemas Wisnu, ternyata Pak Tiyokpun menyemprotkan
spermanya di muka Lusi, sperma itu menyemprot kemana mana baik di lubang, wajah
dan sebagian di rambutnya.
cerita nyata ngentot 2017
Pak Wisnu memukau penisnya yang sudah luwes
begitupun dengan Pak Tiyok, aku belum mencapai orgasme, hanya satu penis yang
masih berdiri yaitu Raden ayu, akhirnya aku harus menundukkan gengsiku yang
dari tadinya mencegahku.
Kuhampiri Dedi yang sedang menyocok Lusi,
daripada belakang kupeluk dia sampai tubuh telanjangku menempel pada
punggungnya, keringat kami terpadu, aku elus dadanya yang bidang berbulu.
Sesaat dia menghentikan gerakannya tapi lalu dilanjutkan kembali dengan kian
keras.
Merasa belum merekam respon darinya, aku
terbenam ke depan, kujilati klitoris dadanya sambil mengelus tas bolanya, Dedi
masih wajar tak mau menyentuhku sekiranya makin cepat mengocok Lusi, maka
kupegang tangannya & kuletakkan di buah dadaku, kugosok gosokkan, barulah
dia mulai merespon dengan remasan halus tanpa berhenti merencah Lusi, lalu
kucium bibirnya, tanpa kuduga dia tepat memegang kepalaku dan diciumnya bibirku
dengan penuh ingatan, full of passion, diantaranya orang melepas rindu repot,
mungkin dari tadi Tubagus memang menginginkanku tapi bukan berani.
Ciuman pada bibirku yang penuh nafsu tidak
menghentikan kocokan pada Lusi, lalu turun ke leherku sebagai sasaran
selanjutnya serta berhenti di kedua putingku. Dengan penuh nafsu & dengan
liarnya dia mengulum, menjilat, menyedot dan menekan remas puting dan ekses
dadaku. Ouuhh aku menggeliat dalam kenikmatan yang menawan.
Konsentrasiku terganggu ketika kudengar
teriakan dari Lusi yang sedang mencapai kenikmatatan terkenal, dia mengalami
orgasme secara hebatnya, terlihat badannya berputar hebat dan kepalanya
digoyang goyangkan seperti orang yang kesetanan, beberapa detik lantas tubuhnya
melemas di kepada kursi dengan napas terpenggal putus.
Bersamaan dengan ditariknya penis dari vagina
Lusi, dia mendorong tubuhku di bawah lalu disodorkannya titit besar itu ke
wajahku, agak ragu sejenak akan tetapi kemudian tanpa membuang saat lebih lama
kukulum pula penis anak buah kepercayaanku tersebut, seperti dugaanku ternyata
saya tak mampu mengulum kontol itu semuanya, lalu kukocok pelan, aroma dari
tempik Lusi tercium olehku tetapi tak kupedulikan, Dedi memiliki kepalaku dan
mengocokkan penisnya di mulutku dengan hidup tanpa aturan, hampir aku tak mampu
bernafas.
Lusi sudah hidup di antara Pak Tiyok serta Pak
Wisnu, kemudian Raden ayu memintaku duduk di taraf, dipegangnya kedua kakiku
& dipentangkannya, kuraih penis raksasa yang dari tadi kuimpikan, kusapukan
di bibir vaginaku dan kuarahkan masuk, ternyata Dedi tak mau terlalu lama
bermain main dalam luar, dengan keras pada sodoknya penis besar tersebut masuk
ke vaginaku.
cerita ngentot baru 2017
“OOUUGGHHh” teriakku spontan lalu kututupi
mulutku dengan tangan lalu melotot ke arahnya. Vaginaku terasa penuh hingga
saya tak berani menggerakkan tubuhku, tapi Dedi seperti tidak peduli, langsung
mengocokku beserta cepat dan keras, kurasakan penisnya menggesek seluruh
benteng dan mengisi semua liang di vaginaku, begitu nyaman hingga seakan aku
rugi layang dalam kenikmatan birahi yang tinggi. Kakiku kujepitkan di
pinggangnya, kedua tangannya meremas dengan keras ke-2 buah dadaku dan
mengandam ringan putingku sambil menyerang bibirku dengan ganasnya.
Demikian liar dan ganas dia mencumbuku seakan
menumpahkan seluruh dendam yang lama tesimpan, kocokannya yang keras seakan
mengaduk aduk vaginaku. Kulawan gerakannya dengan menggerakkan pinggulku secara
acak, dan saya mendapatkan kenikmatan yang keluar.
Entah sudah berapa lambat kami bercinta di
status hingga dia memintaku untuk rebah di karpet dasar ruangan, lalu segera
dia menyetubuhiku, tubuh atletisnya menyepit tubuhku sambil pantatnya sepi naik
mengocok vaginaku, ciumannya sudah menjelajah ke semua wajah dan leherku tanpa
sedikitpun bagian yang terlewatkan.
Aku mengagumi kekuatan rangka Dedi yang begitu
kuat, dinginnya AC tak mampu menekan peluh kami sudah berlinang di seluruh
tubuh. Kuraih kesenangan demi kenikmatan dari pada setiap gerakan Dedi di bagi
tubuhku.
Selanjutnya kami merangkup, kini Dedi
telentang serta aku duduk di atasnya, secepatnya kugoyangkan pantatku
menyatukan penis Dedi, goyanganku kubuat tidak aturan dan penuh variasi hingga
dia merongrong bibirnya, dipandanginya wajahku, dan kemudian dia kembali
meremas risiko dadaku dengan kerasnya, tanpa kusadari ternyata Pak Wisnu sudah
berdiri di sampingku dan menyodorkan penisnya di mulutku, kugapai dan sinambung
kukulum dengan gairahnya serta tetap menggoyang pantatku.
Peti Wisnu ternyata tak target diam saja, dia
masuk mengocokkan penisnya di mulutku sambil memegangi kepalaku. Tidak mau
kalah Dedi lalu ikutan menggoyangkan pinggulnya terlintas kami seolah berpacu
mengait kenikmatan birahi.
Dedi kemudian duduk hingga tubuhku bertandang
dalam pangkuannya, kujepitkan kakiku di pinggangnya sambil uniform
menggoyangkan pantat tanpa melepas kocokan mulutku pada titit Pak Wisnu, Dedi
menjilati seluruh leher dan dadaku, disedotnya putingku dengan rusuh, kurasakan
gigitan gigitan imut di sekitar buah dada & putingku tapi tak kuperhatikan.
kumpulan cerita ngentot terbaru 2017
Akhirnya kurasakan tubuh Tubagus menegang dan
sedetik lantas kurasakan kepala penisnya mengembung memenuhi rongga dalam
vaginaku lalu menyemprotkan spermanya, selama gigitan dan sedotan dalam dadaku
terasa semakin longgar, denyutannya membuat aku tumpur melayang tinggi hingga
ke klimaks kenikmatan, maka akupun orgasme saat penis Dedi padahal berdenyut
dengan hebatnya pada vaginaku,
Kami sama tentu menggapai orgasme dalam ruang yang
relatif bersamaan, tubuhku sudah mulai melemas akan tetapi penis Pak Wisnu
sedang di tanganku, maka kukeluarkan kemampuanku untuk segera menutup kemauan
Pak Wisnu lalu masih tetap duduk dalam atas Dedi, tangan Raden ayu masih
meremas dengan sosial kedua buah dadaku, tetapi konsentrasiku hanya tertuju di
Pak Wisnu, tak lelet kemudian berdenyutlah penis Kemas Wisnu di mulutku, tidak
kurasakan cairan sperma tampak dari penis itu, seharga denyutan denyutan ringan
sampai melemas dengan sendirinya.
Saya terkulai lemas di kepada tubuh Dedi, anak
buahku itu, dan dia menjawab dengan ciuman dan belaian di punggung telanjangku,
kurang lebih saat kemudia aku tersadar dan berdiri menjauhinya, hidup kembali
di kursi. Lusi memberikan teh hangat, abdi semua masih telanjang, tetap
kurasakan seakan penis Tubagus masih mengganjal vaginaku.
Segar aku sadari ternyata terdapat empat titik
memerah tempat gigitan Dedi pada puncak dan sekitar buah dadaku, kulirik Dedi
tapi dia tidak memperhatikan. Jarum weker menunjukkan pukul 13: 30, ketika kami
menandatangani prasetia itu dalam keadaan terbuka, sambl memangkuku Pak Wisnu
menandatangani lembaran itu serta di atas pangkuan Peti Wisnu pula aku
menandatanganinya. Sementara Pak Tiyok serupa saksi, ikut menandatangani wasiat
itu sambil memangku Lusi yang masih telanjang.
“Alangkah asiknya kalau kita dapat makan siang
bersama serta telanjang” usul Pak TiyokAku hanya tersenyum menanggapi usulan
nakal Pak Tiyok, kukenakan kembali pakaianku meski tanpa celana dalam karena
diminta Kemas Tiyok yang masih wadat itu. Tak lama lalu kami semua sudah
berpakaian lengkap, kubereskan dokumen yang berserakan di lantai mau pun meja
dan kuberikan seluruhnya ke Dedi. Dan selesailah official meeting hari
tersebut.
Sebenarnya aku tak rencana mencampur adukkan
antara dagang dan kesenangan seperti ini, segar pertama kali terjadi. Awal
usaha yang di awali serupa ini terus terang membuat aku tegak, tapi apa bedanya
secara para bisnisman lainnya yang memberikan wanita cantik untuk dapat
mendapatkan proyek, toh proyek itu jalan pula.
cerita orang ngentot 2017
Setelah makan siang, saya dan Dedi mengantar
itu hingga ke lobby dan disanalah kami berpisah, Aku & Dedi naik ke atas,
tidak ada pembicaraan sepanjang sendi ke kamar meskipun pada lift Cuma kami
berdua, suasana menjadi kaku, sesuatu seperti inilah yang tidak saya inginkan.
“Dedi apapun yang sudah terjadi adalah tidak
sempat terjadi, tolong camkan tersebut demi kebaikan kita semua” kataku pada
Dedi lalu mengecup bibirnya, sebelum dia masuk kamarnya.
Dan kita kembali ke Jakarta serupa mana tidak
terjadi zat kecuali kenangan indah.
Saya tidak pernah bisa menggenapi kata kataku
sendiri sebagaimana yang aku pesan dalam atas, karena bercinta beserta Dedi
terlalu nikmat untuk di tinggalkan.
EmoticonEmoticon