Perkenalkan namaku Tamara (nama samaran). Aq tinggal di
Bogor. Aq baru saja menyelesaikan study S1 ku. Aq ingin membagikan kisah kelam
masa laluku dgn temanku. Ya bukan sekedar teman. Dulunya dia adalah pacarku.
cerita sex nafsu perawanCerita Seks Aku Dan Nafsuku
Awal kejadian ini saat bulan ramadhan 2012 silam. Aq mulai
akrab dgn salah satu teman SMA ku. Dia seumuran dgn diriku. Aq baru saja
beberapa hari akrab denganya. Kenapa? Karena aq mengenyam study di sekolah
berasrama. Jadi wajar saja ketika lulus kami baru saja akrab.
Cerita sex terbaru, Kedekatanku ini berawal ketika Irfan
mulai menyapaku ketika kami bertemu di acara buka puasa bersama. Kala itu dia
mehampir dan menegur diriku. Kusapa balik dirinya. Sampai akhirnya kamipun
terhanyut dlm obrolan-obrolan ringan. Lalu kami salig bertukar nomer hp. Dan
sejak saat itu kami intens berkomunikasi melalui aplikasi chatting yang sangat
populer.
Kedekatanku denganya membuat kami saling bertanya soal
kabar. Mulai dari basa basi ringan hingga sebuah obrolan melalui telpon. Ketika
menelpon, waktu yang kami butuhkan tak cukup sebentar. Pasti membutuhkan waktu
2 sampai 3 jam. Lama memang, tp begitulah kami. -cerita hot-
Setelah sebulan intens berkomunikasi denganya, kini aq
merasakan nyaman ketika bersama dia. Aq rasa aq sedang jatuh hati padanya.
Karena ketika dia tak memberikan kabar, aq merasa rindu. Namun aq tak berani
memulai sebuah percakapan itu.
Lama sdh kami hanya berkomunikasi lewat ponsel. Akhirnya
datanglah momen yang ditunggu tunggu. Irfan mengajakku bertemu. Akhirnya aq
iyakan ajakannya.
Aq sdh datang di tempat yang disepakati. Aq menunggunya sdh
10 menit. Mungkin jalanan macet. Aq mencoba untuk sabar menunggu kehadirannya.
Walau sebenarnya aq sangat rindu. Dan ya, itu dia datang dgn motor putihnya.
Lalu kami pergi ke arah cipanas menuju Taman Bunga Nusantara.
Cerita mesum hot, Sampai di sana tak begitu lama. Karena
jalanan tak begitu padat. Kamipun masuk menikmati taman taman yang indah.
Mengelilingi setiap tempat indah di sana. Sampai akhirnya menuju sebuah taman
labirin. Kami berjalan dari 2 sisi yang berbeda dan berharap bisa bertemu
ditengah labirin tersebut. Aq mulai memasuki labirin itu. Aq mencari jalan dan
menebak nebak jalan ke arah tengah. Bukan karena ingin sampai di tengah lebih
awal. Tp karena memang aq rindu dgn dirinya. Aq merasa tak bisa jauh dari
dirinya.
Selang 5 menit berlalu akhirnya kami bertemu ditengah. Dia
mendatangiku dan memegang kedua tanganku. Ah indahnya siang itu. Irfan menarik
tanganku dan mendekatkan badanku ke arah badannya. Kami saling berdekatan.
Jantungku berdegup menjadi lebih cepat. Karena ini pertama kalinya aq
mendekatkan diriku ke lawan jenisku. Indah rasanya seperti ini. Tak ingin aq
menjauh darinya. Sampai akhirnya aq terkaget ketika bibirnya mendarat tepat
dibibirku. Dia menciumku. Aq kikuk dibuatnya. Pipiku memerah. Menahan rasa malu
dan indahnya bercumbu.
Dia mencoba membuka rongga bibirku. Namun aq masih bingung.
Aq masih merapatkan kedua bibirku. Dia sepertinya begitu antusias berusaha.
Sampai akhirnya aq terhanyut dan membuka bibirku. Dan disitulah terjadi my
first kiss. Bibir kami saling berpagutan. Menikmati indahnya dunia dibawah
teriknya sengatan matahari. Walau panas, bagi kami ini adalah hari yang indah.
Aq masih merasakan indahnya ciuman pertama itu. Masih saling
berdekatan dan masih saling balas ciuman. Lalu aq dikagetkan ketika tangannya
mendarat di dadaku. Ya, tepat dikedua toketku. Aq sontak melepas ciuman itu dan
menolak tangannya berada di dadaku.
“Apa-apaan sih kamu?! ngga boleh nakal tangannya!! Awas kalo
nakal lagi!!” Aq memperingatkannya sambil sedikit emosi.
“oke maaf. My bad” jawabnya singkat.
Aq masih merasa kaget dgn kejadian tadi. Kaget ketika ada
orang yang berani memegang toketku. Namun aq merasakan hal yang berbeda.
Seperti ada sesuatu yang mengalir dgn cepat ketika toketku dipegang. Aq
merasakan sedikit senang namun marah. Ah susah untuk dijelaskan. Yang pasti aq
marah.
Kemudian dia mendekatkan kembali bibirnya ke arah bibirku.
Kami berciuman kembali. Kali ini lebih nafsu dan bersemangat. Aq senang ketika
berciuman. Semua penat dan pusing dikepalaku hilang.
Lima menit sdh mungkin kita ciuman. Tangannya sopan tak
menyentuh dadaku. Kini aq malah menanti untuk disentuh. Kenapa?? Kenapa ini
bisa terjadi?? Baru saja aq memarahinya. Namun aq menanti tangannya mulai nakal
lagi. Aq tak mengerti bagaimana perasaanku saat itu. Aq bingung sekalu. Tapu aq
menginginkan dadaq disentuh lagi.
Lama aq menanti dadaq disentuh. Akhirnya tangannya kembali
bergerilya. Tangannya meraih kedua toketku. Aq tak bereaksi menahan tangannya
lagi. Aq bebaskan dia untuk menjamahi dadaku. Dia meremas dadaku. Aq mulai
merasakan sesuatu yang belum pernah aq rasakan. Nikmat sekali. Seluruh aliran
darahku seolah naik ke otak lalu turun lagi. Badanku bereaksi menikmati cara
dia menyentuh dadaku. Sesaat kemudian dia melepas bibir dan tangannya dari
diriku sambil berkata,
“cari tempat yang agak nyaman yuk biar lebih enjoy” ucapnya
memecah hening.
“Lah ini kan dah nyaman den. Kurang nyaman gimana lagi?”
Jawabku dgn nada sedikit meninggi karena sedikit kecewa.
“Kalo di sini masih bisa ketauan orang. Kalo di ruang
tertutup kan enggak” lanjutnya menjelaskan.
“Tempat tertutup yang gimana maksutnya?” Aq bingung.
“Ya kayak villa gitu kan tertutup”
“Kalo divilla jadi fitnah Fan.” Aq menjawab sekenanya.
“Ngaa bakalan jadi fitnah. Ngga ada yang kenal kita kok”
jawabnya meyakinkanku.
Aq mengiyakan saja karena masih penasaran dgn rasa yang
kurasakan tadi.
Akhirnya kami menuju kesuatu tempat yang Irfan maksud. Dia
menjalankan motornya ke arah lokasi yang bertuliskan “villa kamar disewakan”.
Kami dipandu dgn seorang laki-laki paruh baya menuju villa tersebut.
Singkat cerita kami berdua sdh berada di dlm kamar yang
cukup besar. Aq baru tahu kalau villa kamar itu ya hanya kamar yang disewakan.
Selama ini bayanganku villa adalah sebuah rumah untuk disinggahi. Kamar yang
kami tempati cukup bersih. Sepreinya putih bersih dgn kamar mandi di dlm, serta
ada TV berukuran 21 inch.
Aq duduk di pinggir ranjang. Aq kikuk. Bingung. Karena ini
adalah pertama kalinya aq berada di kamar berduaan dgn seorang lelaki yang
bukan muhrim. Aq tak tau harus bagaimana. Tp sdh terlanjur. Kami sdh masuk ke
dlm kamar itu. Irfan menuju kamar mandi. Entah apa yang dia lakukan. Aq masih
terdiam dipinggiran ranjang.
Tak lama Irfan keluar. Irfan memakai celana pendek sekarang.
Celana panjangnya sdh terbuka. Aq semakin tak karuan. Aq bingung dan semakin
tak menentu. Dia duduk disebelahku. Bertanya kepadaku,
“kamu pernah ciuman sebelumnya?”. Pertanyaan yang sangat
mudah dijawab.
Namun lidahku kaku. Aq malu menjawab pertanyaan itu. Aq
hanya bisa menggelengkan kepalaku. Irfan mengerti maksudku. Hffft. Syukurlah
dia mengerti.
Irfan memegang wajahku. Dia menolehkanku kearah wajahnya.
Kami mulai ciuman lagi. Kali ini aq merasa canggung namun lebih nyaman ketibang
tadi di sebuah taman. Tak butuh waktu lama untuk Irfan agar aq merasa sangat
nyaman tanpa canggung. Kali ini aq sdh sedikit lebih lega. Ciuman kami saling
penuh nafsu. Tangan Irfanpun mulai bergerilya lagi ke dadaku. Akupun mulai
terhanyut dlm suasana yang dibuatnya. Irfan terus meremas kedua toketku. Dia
lihay sekali dlm hal ini. Fikirku ini bukan pertama kalinya dia menjamahi tubuh
wanita. Karena dia terlihat begitu hebat.
Ciuman kami semakin panas. Tangannya jg semakin bernafsu.
Sampai aq tak sadar kalau tangannya sdh berada di dlm gamisku. Aq tersadar
ketika kaitan BH ku terlepas. Lalu aq melepas bibirnya. Aq tertunduk kaku.
Serba salah. Karena aq tahu. Jika diteruskan pasti akan semakin memanas.
Irfan mencoba buka kerudung pink ku. Aq sedikit menolak.
Namun dia berhasil merayuku. Dgn alasan “gerah nanti kalo ga dibuka neng”.
Akhirnya dia berhasil membuka kerudungku. Malu rasanya membuka aurat di depan
pria yang bukan muhrimku. Namun aq sdh berada di dlm bersamanya.
Dia mulai membawaku ke dlm suasananya lagi. Bibir kami
saling berpagutan kembali. Aq merasa lebih bebas. Karena kerudungku sdh
terlepas. Ditengah asyiknya aq menikmati ciuman dan toket yang diremas, Irfan
berkata.
“Gamisnya dibuka aja neng. Lecek nanti.” -cerita hot-
Aq yang sdh terbawa nafsu birahi menuruti saja perkataannya.
Malahan rokku otomatis aq buka. Karena di dlm rok aq masih memakai celana
panjang. Jadi sekarang hanya tersisa kaos dan celana panjangku.
Aq direbahkan oleh Irfan. Dia mencium bibirku. Kaos hitamku
sdh melesat sampai kedada. Kini toketku terlihat jelas olehnya. Karena kaitan
bh ku pun sdh berhasil ia lepas. Sesekali mulutnya menjilat dan menghisap
puting susuku. Aaaaah. Nikmatnya. Aq suka dgn hal itu. Sampai akhirnya aq
menahan kepalanya agar terus menghisap puting susuku. Kedua puting susuku
dihisapnya. Aq sdh sangat nafsu. Libidoku naik.
Kini aq baru tersadar. Kaus dan bh yang menutupi bagian atas
tubuhku sdh terlepas. Aq sdh setengah telanjang. Namun sdh terlanjur nafsu. Aq
tdk menolak hal itu. Tp malah menikmati semua service yang ia berikan. Ketika
aq melihat ke arah dirinya, ternyata ia telah membuka kaos dan celana
pendeknya. Kini ia hanya memakai sehelai celana dlm dgn sesuatu yang mengeras
di dalamnya. Aq deg degan. Tp menikmati.
Irfan berhenti sejenak dan duduk sembari berkata,
“kamu suka ngga sama yang tadi?” Aq hanya mengangguk tanda
suka akan hal itu. Lalu dia melanjutkan,
“aq mau jg dong di kasih perlakuan yang sama. Hehehehe”
“Aq ngga tau harus gimana. Aq bigung” jawabku sambil
menunduk.
“Ini anuku dihisap jg sama kaya punya kamu” dia betkata
sambil menunjuk ke arah sesuatu yang keras dibalik CDnya.
“Aq malu Fan.” Jawabku singkat.
Irfan lalu membuka celana dalamnya dan itu berarti kini
Irfan tak berpakaian sehelaipun didepanku. Aq tak berani melihat kearah
dirinya. Lalu tanganku dituntuk menuju kemaluannya. Dan aaaaah. Tanganku
memegang sesuatu yang belum pernah aq pegang dan lihat sebelumnya. Lalu aq beranikan
diri untuk melihat. “Waaaah besar sekali” fikirku dlm hati. Karena selama ini
aq hanya melihat kemaluan keponakanku yang berusia 2 tahun.
“Kamu masukin ini kemulutmu sambil dihisap. Terus tangan
kamu sambil ngocok ngocok.” Dia mencoba memberitahukanku.
Lalu aq mencoba memasukan benda itu ke dlm mulutku. Jijik
rasanya. Namun ketika sdh berada dimulut, rasa jijik itu hilang. Aq seperti
ngemut sebuah permen besar. Tak butuh waktu lama bagiku untuk terbiasa melayani
dirinya. Kini aq sdh mengerti cara melayani dia.
Selang 5 menit dia memintaku berhenti. Padahal aq sdh sangat
menyukai hal itu. Huh.
“Aq buka ya celana kamu” pintanya.
Aq terdiam tak menjawab perkataannya. Nafsuku sdh
dipuncaknya. Namun akal sehatku masih menolak permintaan itu. Nafasku memburu.
detak jantungku bertambah kencang. Aq merasakan antara malu, takut, dan
penasaran. Semua bercampur aduk menjadi satu.
“Boleh ya?” Dia bertanya lagi.
Tp aq masih belum sanggup menjawab permintaannya. Aq masih
disebelahnya. Dgn posisi merebahkan badan dan bagian atas tubuhku terbuka tanpa
penutup. Sesekali aq melirik ke arah kemaluannya. Masih sangat kencang. Bagian
atas kemaluannya dipenuhi bulu bulu tipis. Sepertinya dia sangat merawat bagian
vital itu.
“Mau ngapain buka celana?” Aq bertanya soal keinginannya
itu.
“Ya biar kamu ngga ribet pake celana panjang. Kan masih ada
celana dlm mu yang menutupi” dia mencoba menjelaskan.
“Tp jangan celana dlm ku jg ya kamu buka” aq menjawab
sekenanya.
Setelah mendengar ucapanku barusan, Irfan langsung membuka
celana panjangku. Dia buka kaitan atas celana dan menurunkan resleting
celanaku. Sungguh sangat tdk kuduga aq mampu melakukan itu. Saat dia menurunkan
celana, kubantu dia dgn menaikkan bokongku agar celana itu tak sulit dibuka.
Kini aq hanya ditutupi sehelai celana dlm warna putih. Diriku canggung sejadi
jadinya. Aq tak dapat menahan rasa malu itu. Kupeluk dirinya sambil berbisik,
“plis jangan kasih tau orang kita pernah begini ya”. Dia
mengangguk tanda setuju.
Sesaat keadaan menjadi hening dan canggung bagiku. Aq masih
memeluknya. Bersandar pada tubuhnya membuat diriku sangat nyaman. Sampai aq
merasakan toketku mulai diremasnya kembali. Toket kananku diremas dgn tangan
kirinya. Aq menjadi bernafsu kembali. Kuarahkan bibirku kearah bibirnya. Kami
saling bercumbu siang itu. Tubuh kami sangat dekat. Hanya sehelai celana dlm
putihku yang masih menyisakan jarak antara tubuh kami.
Nafasku semakin memburu. Libidoku naik lagi. Tangannya masih
sangat telaten menjamahi bagian dadaku. Aq sangat terbawa suasana saat itu.
“Oooohhhhhh” aq hanya sanggup mengerang merasakan serangan
darinya.
Sekarang mulutnya mengarah ketoketku. Dia jilat seluruh
bagian dadaku. Membuatku menjadi bergejolak. Dia tak langsung mengarah ke
putingku. Masih bermain main disekitar gundukan dadaku. Aq semakin bernafsu.
Kuarahkan mulutnya ke puting susuku. Dia langsung menyerobot dan menghisap
kedua toketku. Sepertinya dia mengerti apa yang kumau. Bibirnya menjamahi toket
kiriku. Tangan kirinya masih asyik bermain main di toket kananku. Aq sdh tak
lagi memakai akal sehatku. Semuanya seolah lenyap ditelan nafsu yang menggebu.
Tangan kirinya mengelus elus perutku. Membelai setiap inch
dari bagian atas tubuhku. Semua sentuhannya membuat memekku berdenyut.
Kurasakan celana dlmku mulai basah. Aq bingung. Karena sepertinya yang keluar
agak lengket. Aq semakin bersemangat dgn segala perlakuanya. Lalu tangan
kirinya menyentuh memekku yang masih ditutupi oleh selembar cd. Dia menyentuh
dgn lembut memekku dari luar cd. Aq makin tak karuan. Semua gelora nafsu
menjadi semakin naik.
Tangan kirinya mencoba menyusup dari atas bagian cdku. Aq
deg degan.
“Apa yang akan dia lakukan?” Pikirku dlm hati.
Namun tak bereaksi menahan pergerakan tangannya. Ya! Kini
tangannya sdh berhasil masuk dan menyentuh bibir memekku. Tubuhku gemetar.
Gemetar karena merasakan sensasi yang sangat luar biasa. Ini adalah pertama
kalinya memekku tersentuh dgn orang lain. Terlebih dgn seorang pria. Sentuhannya
membuatku merasakan denyutan di memekku semakin kencang.
Aq masih merebah di sebelah kanan dirinya. Dia menahan
tubuhnya dgn sikut kanannya. Dia miringkan badannya kearahku. Bibirnya mencium
bibirku lagi. Tangan kanannya mencoba meraih toket kiriku. Tangan kirinya masih
asik menjamahi setiap senti dari selangkanganku. Aq merasakan hari yang indah
saat itu. Indah sekali.
Tangan kirinya kini berusaha menurunkan celana dlmku. Aq tau
dia menginginkanku bugil. Karena otak warasku sdh kalah dgn segerombolan nafsu,
aq kalah. Celana dlmku sdh terbuka. Kini aq tak lagi tertutupi benang
sehelaipun. Tubuhku kini sdh jelas terlihat. Tak ada lagi malu, tak ada lagi
pembatas, hanya nafsu dan fikiran untuk menikmati hari berduaan saat itu.
Dia menuju pinggir ranjang. Dia terduduk dan melihatku tanpa
busana seraya berkata, “kamu cantik banget. Janji jangan ada lagi pria yang
menyentuh dirimu ya selain aq. Akupun akan janji kepadamu” aq hanya mengangguk
tanda setuju.
Dia berlutut di pinggir ranjang. Aq terus memandanginya. Aq
menunggu apa yang akan dia lakukan. Irfan menarik kakiku. Tubuhku bergeser
hingga bokongku berada tepat dipinggir ranjang. Dia membuka kedua pahaku. Aq
gemetar. Aq tau dia akan mengarah ke memekku. Memek yang baru terlihat oleh
dirinya. Dan dialah yang pertama kali memegang kemaluanku itu.
Lidahnya menjulur kearah bibir memekku. Aq menahan nafas
sejenak serta menutup kedua mataku. Aq tak berani melihat yang ia lakukan.
Akhirnya cess!! Ujung lidahnya mendarat tepat di sana. Aq dapat merasakannya. Astaga
apa yang telah aq lakukan. Aq membiarkannya menjamahi bagian paling vital dari
diriku. Namun tak dapat aq melawan serta menolak.
Kemaluanku terus disapunya menggunakan lidah. Bulu yang
kucukur halus pasti membuatnya lebih mudah melihat dgn jelas kemaluanku itu. Aq
masih memejamkan mataku. Diam tak bergeming. Hanya menikmati sapuan lidahnya.
Lidahnya terkadang mencoba menerobos masuk ke dlm kemaluanku. Tubuhku merasakan
sensasi yang sangag luar biasa. Aq belum pernah merasakan itu sebelumnya.
Sungguh itu adalah hal terindah yang pernah kurasakan.
Kini ia sdh menegakkan badannya. Aq tersadar dan melihat
kearahnya. Kulihat dia memegang batang keras kemaluannya. Aq tau dia akan
mencoba menerobos masuk ke dlm memek imutku. Aq mau. Aq takut. Aq senang namun sedih.
Semua bercampur aduk. Dia mendekatkan ujung kemaluannya ke bibir memekku.
Semakin dekat kemaluannya semakin aq menjadi deg degan.
Ujung kemaluannya sdh tepat berada di depan belahan daging
berwarna pink. Dia terdiam tak melakukan apa apa. Hanya menempelkan kemaluannya
saja. Lalu dia berucap,
“boleh ya?”. Aq hanya memejamkan mata tak menjawab.
Fikiranku sdh terbang jauh merasakan indahnya kegiatan terlarang ini.
Aq merasakan ada yang mencoba menekan masuk ke dlm memekku.
Ternyata dia beranikan diri untuk meneruskan apa yang diperbuatnya. Aq tegang.
Perlahan namun pasti, tekanan itu semakin berasa. Terasa seperti sdh mulai
membuka kedua belahan mungil itu.
“Oooohhhhhh” aq mengerang kenikmatan.
Klitorisku disentuhnya menggunakan jempol tangan kirinya. Memekku
semakin basah.
“Ooooggggggkkkkkk!!” Aq menjerit sedikit tertahan.
Sakit sekali. Aq merasakan ada sesuatu yang mengganjal di
dlm kemaluanku. Ku tengok ke arah selangkanganku, penisnya sdh setengah masuk
ke dlm. Dia menahannya di sana.
“Sakit ngga?” Dia bertanya kepadaq.
“Sedikit. Tp ngga apa apa terusin aja. Udah nanggung.” Aq
menjawab.
Perlahan batang itu semakin mendesak ke dlm. Semakin dlm
semakin terasa penuh rongga kemaluanku. Penuh tersumpal dgn bongkahan daging
yang mengeras. Aq merasakan sakit. Sangat sakit. Namun kejadian itu tak
berlangsung lama. Sampai akhirnya dia mencoba menggerakkan batang kemaluannya.
“Oooogghhkkkk!!” Aq merasakan kesakitan itu berubah menjadi
sebuah kenikmatan.
Aq tau kini aq tak lagi perawan. Aq tak menesalinya kala
itu. Aq ingin menikmati saja setiap detik yang terjadi.
Pinggulnya bergerak maju mundur dgn teratur. Batang
kemaluannya bergerak keluar masuk dari memekku. Persis seperti piston motor
ketika sedang bekerja. Aq sangat merasakan setiap pergerakan yang terjadi.
Nikmat sekali.
Irfan membungkukkan badannya. Tangannya mencoba meraih kedua
gundukan daging yang ada di dadaku. Meremas dan memilin puting susuku. Ketika
memekmu terisi penuh oleh sebuah batang keras dan toketmu dimainkan dgn tangan
lalu dihisap, itu adalah kejadian yang sangat luar biasa. Aq sangat menyukai
ini.
Irfan masih terus menggerakkan pinggulnya.
“Oooogghhkkkk Faaannnnn. Lebih cepet dooong” aq meminta
padanya agar mempercepat gerakan pinggulnya. Aq sdh mulai rileks dgn hal ini.
Sepuluh menit Irfan menggenjotku. Sampai akhirnya gerakan
pinggulnya menjadi semakin cepat. Sangat cepat. Dan akhirnya dia mencabut
kemaluannya dan mengocok batang itu tepat diatas perutku. Beberapa detik
kemudian
“creett..creett..creett”. Kemaluannya mengeluarkan cairan
kental berwarna putih. Aq teriak karena jijik. Lalu Irfan berkata, “ini namanya
sperma sayang”. Aq mencoba berhenti berteriak. Lalu memperhatikan cairan itu.
Lengket.
Aq menudahi kegiatan itu lalu menuju kamar mandi untuk
bersih bersih. Kami mandi bersama. Lalu kemudian merebahkan badan diatas kasur
lagi sampai kami terlelap.
EmoticonEmoticon